Maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, Waktu, Latar, suasana, dan sebagainya. Karena cerita ini original hasil karya saya sendiri.
Bagi yang hate Comment atau sifatnya menjatuhkan lebih baik jangan disini, Terimakasih...
Selamat membaca Readers! Jangan lupa tinggalin jejak^^
///////
BRUKK!
Semuanya kaget saat suara meja yang di lemparkan sehingga membuat suara gaduh. Beriringan dengan seseorang yang jatuh di lantai setelah di pukul telak di wajahnya.
Semua orang berdiri dan melihat dua orang cowok yang saat ini sedang adu jotos di tengah-tengah area kantin. Siapa lagi kalau bukan dua orang cowok troublemaker itu. Dua orang cowok yang semua orang tahu selalu berkelahi ketika mereka bertemu. Dua orang cowok yang memiliki kebencian sendiri di diri mereka masing-masing.
Bugh!
Bugh!
Bruak!
Semua orang berkumpul membentuk lingkaran. Semuanya hanya melihat, tidak ada yang ingin turun tangan untuk melerai perkelahian tersebut. Karena mereka tahu, jika dua orang itu sudah saling menunjukkan aksi mereka maka tidak ada yang bisa menghentikannya.
Bruak!
Cowok berkulit putih dengan mata elang warna coklat itu terjatuh dan mengenai meja dengan keras. Sudut bibirnya berdarah, wajahnya terdapat lebam. Seragamnya juga sudah tidak rapi lagi seperti semula. Benar-benar berantakan.
Ia berdiri, menatap tajam cowok yang menjadi lawannya. Tersenyum miring. Ia berjalan mendekat dan BUGH! Sebuah pukulan telak mengenai rahang cowok berambut hitam itu. Cowok itu tersungkur di lantai dan tanpa tinggal diam lagi. Cowok berkulit putih itu menindih lawannya. Memberikan pukulan di setiap wajahnya.
Cowok itu tidak bisa lagi berkutik. Ia ingin membalas, tapi setiap pukulan yang ia terima begitu keras dan sulit untuknya bergerak. Wajahnya sudah babak belur dipukul habis-habisan. Semua orang disana hendak melerai mereka, namun tidak ada yang berani. Jika mereka ikut campur, maka mereka juga akan kena imbasnya. Jadi, mereka lebih memilih mengamankan diri masing-masing dari amukan cowok berkulit putih itu.
"MAKSUD LO APA BANGSAT!!" teriak cowok berkulit putih itu menarik kerah baju cowok di bawah tindihannya dan memukulnya lagi.
Bugh!
Bugh!
"WA, UDAH WA!!"
Dewa tidak menghiraukan seruan Ben yang hendak memisahkan Dewa dengan Viktor. Jika terus dibiarkan maka Viktor akan habis di tangan Dewa. Apalagi melihat cowok itu yang sekarang sudah sangat kalap.
"DEWA! DIA BISA MATI, WA!!" teriak Ben mencoba memisahkan mereka. Ia menarik tangan Dewa menjauh dari Viktor yang wajahnya sudah parah oleh pukulan yang dia terima dari Dewa.
"LO NGGAK NGERTI APA-APA TENTANG GUE!! JADI NGGAK USAH SOK TAU TENTANG GUE ANJING!!"
Dewa masih mencoba melepaskan diri dari Ben. Cowok itu bahkan harus mengerahkan semua tenaganya untuk menahan Dewa. Berusaha mencoba menenangkan Dewa yang benar-benar ingin menghabisi Viktor.
"Dewa!! Udah cukup! Kalau lo terus kayak gini Viktor bisa mati!!
"GUE NGGAK PEDULI! DIA DULU YANG NYARI MASALAH!!" Dewa masih menatap tajam ke arah Viktor.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ END ]
Teen Fiction"Aku tidak pernah menyalahkan rindu, sebab rindu hadir karena adanya KENANGAN." ~ Dewa Althaf ~ "Aku juga tidak pernah menyalahkan pertemuan, meskipun akhirnya adalah PERPISAHAN." ~ Athena Wiatama Husein~ >>>> Dewa Althaf. Satu nama yang di pandang...