Max mengambil dokumen yang tadi diberikan Zion padanya, ia mebalik tiap halaman tanpa minat.

"Mana yang dibilang cantik" guman Max

Sampai pada halaman terakhir pria itu terpaku menatap foto seorang gadis bermata biru yang telah lama ia rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai pada halaman terakhir pria itu terpaku menatap foto seorang gadis bermata biru yang telah lama ia rindukan. Max mengumpat, ia tentu saja tau jika ini ulah sepupunya. Foto model lain semua mengenakan gaun tapi hanya foto gadis ini saja yang mengenakan pakaian dalam dan memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang sangat seksi. Yang lebih sialan lagi kenapa tiba-tiba miliknya mengeras hanya dengan memandang foto gadis ini.

Max menekan sebuah tombol disudut kiri meja kerjanya untuk memanggil Zion.

"Kau benar-benar tidak becus, aku menyuruhmu untuk mencarinya tapi kenapa kau tidak sadar model yang kau kagumi itu adikku" bentak Max pada Zion yang baru saja membuka pintu untuk memasuki ruangannya

Zion mengerutkan dahinya "Apa maksudmu Max? Adikmu?" Jeda beberapa saat sebelum Zion tersadar dan mengumpat "Shit, jangan bilang Freya itu Angel yang kau cari selama ini?"

"Bodoh, gadis ini memang Angel. Aku sudah bilang padamu untuk mencari tau jejaknya selama ini"

"Mana aku tau kalau Freya itu Angel, lagipula kau hanya menyuruhku menyelidiki dan mencari Angelicia Miller. Aku pun tidak menyangka dia akan mengganti namanya menjadi Freya Angelicia dan lagi aku tidak pernah bertemu dengan adik angkatmu itu. Kau juga tidak pernah memperlihatkan fotonya padaku. Di mansionmu bahkan hanya ada foto masa kecil kalian saja" protes Zion membela dirinya

Max selama ini memang selalu mencari-cari keberadaan Angel. Itu semata-mata dilakukan karena terdorong akan rasa bersalahnya, bagaimana pun ia telah menyakiti hati gadis itu dengan kata-kata kasarnya. Sayang Max tidak mempunyai foto Angel saat remaja, yang ada hanya foto mereka saat masih kanak-kanak. Parahnya lagi semua akun sosial media adik angkatnya itu pun ikut menghilang.

"Bagaimana bisa aku tidak menemukannya selama ini? Dia bahkan telah menjadi model terkenal"

Zion tampak berpikir sesaat sebelum menanggapi ucapan sepupunya itu "Kurasa ini semua ulah Paman Al"

"Apa?"

"Aneh bukan jika kita tidak bisa menemukan jejak Angel padahal dia hanya mengganti namanya bukan wajahnya. Adik angkatmu bahkan menjadi seorang model terkenal, bagaimana mungkin kau tidak pernah bertemu dengannya padahal selama ini kau lebih sering berkencan dengan para model? Ya benar, aku yakin ini semua karena orangtuamu Max. Paman Al bahkan pernah mengatakan padaku jika kita tidak akan pernah bisa menemukan ataupun menganggu Angel lagi"

Mak berdecak kesal " Sudah aku duga, tapi kenapa Daddy tidak ingin aku menemukan Angel? Apa mereka sudah tidak menyayangi Angel? Apa mereka tidak mau bertemu Angel lagi?" gumam Max pelan

"Entahlah aku juga tidak tau Max. Kau bisa tanyakan langsung pada kedua orangtuamu"

"Hm, aku harus segera menanyakan hal ini pada mereka. Tapi sebelum itu sebaiknya kita bersiap untuk rapat hari ini. Apa semua sudah beres?" timpal Max sambil melirik jam tangan Rolex Sky-Dweller yang terpasang di pergelangan tangan kirinya

"Ah iya ada dua meeting hari ini. Aku tinggal menyiapkan bahan rapat terakhir dengan Zach, setelah itu kita bisa langsung berangkat" sahut Zion sigap sebelum meninggalkan ruangan

Max kembali menatap lekat-lekat gadis difoto itu dengan berbagai perasaan yang berkecambuk di dalam dadanya.

"Akhirnya aku menemukanmu Angel" bisik Max lirih


*****


Seharusnya hari ini Freya bisa menikmati waktu liburnya sebelum besok kembali memulai aktifitasnya sebagai seorang model. Namun sayang gara-gara saudara kembarnya, ia harus rela membuang waktu santainya untuk mengantarkan dokumen ke kantor Jayden.

 Namun sayang gara-gara saudara kembarnya, ia harus rela membuang waktu santainya untuk mengantarkan dokumen ke kantor Jayden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang memasuki gedung pencakar langit itu banyak pasang mata menatap penasaran akan kehadirannya disana. Baik laki-laki ataupun perempuan memandang takjub kearah gadis cantik yang tengah berjalan anggun mengenakan minidress baby blue dengan tali spaghetti dan bandana berbentuk pita yang mempermanis penampilannya. Mungkin tidak banyak yang mengetahui jika Freya merupakan anak pemilik perusahaan karena selama ini ia memang tidak pernah tertarik dengan dunia bisnis. Selalu kembarannya yang mengambil alih perusahan sang ayah, sedangkan Freya sendiri hanya fokus pada karir modelingnya saja.

Freya menekan tombol lift setelah tadi menanyakan pada receptionist letak ruangan Jayden. Saat elevator itu terbuka ia buru-buru keluar dari sana hingga tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Maafkan aku, apa kau baik-baik saja?" tanya sebuah suara bariton di depannya yang terdengar begitu dingin dan datar

Suara pria itu begitu mengusik ketenangan Freya, bahkan membuat isi perutnya jungkir balik seketika. Suara yang telah lama tidak pernah ia dengar lagi sejak 6 tahun lalu, suara yang begitu dikenalnya. Freya mendongak menatap wajah pria itu, ia terperangah melihat sosok yang berdiri dihadapannya. Tubuh Freya menegang ketika matanya bersitatap dengan sepasang mata tajam bernetra coklat. Pria itu hanya mengenakan kemeja putih yang dibalut jas hitam tanpa dasi. Dua kancing teratas kemejanya dibiarkan terbuka tampak sangat pas di tubuhnya yang tinggi dan gagah. Nafas Freya tercekat bahkan untuk mencoba menjauhkan diri pun ia tidak sanggup, seolah tenaganya menguap hilang entah kemana.

"A-aku baik-baik saja Tuan" ucap Freya berusaha mengubah intonasi suaranya agar tidak bergetar

Freya ingin menunjukan jika lali-laki di depannya ini tidak berpengaruh apapun bagi dirinya. Ia harus kembali menjadi Freya yang dingin dan angkuh, ia tidak boleh lemah hanya karena tatapan mengintimidasi dari pria ini.

"Freya kau sudah datang" seru Jayden yang tiba-tiba telah berada disampingnya

Freya pun tersadar dan segera menjauhkan diri mundur beberapa langkah dari pria di depannya itu.

"Ini berkas yang kau maksud kan? Sudah ya aku pulang dulu Jayd" ucap Freya sambil menyodorkan sebuah map coklat kepada Jayden

"Kau memang dewi penolongku, thanks sweety" Jayden mengecup pipi Freya yang segera berlalu dari sana

Freya menyadari jika sepasang mata tajam mengamati gerak-geriknya sedari tadi namun berusaha ia abaikan. Freya bahkan dibuat merinding hanya karena tatapan pria itu. Ia masih bisa mendengar sayup-sayup suara Jayden mempersilahkan pria itu masuk ke dalam ruangannya. Freya bergegas pergi dari sana, disepanjang jalan ia hanya bisa komat-kamit melafalkan doa semoga tidak dipertemukan lagi dengan pria itu. Setelah sekian lama tidak mungkin Freya masih menyukainya kan?














Duhhh gemesssss akhirnya mereka ketemu juga kannn
Semoga masih banyak yang nungguin cerita ini yaaaa 😘😘😘😘
Jangan lupa tinggalkan jejaknya yaaa
Makasi buat yg udah vote dan ramein kolom komentarnya 🙏🏻💕💕






14 Juni 2020
Windabp ❤️

I'm Always Be Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang