Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku menduduki diriku di kursi dimana aku biasanya tempati di kelas ini, aku membaca kembali catatan-catatan yang pernah dibahas di ruangan ini.
hari ini akan dilaksanakan quiz, jadi aku setidaknya harus belajar- walaupun sedikit. sebenarnya belajar bukan passionku, aku lebih senang membaca puluhan buku fiksi dibanding membaca satu buku pelajaran.
arin rupanya baru saja datang, ia duduk di sebelahku dan memainkan ponselnya.
sebelumnya, ia sempat melihatku membaca buku catatan pelajaran. ia menyerngit, "loh ngapain belajar?"
"hari ini kan ada quiz sama mr.henry, kemarin dikasih tau kan?"
"HAH ASLI? AKU GAK TAU," ujarnya dengan nada tinggi, arin panik dan langsung membuka buku catatannya. ia membaca kalimat-kalimat itu lalu dihafalkannya. walau bahasa inggris, kali ini materinya menghafalkan sejarah-namun tulisannya menggunakan bahasa inggris jadi memang sedikit sulit.
aku terkekeh kecil melihatnya panik, arin lucu.
tak lama kemudian, bel berbunyi membuat anak-anak berhamburan dan ribut. mereka segara duduk di tempatnya masing-masing saat melihat guru mereka- mr. henry berjalan masuk ke kelas.
"good morning my lovely students!" sapa guru bahasa inggris mereka dengan senyum yang merekah.
"good morning mr. henry," balas anak kelas.
"mari kita ucapkan puji syukur kepada tuhan karena telah diberikan nikmat berupa udara yang masih bisa kita hirup," ia mengambil nafas dalam dengan sedikit dramatis lalu membuangnya. guruku yang itu memang sedikit lucu, jadi banyak disukai. termasuk aku.
"biar cepat, let's do the quiz now. shall we?" ujarnya, ia membuka laptopnya dan menyambungkannya di layar proyektor kelas.
anak-anak cemberut, "mr.. nanti saja huhu, belajar dulu." ujar arin.
seisi kelas kompak menganggukan kepalanya, kecuali aku. aku diam dan tertawa dalam hati saja.
"aduh, gak bisa dong. it is veryeasy, u guys are smart. i know this class can do it, relax aja okay." ujarnya, mereka hanya bisa pasrah.
toh cepat atau lambat, kami akan melaksanakan quiznya.
"sebelumnya, tempat duduknya ganti yuk? bosen tau liatnya. setuju ya?"
setengah kelas ada yang setuju karena merasa teman sebangkunya kurang mengenakkan, dan ada juga yang tidak setuju termasuk aku dan arin.
"loh pak, kok gitu. bosen gimana coba? emangnya ngaruh?" tanya salah satu dari kami, mark.
"...ya gak juga sih, tapi kan saya bosen. lagian gak papa lah, biar tambah deket. make a new friend!"
membutuhkan sepuluh menit lamanya untuk guruku itu memindahkan satu dengan lainnya. arin dipasangkan oleh haechan, si perusuh kelas.
aku yakin, mereka berdua akan berantem terus. mereka sangat berkebalikan, satunya suka suasana tenang satunya ingin ribut terus. walau arin termasuk gadis yang cerewet.
aku tertawa membayangkan arin yang akan terus-terusan kesal karena perilaku haechan.
sekarang tinggal beberapa yang belum dipindahkan oleh mr. henry-termasuk aku, ia begitu pemilih.
"kamu jena," panggilnya,
"iya pak?"
"pindah ke hendery wong, eh jangan henderynya aja yang kesana." ucap guruku yang membuatku terkejut akan satu fakta.
...lelaki itu-satu kelas denganku?
aku melebarkan mata saat melihat dia berdiri dari kursinya dan berjalan menujuku, bagaimana bisa aku tidak melihatnya? aku yakin selama empat bulan ini aku tidak melihatnya.
aneh.. sekali,
tanpa sadar, aku masih menghujaninya dengan tatapan bingungku.
ia tersadar dan menoleh, "hai? aku hendery, kamu... belum mengenalku ya?" tanya hendery.
aku sampai tidak sadar membuka mulutku saat mendengar suaranya,
suaranya.. indah??????
aku buru-buru menepis pikiran itu, "eum.. hai, kok kamu tau?"
ia tertawa kecil dan mendekati telingaku dan berbisik,
"....aku tau kok, semuanya tentang kamu."
dan saat itu juga, aku kembali melebarkan mataku.
lelaki ini... aneh.... tapi.... menawan.....tapi- ah sudahlah, membingungkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dikasih hendery love,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.