43. Rumah Sakit Jiwa

1.5K 104 37
                                    

Now playing Mahen - Luka Yang Kurindu

Baca sambil dengerin mulmednya😟

*****

Jangan pernah temui jika hanya untuk menyakiti lagi.

*****

Setelah menerima telfon dari orang yang tak Zahra ketahui, Raga menjadi orang yang seperti kesetanan.

Raga langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi yang membuat Zahra semakin takut.

"RAGAAAA... BERHENTI SEKARANG JUGA!!" teriak Zahra. Ia benar-benar takut.

Raga tak menggubris ucapan Zahra. Ia tetap menjalankan mobilnya dengan sesuka hatinya.

"KALO LO NGGAK MAU BERHENTI, GUE BAKAL LOMPAT!" ancam Zahra.

Raga masih tak menghiraukan ucapan Zahra.

Zahra sudah berniat untuk keluar dari mobil Raga. Lebih baik ia terluka sedikit saat melompat dari mobil Raga daripada ia harus mempertaruhkan hidup dan matinya jika harus kecelakaan.

Zahra sudah menggerakkan tangannya untuk membuka pintu mobil itu. Tetapi, tiba-tiba Raga mengunci semua pintu mobil.

"RAGA LO APA-APAAN SIH!"

"LO DIEM!"

Zahra mengerjapkan matanya berkali-kali. Cowok yang ada disebelahnya ini memang benar-benar ajaib.

Tadi, Raga bersikap manis kepadanya, Raga juga menggombalinya. Tetapi, hanya dengan waktu 5 menit, cowok itu akan berubah menjadi cowok yang menyeramkan.

Kini, Zahra hanya pasrah. Ia tak bisa berbuat apa-apa selain berdoa dalam hati. Berdoa agar dirinya selamat karena ia belum ingin mati. Ia masih ingin menikah dan mempunyai anak yang lucu-lucu.

Zahra memejamkan matanya sembari berdoa. Ia terus memohon kepada Tuhan agar memberinya keselamatan.
Hingga ia tak sadar, mobil Raga kini telah berhenti.

Raga menoleh kepada cewek yang ada disebelahnya. Perlahan, Raga menyunggingkan senyumnya.

"Ia benar-benar menggemaskan," batin Raga.

"Udah sampe. Masih mau disitu?" tanya Raga yang membuat Zahra membuka matanya.

"Hah? Ini dimana?" tanya Zahra yang terlihat seperti orang linglung.

"Ayo turun,"

Zahra melihat sekitar, Zahra terkejut dengan tulisan yang ia lihat di sebuah gedung tersebut.

RUMAH SAKIT JIWA NUSANTARA

"Ga, lo gila?" tanya Zahra.

"Hah?"

"Lo ngapain kesini? Lo nggak gila kan?"

Raga tersenyum singkat, "udah ayo,"

Raga melangkahkan kakinya masuk ke dalam Rumah Sakit Jiwa itu. Zahra hanya mengekorinya dari belakang. Jujur saja, ini baru pertama kalinya Zahra menginjakkan kaki masuk ke tempat seperti ini.

"Raga..." panggil Zahra dengan menarik-narik baju seragam Raga.

Raga menoleh ke belakang dan menaikkan alisnya, "kenapa?"

"Gue takut," lirih Zahra sambil melirik ke sekitarnya yang banyak sekali orang dengan gangguan jiwa berkeliaran disana. Ia takut jika tiba-tiba orang-orang tersebut mengganggunya.

ZAHRAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang