Jennie lagi-lagi memberikan respon tak baik kepada pria tersebut. Ia mulai bangkit dari sofa tersebut dengan sedikit kasar sambil bergumam, "whatever," katanya seraya mulai melangkah keluar dari rumah.
Melihat respon tak baik yang selalu Jennie berikan padanya itu membuat Jaehyun hanya bisa menghela nafas. Namun senyum samarnya nampak terlekuk. Paling tidak Jennie mau mengikuti apa yang Ia ucapkan hari ini.
Mata Wendy sedaritadi tak henti-hentinya memandang eksistensi Jennie dari kejauhan. Wajah dingin dan sikap yang tidak mengenakkan darinya itu membuat rasa sedikit bersalah terbesit dalam benaknya.
"Ngeliatin siapa?"
Wendy menoleh, menemukan Rosé, gadis yang tak banyak bicara itu datang dengan beberapa buah jagung ditangannya. Wendy hanya menggeleng canggung sambil menekuk. Sementara Rosé mulai ikut bergabung untuk duduk tepat di samping gadis berkulit pucat itu.
Matanya melirik arah pandang Wendy saat ini, "Don't mind her. Dia emang lagi rada gak waras akhir-akhir ini," ujar Rosé tiba-tiba ketika mendapati basah Wendy yang tengah mencuri lirikan ke arah Jennie yang saat ini tengah bersama Jaehyun dan beberapa temannya yang lain.
"Dia segak suka itu sama gue? Gue cuman butuh pertolongan," ujarnya dengan raut wajah cemberut.
"Engga juga. Jennie emang tipikal orang yang kurang bisa menerima lingkungan baru. But she's definitely a good person. Something just happened to her," jelas Rosé lagi.
Wendy menoleh dengan tatapan bingung dan sedikit penasaran, "What happened?"
Rosé ikut menoleh, "Kita datang jauh-jauh ke Amsterdam buat nyari kembaran Jennie yang hilang. Katanya ada hubungannya sama video youtuber, namanya Daily Dahyun. Dan buat meminimalisir kecelakaan karena satu temen kita yang udah mati".
Wendy menolehkan pandangannya ketika Rosé menjelaskan alasan mereka ada disini. Wajahnya tampak semakin kaget dan penasaran ketika Rosé menyelesaikan kalimat terakhirnya.
"Ma--ti? Kok bisa?" tanyanya lagi.
Baru akan menjawab, keduanya dapat mendengar suara Seulgi yang memanggil.
"Woy, cepet balik!" perintahnya dengan suara yang sedikit berteriak itu.
Rosé cepat-cepat bangkit dari duduknya, "I'll tell you later. Come on" ajak Rosé kepada gadis berkulit pucat itu.
Wendy kelihatan tak terlalu menggubris. Ekspresi wajah yang diberikannya terlihat seperti orang kalut.
"Aunty Seohyun?" Seulgi terlihat antusias ketika menemukan seorang wanita dengan pakaian khas seorang petani itu tengah berdiri tepat diteras tua rumah tersebut sambil menenteng beberapa buah kotak.
"Seulgi? You're a big girl now" kedua perempuan itu tiba-tiba saling memberikan pelukan hangat. Hingga tak seberapa lama kemudian pelukan itu akhirnya terlepas.
"Aunty, kenalin ini temen-temen aku. Ini Taeyong, pacar aku. Dan itu, Wonwoo," Seulgi mulai menunjuk keberadaan kembarannya itu kepada wanita bernama Seohyun tadi.
"Oh My God! Are you really Wonwoo? Kamu udah jadi cowok ganteng, ya," pujinya, mendapat senyum canggung dari Wonwoo sendiri.
Seulgi mulai melanjutkan sesi memperkenalkan teman-temannya itu kepada wanita tersebut. Mengetahui nama mereka satu per satu hanya disambut oleh senyum ramah Seohyun.
"Kok Aunty bisa mampir kesini, sih? Padahal rumah kita, kan lumayan jauh".
Seohyun hanya bisa melemparkan senyum cerianya, "Kemarin aunty baru pulang dari kota dan kebetulan lewat sini. Kayaknya rumah tua ini udah ada yang isi lagi. Aunty kira bakal dapat tetangga baru, ternyata kamu Seulgi. Pas banget, kan. Aunty bawain daging untuk kalian," ujarnya lagi sambil menunjukkan dua buah kotak berwarna putih itu kepada Seulgi.
"Woah! Daging? Pas banget, Gi! Kita mau pesta bakar-bakar jagung. Dapet tambahan makanan lagi, nih. Langsung aja bikin pesta barbeque," saran Rosé yang udah kepalang senang karena dapat santapan daging gratis.
Melihat Rosé yang begitu semangat itu hanya berbuah senyuman manis dari Seohyun, "Bagus kalo kalian senang. Kalo memang ada bantuan lain, bisa langsung mampir ke rumah Aunty, ya. Cuman perlu jalan lurus, dan kalian bakal nemuin rumah Aunty di ujung sana," ujar Seohyun lagi memberitahu.
Seulgi dan yang lain hanya mengangguk. Sementara Seohyun mulai mengangkat barang-barangnya, "Aunty harus pulang. Anak-anak dirumah belum dikasih makan," ujarnya lagi.
Seulgi hanya bisa tersenyum sambil melambaikan tangan ketika wanita itu sudah mulai berjalan menjauh dari sana, "Makasih aunty! Hati-hati, ya!" ujarnya, mendapat respon lambaian balik dari wanita berambut cokelat tersebut.
"Itu tetangga satu kilometer yang lo bilang?" Taehyung bertanya dengan nada sedikit nyeletuk.
Seulgi hanya mengangguk sambil membawa plastik berisi daging yang diberikan wanita itu padanya, "We're gonna fine when we got her here" ujarnya sambil berjalan masuk menenteng barang-barang dan makanan untuk pesta nanti malam. Disusul oleh yang lain dari belakang.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.