"Udah santaii ajaa kalii gaann si bocah tengil itu gk bkal masuk kriteria pacar ocha.." ujar Gema. Afgan menoleh

"Ehh kenapa? apa mas??'  Suara  Afgan terdengar gugup. Gema tertawa kecil

"Udah gk usah ditutupin keliatan kok gw tau lo suka kan sama ocha.." ujar gema ia tersenyum penuh arti.

Afgan diam masih memperhatikan jalanan
"Siapa saya berani suka sama ochaa.." afgan tertawa..tawa hambar.. karena ia membohongi dirinya iyaa dia memang suka itu perasaanya.

"Tatapan mata lo ke ocha gk bisa bohong gann.." gema semangat menggoda.

Afgan tersenyum kecil.
"Saya sadar diri mas.."gumam Afgan.

"Gak usah minder gitu sih gann suka sama seseorang itu kan wajar.." sajut Reny.

"Nahh tumben mbk Reny bner.." Ujar gema. Reny mendorong bahu gema dari belakang..

Afgan hanya tertawa kecil. Gema benarr tentang semuanya. Ia suka ralat ia cinta.. yah mungkin seperti itu.. tapi tentu saja Afgan tak akan pernah memiliki keberanian untuk mengungkapnya tidak untuk saat ini..

Mereka tiba dilokasi acara dua puluh menit kemudian.  Afgan melihat rossa yang sedang duduk bersisian dengan Randy mereka sedang latihan.

Afgan memilih duduk agak jauh dari keduanya. Rossa menoleh pada Afgan  tersenyum. Sayang afgan tak memperhatikan ia sibuk dengan handphonehnya

.. tidak benar-benar memperhatikan hanya saja ia sedang menghindari  untuk tidak melihat Rossa dengan Randy yang tiba-tiba membuat hatinya panas, cemburu? Entahlah mungkin iyaa tapi sekali lagi afgan tau diri untuk tidak terlalu egois dengan perasaanya.

Seperti biasa Rossa tampil sempurna bersama Randy. Diatas panggung rossa tersenyum lebar saat randy memeluknya.. tapi tentu saja itu semua tak bnar-benar tulus dari hati. Rossa hanya menjalankan profesionalitas.

Afgan menatap keduanya dari layar yang ada di ruang make up.

"Tumben biasanya ngliatinnya dari bawah panggung gann.." tegur gema ia menaikan satu alisnya tersenyum menggoda.

Afgan mengalihkan pandanganya dari layar tersenyum tipis kembali duduk.

"Gpp.." afgan menjawab pendek. Gema terkekeh..

Tepuk tangan terdengar riuh. Rossa turun dari stage sambil bergandengan dengan  Randy.

"Kita pulang bareng kan chaa.." tanya Randy..
Rossa mengaangguk lemah..

"Ayokk.." Randy menggandeng tangan Rossa lagi keluar dari studio

Afgan hanya menghela napas panjang mengusap wajahnya dengan telapak tangan

"Udah kita pulang aja yukk.." ajak gema.

Afgan mengangguk mereka keluar dari studio..

Diluar terlihat Rossa dan Randy yang sedang dikerumuni wartawan..

Keduanya tampak tersenyum sambil bergandengan tangan..

Afgan memperhatikan rossa yang tampak sedang tersenyum lebar.
Ahh tidak sebenarnya senyum itu pura-pura..

Rosa juga sebenarnya enggan diwawancara. Ia menatap Afgan yang baru saja lewat bersama gema.

Lelaki berkacamata itu hanya menatapnya sekilas lantas melanjutkan langkah..

"Ya pokonya kita jalanin aja apa yg ada ya kan chaa.." randy mnoleh pada Rossa meminta pendapat.

"Ehh apa em iyaa.." gugup rossa. Ia sebenarnyaa jengah dengan para wartawan dan juga dengan lelaki disampingnya yang sejak tadi menjawab pertanyaan aneeh wartawan dengan jawaban yang tak kalah aneh..

C.I.N.T.AWhere stories live. Discover now