Asahi tertawa melihatnya, tapi juga bingung. Lalu, detik berikutnya Jaehyuk pamit keluar tanpa menoleh padanya sedikit pun.



.
.
.




"oh, akhirnya kau kembali," Mashiho menghela napas lega begitu Jaehyuk kembali setelah 20 menit pergi padahal toilet tidak jauh.





"saat kau pergi kita sudah memilih beberapa orang yang tampil," ujar Asahi sambil memberikan kertas da menunjuk papan tulis.




"o-oh? baik.."




Jaehyuk mengangguk, sedikit takjub karena sepertinya Asahi melakukan sesuatu saat dia tidak ada.





Jaehyuk melihat daftar nama dengan seksama, lalu matanya berhenti pada satu nama.




"produser?!" dengan cepat ia menatap Asahi yang membuang wajah, tidak berani menatapnya.




Mashiho tertawa dan teman-teman lain mulai berkomentar bahwa sesaat setelah Jaehyuk pergi Asahi tiba-tiba saja berkobar seperti api, lalu menyarankan ini dan itu membuat semua memandangnya dengan kagum dan langsung menobatkan Asahi sebagai produser dari pentas mereka ini.






Jaehyuk tersenyum mendengar penjelasan panjang tim produksi dan penulis naskah. Mereka akan mementaskan semua mini drama musikal, berhubung mereka juga berada di performing arts major.




Tanpa banyak basa-basi, rapat kembali dilanjutkan dan langsung ditemukan hasil akhirnya.


.
.
.




"terima kasih,"




Asahi menoleh, menemukan Jaehyuk berdiri di depan pintu. Asahi hanya mengangguk lalu berjalan keluar.






Jaehyuk terkekeh, mengejar Asahi dan berjalan beriringan dengannya.





"Mashi meninggalkanmu lagi?" tanya Jaehyuk.




"hmm, dia ada kencan," jawab Asahi dengan nada jengkel. Jengkel karena Mashiho tentunya.





Jaehyuk tertawa, "dengan Junkyu hyung? Aku juga sering kesal jika ditinggal kencan oleh Jihoon hyung. Bilangnya tidak akan lama, tau-tau baru pulang jam 12 malam,"







Asahi menoleh, "oh, ya? Jihoon hyung suka sampai malam?"






Jaehyuk menggeleng, "bukan sampai malam lagi. Kadang dia akan mengirimiku pesan bahwa dia akan menginap saja di tempat Yoonbin hyung,"






Asahi hanya tertawa sebagai respon. Jaehyuk tersenyum lalu memikirkan suatu hal.






Ia melirik Asahi yang sedang memainkan ponselnya, kemungkinan sedang chat dengan Mashiho.






Jaehyuk menimang-nimang, lalu dengan keberanian yang terkumpul, ia berdeham kecil untuk mendapatkan perhatian Asahi.





Asahi menoleh, menatap Jaehyuk dengan bingung.





"uhh, aku hanya berpikir kalau.."





"kalau..."





"kalau saja, uhh, kapan-kapan.."





"jika Mashi meninggalkanmu sendirian.."





"uhh, lalu aku juga ditinggalkan sendirian.."





"kita..."




"uhh, kita bisa pergi kemana..






"pun.."






Asahi menghentikan langkahnya. Diam memandangi Jaehyuk dengan matanya yang mengedip lambat.






Jaehyuk ikut berhenti. Mengatup bibir rapat, menghindari tatapan mata Asahi yang lurus ke arahnya.





Rasanya panas dingin, Jaehyuk ingin lari saja.





Asahi tersenyum, membuat Jaehyuk seperti jatuh dari lantai pada gedung tertinggi.





"saran yang bagus," setuju Asahi lalu kembali berjalan meninggalkan Jaehyuk yang mencerna keadaan.





"h-huh?"







it is you?

tbc

[✔️] it is you? ; jaesahiWhere stories live. Discover now