TERINGAT KEMBALI

Mulai dari awal
                                    

 "Tadinya mau ambil IPA, tapi lo ngomong gitu jadi pengen IPS," 

"Jangan ikut-ikutan  gitu, ntar nyesel. pilih sesuai hati lo,"

"Oke IPS. Ikuti kata hati, jadi gak usah ngerasa diikutin," katanya lalu langsung mengumpulkan angket itu pada kakak kelasnya. Ara hanya geleng-geleng, kemudian ikut mengumpulkan angketnya

***

Hari ini hari pertama Ara resmi menjadi bagian dari SMA JAYA JAKARTA, ia melihat pantulan dirinya di cermin dengan seragam barunya

"Cantik." Batinnya, kemudian tertawa seakan akan geli dengan dirinya sendiri

Ia turun dan menyapa keluarganya di meja makan dan ikut sarapan. Setelah selesai Ara berpamitan kepada kedua orangtuanya, dan beranjak pergi, ia berangkat bersama kakaknya.

"Ra, gimana rasanya jadi murid SMA? " Tanya Kakaknya di perjalanan

"Heum, untuk saat ini seru. Ara juga masih penasaran sama temen kelas yang baru," ujarnya tak sabar

"Lo dikelas mana emang?,"

"IPS 3"

"Sekelas sama Al dong," kata Ical sedikit tertawa

"Masa sih? belum pernah ketemu dia soalnya,"

"Iya kemarin Abang papasan terus nanya, dia bilangnya IPS 3,"

"Ooh," jawabnya singkat

"Bagus sih Ra, lo jadi ada yang jagain. Biar ga macem-macem." Katanya sambil tertawa mengejek

Sesampainya disekolah Ara langsung menuju ke kelas barunya. Ia harus beradaptasi kembali, dan rasanya akan sangat rumit.

Benar saja, pas dia masuk semua mata tertuju padanya karena suasana kelas sudah cukup ramai untuk menentukan tempat duduk. 

eh, bentar, itu Chaca?

"Gue beneran sekelas sama dia?," entah dia bertanya pada siapa

Namun, sepertinya Chaca sedang stalking abangnya karena raut wajahnya yang serius dan tidak menyadari kehadirannya, berhubung kursi sebelahnya masih kosong dia langsung duduk tanpa permisi.

"Ish, ngagetin tau gak"

Sama sekali tidak terkejut kenapa Ara bisa sekelas dengannya

"Lo disini?" Tanya Ara memastikan

"Iyalah, yakali gue duduk dikelas orang"

"Lo udah tau kita sekelas?"

"Lo gak liat daftar siswa di pintu itu?," balasnya tanpa memalingkan pandangannya.  Ternyata dia beneran ngestalk abangnya Ara

"Gak liat, tadi masuk masuk aja"

"Dasar. Untung lo gak salah kelas." katanya tanpa menoleh sama sekali sampe Ara ikut melihat apa yang sangat menarik di layar hpnya itu


Ara tersenyum tipis mengingat awal mula pertemanannya dengan Chaca, gadis manis yang tahan berteman dengannya sampai saat ini.

Mulai hari ini hingga seterusnya Ara harus terbiasa berangkat bersama Al, karena bang ical sudah menjadi mahasiswa sekarang, dan dia tidak ingin merepotkan abangnya itu selagi masih ada Al.

Ara dan Al memasuki kelas dengan berjalan beriringan.

"Pagi pasangan friendshit." Sapanya dengan manis, Kemudian tertawa.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang