O 8 🌿

6.6K 640 8
                                    

Author Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov

"Sarawat, ayo~"

Nevvy, wanita itu meraih lengan Sarawat secara paksa karena melihatnya yang berjalan sangat lambat. Ini bukan pertama kalinya Sarawat berjalan bersama Nevvy. Sebenarnya Sarawat sudah berkali-kali menolak ajakan Nevvy untuk menemaninya berbelanja. Ayolah itu hanya membuang-buang uang dan membuang tenaga yang lebih baik dia simpan untuk kegiatan yang lebih penting.

"Hei, ayo menonton sebuah film! Akan aku pesankan tiket nya sekarang, tunggu di sini!" Ucap Nevvy yang sama sekali tak di hiraukan oleh Sarawat.

Ayolah, pemuda itu sedang kelelahan sekarang. Hari ini ia belum istirahat sama sekali. Setelah pulang dari fakultas ia langsung berangkat ke rumah Tine dan ketika ia pulang sudah di suguhi Nevvy yang memaksanya untuk ikut berbelanja.

"Hanya membuang-buang waktu" gumamnya kesal.

Sarawat sedang duduk menunggu Nevvy yang sedang mengantri untuk membelikan tiket menonton untuknya. Ada rasa ingin meninggalkan namun ia masih berpikir kedepannya. Wanita itu pasti akan berbicara yang tidak-tidak dan sudah pasti dirinya akan disalahkan.

"Ai Tine, itu terlalu horror! Aku tidak mau!" Samar-samar Sarawat mendengar seseorang yang menyebut nama Tine.

Ia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mencari dimana sumber suara tersebut. Dan ternyata benar, Sarawat menemukan Tine dan juga Ohm disana. Tepat di samping kanannya ada mereka yang menurut Sarawat sedang berdebat kecil untuk memilih film apa yang mereka akan tonton.

"Ah baiklah-baiklah kita menonton yang itu saja. Kau yang pesan, aku akan ke toilet" kata Tine yang masih bisa di dengar oleh Sarawat.

Sarawat berpura-pura menunduk sambil memainkan ponselnya ketika Tine berjalan melewatinya. Ia melihat Ohm yang mulai memasuki barisan untuk memesan tiket. Sarawat sepertinya sedang beruntung sekarang, karena ini sedang ramai pengunjung dan barisan sangat panjang.

Ia berdiri dan mulai berjalan menuju kearah toilet. Masuk ke dalam toilet dan menemukan Tine yang sedang bercermin disana.

"Tine" panggilnya pelan.

Tine yang merasa dipanggil menatapnya lewat cermin di depannya. Sedikit ada rasa terkejut karena yang memanggilnya adalah Sarawat. Dengan cepat ia mengubah ekspresinya untuk terlihat santai sebisa mungkin.

"Kau?" Gumam Tine.

"Boleh aku bicara denganmu?" Tanya Sarawat yang mulai mendekat.

"Ehm" Tine hanya berdehem sebagai jawabannya.

Sarawat mengambil nafasnya pelan, "untuk waktu itu, aku minta maaf" ucapnya.

Connected Together - Brightwin | endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang