Deg

Jantung yoora serasa berhenti saat itu juga. Yang ia pikirkan bukan bagaimana ia harus menjawab, apakah ia harus menjawab 'iya' atau 'tidak'. Tapi, yang ia pikirkan lagi dan lagi hanya haechan.

'gue cuma sayang sama echan, gue cuma suka sama echan, yeol... Gue harus jawab apa' batin yoora.

Ia ingin menjerit sekarang juga dan menangis sejadi-jadinya. Tapi ia tahan, karena tidak mungkin dihadapan chanyeol ia malah menangis.

Biasanya seorang perempuan yang baru saja diminta untuk menjadi kekasih seseorang, akan merasa senang. Tapi tidak dengan yoora saat ini.

"kalo lo masih belum mau jawab, nggak papa kok yoor, gue bakal nunggu jawaban lo" ucap chanyeol seraya tersenyum setelah suasana menjadi hening dan canggung.

Yoora diam seribu bahasa, ia masih amat sangat terkejut setelah mendengar ucapan chanyeol barusan.

Tak lama, mobil berhenti tepat di pelataran rumah yoora.

"makasih yeol" ucap yoora dan langsung segera membuka pintu mobil.

"e-eh ini payungnya-"

Baru saja chanyeol ingin memberi payung pada yoora, tapi gadis itu sudah keluar dari mobilnya dengan sedikit berlari karena hujan sangat deras.

Chanyeol membuang nafas kasar "maafin gue yoor, mungkin gue lancang. Tapi gue bener-bener sayang sama lo. Gue tunggu jawaban lo" ucap chanyeol lirih.

***

Yoora membuka pintu rumah dengan kasar dan membuka sepatu lalu menaruhnya asal

Ia sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, ia sudah tak tahan. Dan akhirnya ia menangis menjadi-jadi.

"udah pul- eh kenapa" tanya chen panik, pasalnya yoora duduk dilantai dengan baju yang sedikit basah karena kehujanan.

Chen menghampiri sang adik "dek kenapa?" tanyanya dengan sangat hati-hati

"abaang" panggil yoora lirih dengan air mata yang terus mengalir

Chen yang melihat yoora menangis tanpa henti, langsung memeluknya dengan penuh kasih sayang dan mengusap kepala sang adik pelan

"kenapa dek, Kenapa nangis.. Hmm?" Tanya chen lembut

"adek hikss.. Adek bingung bang.. Hikss adek nggak tau harus gimana" ucap yoora yang masih menangis dipelukan sang kakak "huaaaaaa... Aaaaaa.." tangisannya makin menjadi-jadi dan mengeratkan pelukannya pada chen.

Chen berdiri dan berusaha membangunkan yoora "bangun dulu yuk, jangan duduk di lantai, dingin. Ganti baju dulu sana. ini pada basah gini, nanti masuk angin. Abis ganti baju baru cerita sama abang" ajak chen seraya merangkul bahu yoora menuju kamar sang adik.

"nanti kalo udah selesai, panggil abang ya" ujar chen lalu mengusap pelan kepala sang adik . Dan hanya dibalas anggukan kecil yoora.

Sembari menunggu yoora mengganti pakaian, Chen kembali duduk disofa dengan pikiran tertuju pada yoora

"yoora kenapa ya" gumamnya pelan

.
.
.

Setelah yoora selesai mengganti pakaian, kini mereka tengah duduk di di sofa ruang tv.

yoora masih belum mau berbicara pada chen. Ia hanya menundukan kepalanya, dan semakin membuat chen merasa khawatir.

"dek, cerita dong. Kenapa?" tanya chen dengan sangat hati-hati

Yoora mengusap matanya yang sembab seraya menatap chen

"yeol.. yeol bilang dia suka sama adek, hiikss... Terus dia nembak adek"

'kan kan kan' batin chen

"baang! Gue harus gimanaaa"

"y-yaa gimana" ucap chen kikuk dan bingung

"gue nggak mau! Gue nggak suka. Gue suka.."

'lo suka echan kan dek'

***

Tbc..

Chan Or Yeol? √Où les histoires vivent. Découvrez maintenant