08

547 67 0
                                    

Nami duduk di bus dengan menyendarkan kepalanya di kaca, gadis itu menatap aktivitas pagi hari di kota Seoul. Banyak para Pekerja yang terlihat tergesa-gesa mungkin mereka sudah terlambat.

Bus yang di naiki Nami berhenti di Halte tujuannya, gadis itu langsung turun dan berjalan menyusuri gang perumahan, semua rumah di gang ini terlihat bagus dan mewah mungkin ini adalah gang perumahan orang-orang kaya.

Nami berhenti di depan sebuah rumah besar dan mewah, gadis itu ingat ini adalah kedua kalinya ia mengunjungi rumah ini. Nami menekan bel tak beberapa lama setelah ia memencet bel pintu pagar terbuka otomatis.

Nami berjalan memasuki rumah itu, ia melihat isi rumah ini masih sama seperti dua tahun lalu. Nami tak pula menyapa pengurus rumah. gadis itu naik ke lantai atas dan masuk ke salah satu kamar tepat seperti dugaan Nami si pemilik kamar masih tidur.

Nami langsung menarik selimut dan berhambur naik ke atas kasur. "Yakkk... Kim Hyejin bangun."

Ya rumah yang di kunjungi Nami adalah rumah Sahabatnya Hyejin, ia sangat bosan berada di apartemen sendirian di tambah lagi tidak ada pekerjaan yang bisa di lakukan setelah ia membereskan setiap sudut apartemen lelaki dingin itu.

Menurut Nami Yoongi sangat keterlaluan apa susahnya memberi tau sebelum pergi dan juga memberi tau kalau ia tidak akan tidur di apartemen. Walaupun mereka sepakat untuk  tidak menjalani ikatan pernikahan seperti pada umumnya. Nami hanya ingin lelaki itu menggapnya ada di dunia ini bukan menggapnya sebagai istri.

"Yaa... Hyejin bangun. Ini sudah jam sembilan."

"Hyejin-ah BAAANNNGUUUNNNNN."

Hyejin langsung dudu sambil menutup telinganya karena Nami berteriak tepat di telinganya. "Yaa... Kenapa kau menganggu tidurku? Dan kenapa pagi-pagi kau ada disini?"

"Ini sudah jam sembilan Hye, tidak pagi lagi."

"Bagiku jika belum jam 12 itu masih pagi."

"Ya... Ya... terserah kau saja Hye."

"Kenapa pagi-pagi kau sudah di sini? Ini aneh sekarang kau sudah menjadi seorang istri seharusnya kau sekarang berada di rumah dan sarapan bersama suamimu."

ONami menghela nafas kasar kemudian ia memukul sahabatnya. "Yak... seharusnya kau tau dia bukan orang biasa... sebagai penggemar seharusnya kau tau kalau dia super duper sibuk."

"Aaahhh benar kenapa aku sampai lupa kalau suami sahabatku yang beruntung ini adalah Min Yoongi..." Hyejin tersenyum. "Aku sangat iri padamu Nami-ah."

Nami memalingkan wajahnya. "Beruntung jidatmu." gumam Nami pelan.

***

Begitu sampai di perusahaan Yoongi langsung menuju studio karena hari ini ia akan merekam Mixtapenya. Yoongi memasang earphone ia mulai melantunkan Rap dari mulutnya beberapa kali lelaki itu mengulangi bagian yang sama untuk mendapatkan hasil terbaik.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 19:50 Yoongi telah merekam beberapa lagu di Mixtapenya sekarang lelaki itu duduk di sofa bersandar di sofa setelah produser keluar Yoongi memejamkan matanya.

Tiba-tiba Yoongi teringat ucapan Sang Ibu, ia kembali membuka matanya. Yoongi berpikir haruskah ia pulang ke apartemen malam ini? Sepertinya tidak jika ia bohong ibunya tidak akan tau kalau ia kembali tidur di dorm.

Ceklek...

Pintu Studio terbuka seorang gadis masuk sambil tersenyum manis pada Yoongi. "Rekamannya sudah selesai?"

Yoongi juga tersenyum melihat gadis itu. "Masih belum. Sepertinya akan selesai besok."

"Kenapa terburu-buru? Kau merampungkan rekaman Mixtapemu dalam dua hari? Kau tidak lelah?"

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang