"Mungkin dia mau Jungkook fokus sama ini daripada nyari dia. Tapi justru dari sini Jungkook bisa tahu ada dia di dalam kelompoknya, kayak sama aja bunuh diri," katanya.

"Berarti dia udah siap dong, kalau misal ketahuan?"

"Kayaknya iya.."

Firasat dia lebih kuat dari Jungkook membuatku bergidik ngeri. Karena kalau ia memang sudah matang dan masih ada di kelompok mafia Jungkook, berarti dia bukan orang yang gegabah. 

"Yugyeom-ah! Sepertinya kita salah nangkap orang deh kemarin," kataku.

Ia sontak menatapku kaget tanpa melepaskan jari-jarinya dari keyboardnya. "Kau serius?!"

"Waktu dia menembakku, aku sempat melihat wajahnya tapi aku lupa. Terus dia lari keluar habis nembak aku terus tiba-tiba ada suara tembakan dari luar," ucapku membuat Yugyeom mengernyit.

"Jadi sebelum dia nembakku, aku sudah menembaknya di pundak. Terus ada suara tembakan lagi, aku kira dia nembak agent G. Tapi ternyata agent G belum sampai situ. Dan pas aku lihat, dia kayak pingsan terus ada luka tembakan di pundak, tapi sebelah kiri, padahal aku nembak dia di kanan. Terus dia juga bilang kalau bukan dia yang aku cari. Dan setelah aku lihat mukanya waktu artikelnya udah rilis, aku yakin itu bukan dia," ceritaku panjang lebar.

Yugyeom tampak berpikir lama baru kemudian menjawab, "Tapi di TKP tak ada darah lain selain milikmu dan laki-laki itu."

"Dia sempat jatuh di lantai kok, serius gak ada darahnya?" tanyaku tak yakin. Yugyeom menggeleng.

"Kau yakin tak salah lihat?"

"Nggak, aku yakin seratus persen!"

Yugyeom kembali berpikir kemudian berkata, "Besok aku bilang sama Suho buat bawa kamu ke kantor, jahitanmu juga sudah oke, kan?"

Yes!!

Akhirnya ada yang mau bawa aku keluar dari sini.

"Tinggal nunggu dilepas."

"Oke, aku ke kantor, ya!" ujarnya. Hais, kalau gini aku sendirian lagi.

Ah, tak apa, lagi pula besok Yugyeom bilang aku sudah bisa ke kantor lagi.

"Bye!"pamitnya lalu berjalan keluar.

🌿

"Jungkook...." panggil Yoongi yang kini menatap Jungkook yang tengah frustasi.

"Gimana bisa artikelnya muncul lagi?! Itu artikel lama, kan?!" teriaknya.

Jungkook sudah tahu soal artikel itu. Dan kini ia sedang marah besar karena kemungkinan besar musuh dan pemerintah tahu kelemahannya, siapa lagi kalau bukan Haera. 

Jungkook sudah berniat mengubur informasi tentang Haera setelah keluarganya hancur karena tragedi itu. Ia kira sudah berhasil menguburnya tapi entah bagaimana artikel ini bisa muncul ke permukaan.

"Ini artikel yang sama waktu 10 tahun lalu," jawab Hoseok yang menatap Jungkook iba.

"Terus gimana bisa muncul lagi?!" teriak Jungkook lagi. 

"Tenang, sudah Yoongi hapus darisana," ucap Jimin berusaha menenangkanya.

"Tenang?! Artikelnya sudah ada di sana selama empat hari! Waktunya cukup untuk pemerintah dan orang lain tahu," ucapnya sambil mondar-mandir kemudian duduk di kursi sambil memegang kepalanya.

Ia benar-benar frustasi. 

Namjoon berjalan mendekatinya lalu menepuk pundaknya, "Kau harus tenang mau tak mau, toh kau sudah lebih kuat sekarang. Kau juga sudah membunuh pelakunya yang baru bebas tahun lalu. Jangan sampai kau malah lengah, atau mereka akan senang. Dunia itu kejam, Kook."

NONE - JUNGKOOK FFWhere stories live. Discover now