15. Bigger Trap

Zacznij od początku
                                    

Cassie bukanlah orang yang mudah tersentuh, tapi apa yang dilakukan kedua sahabatnya itu telah berhasil membuatnya terharu. Dia telah melakukan sesuatu yang menyakiti perasaan mereka dan dia bahkan belum meminta maaf untuk itu. Masalah yang ditimbulkan oleh cincin terkutuk itu telah menyita seluruh perhatiannya sampai dia melupakan salah satu bagian penting dalam hidupnya, yaitu kedua sahabatnya. Lihat saja mereka saat iniㅡbersedia mengesampingkan kekesalan yang mereka rasakan karena menyadari kalau dia sedang menghadapi masalah yang cukup serius.

Dia menghela napas, wajahnya dipenuhi rasa bersalah. "Aku sangat menghargai niat baik kalian, tapi kurasa akan lebih baik kalau kalian berada sejauh mungkin dariku untuk saat ini," katanya dengan berat hati.

Dan sebelum mereka sempat mengeluarkan argumen untuk membantah, dia langsung berbalik dan melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sudah cukup mereka ikut menjadi korban teror karena harus berbagi kamar dengannya. Dia tidak ingin mereka ikut menjadi korban penyerangan juga dan bernasib sama seperti Albus.

Ketika dia sampai di Hospital Wings, dia dipaksa menelan kekecewaan atas kondisi Albus yang ternyata belum mengalami perubahan. Madam Longbottom, matron rumah sakit sejak lima tahun lalu yang juga merupakan istri dari guru Herbologi-nya, mengatakan kalau tidak ada tanda-tanda penyerangan yang bisa ditemukan di tubuh Albus. Itu cukup aneh karena lelaki itu juga tidak tampak seperti dibekukan. Dia tampak normal, seakan hanya sedang tertidur pulas. Satu-satunya yang mengkhawatirkan dari kondisi lelaki itu adalah dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan terbangun.

Cassie duduk di kursi sebelah ranjang tempat Albus terbaring dan meraih tangan lelaki itu untuk digenggam. Matanya memandang wajah damai lelaki itu penuh harap. Dia menyadari kalau ini bukan cerita dongeng dimana kehadiran orang yang berarti saja cukup untuk membuat seseorang terbebas dari kutukan. Tapi bukan berarti dia tidak mengharapkan keajaiban dari cerita itu benar-benar terjadi pada Albus saat ini.

Perhatiannya harus teralihkan ketika tiba-tiba saja kedua saudaranya datang. Sangat jelas kalau mereka datang bukan untuk Albus, melainkan untuknya. Keduanya pasti kembali menyadari absennya dia dari Aula Besar dan langsung menebak dengan tepat kalau dia akan berada di sana. Mereka pada dasarnya mengenal satu sama lain dengan sangat baik, jadi bukan suatu hal yang sulit untuk menebak apa yang akan dilakukan satu sama lain dalam situasi apapun.

Scorpius dan Orion berdiri di sisi lain ranjang, mata memandang kasihan pada Albus. Mereka mungkin tidak begitu dekat dengan lelaki itu seperti Cassie, tapi mereka menyadari kalau dia adalah orang yang baik dan tidak pantas mengalami semua ini.

"Aku benar-benar benci orang itu, siapapun dia," gumam Cassie tanpa melepas pandangan dari Albus. "Aku bersumpah aku akan menemukannya dan memberinya pelajaran karena sudah berani berbuat sejauh ini."

Mendengar itu, Scorpius dan Orion langsung saling melempar tatapan. Mereka terlihat seperti mengetahui sesuatu, tapi tidak begitu yakin untuk mengatakannya. Melalui tatapan, mereka mencoba memutuskan apakah Cassie memang perlu tahu tentang itu atau tidak.

Scorpius berdeham keras-keras, sengaja menarik perhatian Cassie. Setelah melirik Orion sekali lagi, dia akhirnya berkata, "Ada sesuatu yang ingin kami beritahukan padamu."

Perkataan dan nada suara kakaknya sukses membuat Cassie mengalihkan pandangan. Gadis itu mendongak untuk menatap kedua saudaranya dengan dahi mengernyit.

"Apa itu?"

"Kami melihat Albus dan Ezra bertengkar kemarin siang," beritahu Orion, "itu terjadi tepat sebelum kami pergi ke dapur untuk mencarikanmu makanan."

Cassie mengerjap dan berusaha mencerna informasi yang baru diterimanya itu. "Bertengkar?" ulangnya memastikan. "Bertengkar tentang apa?"

"Dari apa yang kudengar, sepertinya Ezra mencoba menanyakan tentang keberadaanmu pada Albus waktu itu. Ezra bilang dia sangat khawatir dan hanya ingin memastikan keadaanmu setelah mendengar berita tentang kejadian teror kedua di kamarmu. Tapi ketika Albus bilang dia tidak tahu ke mana kau pergi, Ezra malah tidak percaya dan menuduh Albus terlalu posesif padamu karena tidak mau membiarkan kalian berteman," jelas Scorpius yang berusaha keras mengingat semuanya.

Cassiopeia Malfoy And The Cursed Ring ✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz