⚠️15+ Area! Bullying - mental disorders - harsh words - blood - some crimes are here - please be smart !
____________
Tentang Zivana dan Samahita-si pencinta teh dan si mantan mafia yang doyan nyimpen susu cokelat dalam botol amer-dua orang dengan p...
Hola welkombek. Pasti klen bingung loh kok langsung 26? Yapsss.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi 25 aku posting di instagram catatan.radiobodol kalian bisa follow dan baca di sana sebelum baca part ini yaah.
Jangan lupa apresiasinya. ~ Selamat membaca ~
Chap 26 | Luka & Terima Kasih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Tak selamanya muda, tak selamanya mudah. Raih, genggam, raib. Ada yang tak dapat disangka. Ada yang tak dapat disangkal. Luka dan terima kasih.” —Weslly Johannes
William mengerutkan dahinya, menilik layar ponsel di mana posisi Zivana dapat terlihat dari aplikasi pelacak buatan Cahyono. Sejak kapan kelas pendidikan kewarganegaraan pindah ke PIM? Zivana bolos lagi ya?
“Lo ngelacak target apa si Bocil?!” tanya Rafael sambil geleng-geleng kepala. Kalau William itu Cahyono, sudah ditampol kepalanya dengan penuh kasih sayang.
William sontak berjingkat kaget. Tahulah sendiri, suara Rafael secempreng apa. William sampai terheran-heran, kenapa waktu SMA, Rafael langganan bawa piala untuk lomba nyanyi keroncong tingkat RT. Tapi suara Rafael ketika nyanyi memang emas sih. Jadi tak heran.
“Mau diperiksa dulu, aplikasinya berfungsi atau tidak,” kilah William. Aslinya ya memang mau memantau Zivana.
“Lo ngeraguin gue Kiwil?? Gue ini progammer kelas megalodon, bukan lagi kakap. Jadi lo nggak perlu raguin apapun yang gue ciptain pake otak cemerlang gue,” pidato Cahyono sok diplomatis sebelum kembali menyelami layar komputer.
Rafael berjalan ke arah papan tulis, berisi sketsa yang terlihat seperti pemecahan kasus kriminal oleh detektif profesional. Ada beberapa foto yang diberi label tersangka, saksi, dan korban untuk beberapa kasus termasuk kejanggalan-kejanggalan pada kasus kematian Akash, Lilian, ayah, penculikan Amadea sampai penikaman Zivana dan Samahita.
Sedikit informasi, misi ini, hanya mereka bertiga yang tahu. Markasnya bertempat di bilik yang ada di cafe milik Rafael. Cafe yang jadi tempat kerja part time Zivana.