°2°☁1X.A☁

198 85 26
                                    

Author POV

Sinar pagi yang cerah menyela kegorden jendela menyentuh wajah gadis cantik yang sedang tertidur pulas.

Rambutnya yang tergurai panjang menutup hampir seluruh wajahnya dan meninggalkan jejak-jejak yang abstrak di wajahnya.

Lalu datang seorang wanita berbadan tinggi yang sedang mengenakan gamis dan jilbab syar'i yang berwarna coklat copucino. Ia datang membawakan secangkir susu putih di dalam gelas kaca yang bermotif kartun.

"Huaaa" Terdengar uapan dari mulut gadis yang sedari tadi masih nyaman di dalam posisi tidurnya yang tidak bisa di jelaskan.

"Hanuum" Bisik seseorang itu dengan lembut lalu menyusap pelan rambut Hanum.

"Ummu" Sambil mengucek kedua matanya dengan tangan bukan dengan kaki ya. Kemudian duduk dan meraih susu putih yang ada di tangan wanita yang di panggilnya Ummu. Kemudian wanita itu beranjak dan pergi meninggalkan ruangan kamar Hanum. Lalu Hanum pergi ke kamar mandi.

Di meja makan sudah ada Abi dan Ummi, Hanum lalu duduk di dekat Umminya. Setelah selesai sarapan mereka melanjutkan perjalanan hidup seperti biasanya.

Abi mengantarkan Hanum ke sekolah terlebih dahulu karena sekolah Hanum berlawanan arah.

Abi dan Ummi mengantarkan Hanum sampai ke gerbang MTs Mutiara.

Hanum meletakkan tas-nya di kursi dan buku UN di atas meja, lalu ia pergi ke kantin untuk membeli makanan ringan. Setelah kembali dari kantin ternyata teman sebangku-nya telah ada di dalam ruangan kelas 1X.A

"Num,lu kemana aja?" Tanya Kirana memandang Hanum yang mulai berjalan mendekati posisi duduknya sekarang.

"Gue dari kantin Ra" Lalu Hanum duduk di samping Aira di pojok belakang kelas. Karena di sana ada permadani santai kelas.

"Num, tamat sini lo nyambung kemana?" Tanya Aira sambil meraih potato yang di beli Hanum tadi di kantin.

"Rencananya gue mau daftarin diri ke pesantren" Ucap Hanum lalu mengeluarkan Handphone kesayangannya dari saku baju kanannya.

"Ehh buset, gue sih owh aja" Ucap Aira tak percaya lalu meraih Handphone yang baru saja Hanum pegang.

"Eh ngapain lo ambil handphone gue?" Ucap Hanum heran

"Gue mau nanya ke Abi lu" Ucap Aira

"Ih, nih gue jujur, gue mau nikah sama chanyeol" Lalu Hanum mengambil paksa handphone-nya dari genggaman Aira

"Yey! Akhirnya gue bisa cepet punya ponakan" Ucap Aira sambil meminum minuman kaleng berwarna merah yang memiliki gas yang suka gigit lidah para penikmatnya.

"Ih lo kok minum minuman gue, itu kan buat Cimo" Ucap Hanum kepada Aira yang sudah meminum air itu sampai tandas

"Aekkhh, Allhamdulilah akhirnya gue sendawa. Tadi pagi gue sarapan ga sendawa. Mungkin ada yang kurang. Dan sekarang udah lengkap. Akhirnya gue sendawa. Thank sobat" Jelas Aira kepada Hanum

"Trus Cimo gue minum apaan?" Ucap Hanum tak tega membayangkan kucing kesayangannya nanti ngileran karena Hanum kemarin sore udah janji ke kucing kesayangannya untuk beli-in F*nta.

"Iya, nanti sore gue beli-in" Ucap Aira

"Gue nyambung ke SMA 01 Warhawa"

" Kok sama ya, betewe si Alfa nyambung dimana ya?" Hanum tak menjawab karena ia telah melihat guru Matematika yang terkenal kiler dan baperan sedang berjalan menuju pintu masuk kelas.

◌◌◌●●◌◌◌

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Anak-anakku tersayang, tercinta, termanja termanis terganteng tercantik" Sapa Guru yang di kenal dengan sebuah Bapak kiler dan baperan.

"Wa 'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Bapakku yang terpintar, terganteng, termanis" Ucap serempak penghuni 1X.A . Kenapa serempak? Karena awal PBM dengan Bapak itu sudah di ajarkan menjawab salam ala Bapak Ustman.

"Ciee yang mau UN nih, wajah klean ga ada yang semangat nih, kusut semua ga seru ah! Masa iya klean ga rindu Bapak sih, padahal kemarin kan Minggu libur tuh, sekarang udah Senin loh, ga ada yangg rindu nih?" Tanya Ustman panjang lebar sambil mengelus-elus kumis tebalnya yang kini mulai memutih.

"Ga ada Bapak" Jawab murid-murid dengan jujur dan di akhiri dengan senyuman lebar yang mengembang di pipi seluruh murid-murid di dalam kelas itu.

"Eh canda loh Pak, kami orangnya suka bercanda loh. Aslinya kami rindu Bapak" Ucap Azka si ketua kelas karena tidak mau pagi-pagi begini habis berjemur pada saat upacara lalu berjemur lagi.

"Siapa yang rindu Bapak" Tanya Ustman penasaran kepada Azka dan di akhiri dengan senyuman manis khas Ustman.

"Buku Absensi Pak" Tikung Gio si pembuat onar. Sebelum Azka menjawab pertanyaan Ustman ternyata sudah di tikung Gio. Perkataan Gio tadi menjadikan seluruh kelas berdecak kagum dan tertawa sepuasnya.

"Oh jadi buku Absensi yang rindu sama Bapak ya? " Ucap tak terima akan pernyataan muridnya dan tidak percaya akan jawaban yang menohoq hatinya yang lembut selembut sutra.

"Nah, itu kan Bapak tau, pake di tanya segala" Ucap Natasya dari belakang.

"Sekarang kalian semua keluar!!" Ustman sangat kecewa terhadap muridnya yang ga ada akhlak. Muridnya dengan mudah membuat goresan luka di hatinya.

"Berjemur dan hormat ke tiang bendera selama 10 menit lalu setelah itu baca doa sebelum belajar dan ayat pendek di luar berjemur dan berbaris dengan rapi!" Ucap Pak Ustman dengan menaikkan pita suaranya sambil memegang penggaris papan tulis.

"Pak maaf Pak, kami tadi cuma bercanda lo Pak" Ucap Azka sambil mengangkat tangan dan mengacungkan dua jari seperti huruf "v"

"Hilih Bacot" Ucap Ustman cemberut

"Bergurau jee dah baper_-"

"Ya Allah, baper banget"

"Udah baper kiler lagi:v"

Dan banyak lagi ocehan-ocehan murid di kelas X1.A

"ini nih! Kalian itu ga bisa nge-IYAin aja, udah tau Bapaknya baperan, kiler lagi." Ucap Azka kesal.

"Sip Ketua" Jawab anggotanya menyesal karena tak menuruti perkataan ketuanya minggu lalu, supaya nge-IYAin perkataan Bapak Ustman.

AZ-ZKHAIRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang