Bab 7

169K 15.8K 853
                                    


"Oh... Jadi Nio itu sepupu lo."

Serempak beberapa teman sekelas Beby mengangguk mengerti. Rasa penasaran mereka terbayar juga.

Sementara Beby menyipitkan matanya, sungguh dia tak mengerti. Bukan Beby yang bilang jika ia sepupu abangnya. Beby hanya bercerita jika ia mengenal Nio dan tinggal serumah dengan Nio. Tetapi teman sekelas sepertinya salah mengartikan ucapannya.

Tapi walaupun begitu ia hanya manggut-manggut saja.

"Oh, pantesan lo gak kayak orang Indo. Denger-denger sepupu Nio itu blasteran Thailand—Korea gitu." Ujar salah satu cewek yang berdiri disamping meja Beby, yang Beby kenali bernama Raya.

"Kalo lo tinggal bareng sama Nio berarti lo juga tinggal sama kakak-kakaknya dong." Celetuk Indah, si cewek penggemar K-pop garis keras.

Beby mengangguk, "iya."

"Aduh, senengnya gue jadi lo," Budi ikut-ikutan bersuara.

Sebagian teman kelas Beby dibuat bergidik ngeri dengan pelototan jijik ketika mendengar perkataan Budi.

"Eh, Bud. Lo kalo mau ngebencong jan disini," sinis Lulu.

Si Budi melirik tajam Lulu. "Lo ngatain gue banci gitu,"

"Dih, nyadar dia." Lulu mendengus, "makanya kalo ngomong jangan pake nada gemulai gitu. Emang gue aja yang merinding denger suara lo, noh lihat banyak temen lo juga kayak gue."

"Eh, Lululaladipsy gue tuh cuman wakilin lo sebagai cewek. Emang lo gak suka tinggal bareng si empat ganteng Wiraatmaja onoh."

"Suka lah!"

"Nah jadi———"

"Aduhhh kalian tuh berisik banget, tiap hari adu bacot mulu, gue mau nanya Beby nih!" Kely berteriak marah.

"Udah diem! Gue mau tanya, dengerin lo pada." Lalu Kely menoleh ke arah Beby. "Beb, gue tadi nanya tapi gak lo jawab jadi gue tanya lagi. Elo itu pake skincare apasih?"

Kompak, mereka menyoraki Kely bersamaan. Para cowok yang tadi ikut berkumpul kini langsung menyingkir saat para cewek sedang membahas salep-salep wajah yang mungkin tak akan dimengerti oleh para lelaki.

Sedangkan Beby mengedipkan matanya bingung.

"Ihh, emang lo pada gak pengen tau rahasia wajah kinclong dia." Ucap Kely cemberut sembari menunjuk Beby.

Indah tampak setuju dengan ucapan Kely, "iya nih, Beb. Kasih tau dong rahasianya, gue sering make masker korea tapi kok gak kinclong-kinclong kayak muka lo ya." Kata Indah memegang kedua pipinya.

Fafa yang melihat wajah mengerut Beby segera menengahi, "Heh! Anaknya tuh masih polos gak ngerti yang begituan. Tuh lihat mukanya bingung."

Sontak lontaran Fafa membuat mereka melirik ke arah Beby.

"Aduh, sorry ya Beb gue nanya-nanya yang gak jelas." Kely menggenggam tangan Beby.
Tahu jika yang ditanyanya bahkan tadi tak mengeluarkan sepatah kata pun dan memandang mereka dengan tatapan lugu.

Kemudian barulah Beby memberikan reaksi dengan membulatkan matanya, ah ia baru mengerti apa yang ditanyakan oleh teman sekelasnya itu. "Eh,  gak kok. Beby ngerti pertanyaan Kely."

"Tuh kan Fa! Beby tuh cewek, dan lo tau cewek pasti memperhatikan penampilannya. Terutama wajah yang jadi bahan pandangan utama cowok." Terang Indah sambil menepuk bahu Fafa.

Fafa mendengus.

"Jadi rahasianya apa Beb?" Kely nampak bersemangat bertanya lagi.

Mereka, para cewek menunggu jawaban Beby.

Beby and Brother's [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang