Satu-satunya cara mencari alamat rumah Raka adalah dengan membuntuti ayahnya. Begitu menyebalkannya lelaki itu, ditelpon tidak diangkat, apalagi di Sms. Teman-teman sekelasnya pun tidak ada yang tahu rumahnya. Miris.Semoga saja, tidak ada rapat agar Arsy cepat sampai kerumah Raka. Nah itu dia. Pria dengan kemeja biru dan celana hitam sedang berjalan menuju tempat parkir.
Arsy buru-buru mencati tukang ojek.
"Bang, ikutin mobil itu!" Perintahnya."Siap neng." Abang tukang ojel tersebut langsung melesat pergi membuntuti.
Tapi sebelum itu, masa jenguk orang sakit tidak bawa sesuatu? Apalagi ini doi. Ah nanti saja, daripada kehilangan jejak.
Setelah lima belas menit kemudian, mobil hitam tersebut berhenti pada sebuah rumah dengan gaya minimalis. Cukup sederhana, namun elegan dipandang. Arsy berhenti tidak jauh dari rumah itu.
"Eh bang, anter ke supermarket dulu,"
*****
Arsy kembali ke rumah Raka Setelah membayar, gadis itu buru-buru masuk. Sepi tak ada orang. Itulah pemandangan pertama kali saat memasukinya.
Ting ... tong ...
"Permisi, Assalamualaikum." Panggil Arsy. Dan langsung dapat jawaban.
"Iya, Walaikumsalam."
Cleekk...
Seorang gadis yang ditemui Arsy waktu itu ditaman. "Eh kak Arsy? Ayo masuk kak! Mau ketemu bang Raka ya kak?" Tanya Bella antusias.
Bella membawanya masuk, lalu belum sempat menjawab ada seorang wanita menghampirinya. Bisa dipastikan, ini ibunya Raka. "Siapa Bel?" Tanyanya.
"Ini loh ma, Kak Arsy pacarnya bang Raka," Ucap Bella yang membuat Arsy mendelik bingung.
Pacar? Wah, syukur deh kalau keluarganya merestui.
Arsy mencium punggung tangan Ratna sembari tersenyum sopan.
"Oh kamu Arsy? Pasti khawatir ya sama Raka?"
"Hm ... iya tante," Jawab Arsy canggung.
"Tante seneng deh kamu main kesini. Baik-baik ya sama Raka. Dia baik kan sama kamu? Tante senang deh punya calon mantu yang canti seperti kamu," Oceh Ratna.
Anjirr, Calon mantu dong.
Arsy tersenyum kikuk. Ternyata dibalik Raka yang jelmaan kutub utara, Mamanya ramah banget. Bahkan samapi menganggap dirinya calon mantu? Arsy dirangkul Ratna ke kamar Raka.
"Raka, lihat siapa yang datang. Pacar kamu perhatian banget loh. Yaudah Mama tinggal dulu ya," Ratna segera pergi. Kan tidak enak kalau mengganggu.
Haduh, ngapain ni cewek kesini? Mana Mama taunya pacar gue, berabe kalo gue bohong. Batin Raka.
"Iya tante," Arsy mengangguk kecil.
Setelah Ratna keluar, Arsy duduk dikursi samping tempat tidur Raka. "Ngapain?" Ketus Raka malas.
Sudah sakit, masih saja galak. Sabar Arsy, Berjuang!
"Raka sakit apa? Raka udah makan belum? Maaf, kalau Arsy ganggu. Arsy kan temen Raka, jadi harus saling mengerti." Oceh Arsy.
"Nih Arsy bawa makanan enak buat Raka," Arsy menaruh sebuah kresek putih diatas nakas.
"Hm,"
Astagaa, gue ngomong panjang lebar. Dia cuma 'Hm' doang?!
"Raka udah suka sama Arsy? Tanya Arsy hati-hati.
"Nggak."
"Terus kok, mama Raka bilang Arsy pacar Raka? Kapan Raka nembak Arsy?"
"Ngarep."
"Terus kenapa--"
"Biasa, mulut Bella." Potonh
Hening. Tidak ada percakapan. Arsy bingung untuk mencari topik pembicaraan. Sedangkan Raka, sibuk dengan ponselnya. Arsy meremas ujung rok sekolahnya, matanya mengedar ke seluruh sudut ruangan. Kamar Raka rapi dan bersih. Tidak biasanya, kamar cowok serapih ini.
Raka itu.... Sedang sakit. Tapi mengapa menyebalkan sekali? Arsy jadi bingung tujuh keliling. Mengapa coba ia bisa suka dengan lelaki seperti dia? Padahal yang pasti ada.
Memang ya, cinta seribet ini?
"Ngapain masih disini?"
"Temenin Raka, sebagai teman yang baik, Arsy mau kok temenin Raka."
Oceh Gadis itu."Lo tau rumah gue dari mana?" Tanya Raka lagi.
"Tadi ikutin pak surya pulang, hehe." Arsy merenges kecil.
"Yaudah, pulang sana!"
Eh, eh? Arsy diusir?!
Wah, memang patung idup nih bocah. Sudah capek-capek kesini, eh dia ngusir? Emangnya Arsy apaan? Menyebalkan. Tidak punya perasaan!
"Raka nyebelin! Raka jahat! Udah ditengokin, masih juga nyebelin." Omel Arsy kesal.
"Yaudah Arsy pulang!" Pasrah Arsy. Gadis itu jalan sembari menghentakkan kakinya, kesal sangat.
"Dih ngambek,"
"Bodo. Raka jahat!"
Raka tersenyum miring melihat kelakuan aneh gadis itu. Lucunya kalau ngambek. Raka terdiam. Mengapa dia jadi memikirkan gadis tak waras ini?
Ribet.
Diluar kamar, Arsy bertemu dengan mamanya Raka. "Eh Arsy, mau kemana?" Tanya wanita itu ramah.
"Pulang tante,"
"Loh kok cepet banget? Padahal kan tante mau ngajak makan bareng. Ayolah," Bujuk Ratna.
"Hm... Nggak usah tante, Arsy buru-buru. Makasih ya Tante, Assalamualaikum."
"Walaikumsalam,"
*****
Semoga suka yaaa❤
NEXT??
Salam manis dari author paling manis🍩😘😂
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Teen FictionTELAH TERBIT! 👉 www.guepedia.com Dengan judul CONQUEROR HEART bukan BINTANG ya : ) Tersedia di BUKALAPAK, TOKOPEDIA, dan GUEPEDIA STORE✨ Entah bagaimana bisa, Arsy menyetujui challenge konyol dari kakaknya. Bayangkan saja. Seorang Arsy yang biasany...