~Sakit~

289 172 188
                                    


Kegiatan upacara telah selesai, seluruh murid pun bubar kembali ke kelas. Lain halnya dengan Arsy. Gadis ini mondar-mandir seperti setrikaan.

"Arsy! Ayo masuk buruan! Pak Andi udah datang loh," Ajak Anggun.

"Ih Raka mana? Kok belum datang sih?"

"Astagaa, paling Raka telat. Buruan ayo!" Anggun langsung menarik tangan Arsy.

Dia pak Andi. Guru sosiologi yang paling malas dipandang. Sudah tak pernah senyum, mengomel saja kerjaannya. Paling menyebalkan.

Sedangkan Arsy, matanya tetap fokus kearah jendela. Mana tahu Raka lewat. Ah kemana si Raka itu? Sudah jam segini belum datang juga?

"Arsy?" Panggil Pak Andi pelan. Arsy tidak menggubrisnya sama sekali. "ARSY!" Teriak Pak Andi kemudian.

"Hah?! Raka kok belum datang ya?" Arsy kelepasan dan cepat-cepat menutup mulutnya.

Duh bego nya,

Seisi kelas tertawa.

"Diam!" Sentak Pak Andi. "Kamu bilang apa tadi?" Tanyanya dengan tatapan tajam.

"Saya mengerti pak!" Arsy mendelik ketika menyadari ucapannya.

Mampus!

"Kerjakan soal bab 10 sekarang didepan!" Suruh pak Andi.

Arsy mengangguk dan menggaruk kepalanya. Lagi-lagi Arsy mengulang kebego-an nya. Raka benar-benar virus bagi otaknya, hingga lupa dengan segalanya.

Anggun dan Mina hanya geleng-geleng kepala. Sahabatnya ini memang telah dibutakan cinta sepertinya Sehari tidak bertemu Raka, seakan hendak mati saja. Dengan menunduk malu Arsy berjalan kearah papan tulis. Tahu juga dengan materinya, sudah dikasih dengan soal sebanyak ini.

Tidak. Arsy tidak boleh menjatuhkan namanya sendiri. Arsy kan cantik dan pintar. Oh ya, Siska. Biasanya Siska rajin telah mengerjakannya.

"Ssstt, Sis. Pinjem buku dong?" Bisik Arsy pelan. Untung saja Siska mengerti apa yang dialami Arsy, sehingga gadis itu buru-buru memberikan bukunya pada Arsy.

*****

Setelah bel istirahat berbunyi, Arsy langsung berlari kekelas Raka. Dan benar, meja lelaki itu kosong. Berarti Raka tidak sekolah?

"Arsy? Lo ngapain disini?" Tanya Ghina.

"Raka mana?"

"Dia nggak sekolah, katanya sih sakit."

Wajah Arsy langsung bete. Ini pertama kalinya ia tidak bertemu Raka.

Sehari tanpa Raka, rasanya Arsy tidak bisa hidup.

Padahal ia ingin mengajak Raka makan bersama. Pokonya Arsy harus ketemu Raka. Pulang sekolah nanti Arsy harus kerumahnya.

Doi sakit, kok gak ditengok?

*******

Yaahh, Arsy badmood deh gak ada Raka. Kacian, yang sabar yaa

Kuy komen yang banyaknyaa!!!
Makasih udah baca:)
Maap, typo bertebaran^^

NEXT?! 180KOMENN!!!

Salam manis dari author paling manis🍩😘 Wkwk

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang