Chap 18| 23:23 WIB; Terjadi Lagi?

10.3K 1K 1.1K
                                    

Holaaa yorubundilllll, welkombekkk!!! Moga klen makin suka yahh sama ceritanya.

Gimana hari ini? Apa kabar?

Jangan lupaa vote dan komen. Follow tiktok dan instagram aku juga buat spoilerr yahhh.

Semoga klen nggak darting baca part ini.

~ selamat membaca ~

Chap 18| 23:23 WIB; Terjadi Lagi?

“Yang gemar mengahajar fisik dan mental adalah spesies manusia paling menyedihkan di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Yang gemar mengahajar fisik dan mental adalah spesies manusia paling menyedihkan di dunia. Mereka tidak bisa menangani luka sendiri sehingga melukai orang lain.” —Zivana

Zivana tanpa Raja ataupun William; sama seperti seonggok daging tak berharga—membiarkan dirinya menjadi bahan santapan untuk dirisak manusia penyandang gelar miskin moral seperti Caramel—kakak tingkat sekaligus mahasiswi yang mendapat gelar dewi Afrodit karena wajahnya yang kelewat cantik.

“Gue nggak ngerti, kenapa cewek murahan kayak lo punya muka setebel itu buat kuliah. Kalo seisi kampus tahu siapa lo sebenarnya, gue yakin William bakal jijik sama lo! Terus pak rektor bakal nendang lo keluar dari sini! Dasar pelacur!”

“Miskin, broken home, bokapnya bandar narkoba, nyokapnya tukang selingkuh, kakaknya pelacur ...

Dan, lo pelaku cacat moral yang hamil di luar nikah waktu SMA! Hih suram banget hidup lo!”

“Udah ngomongnya?” Zivana menyela dengan wajah santai. Meski hatinya terasa diremat-remat, tapi dia berusaha tidak tersulut emosi oleh ucapan Caramel.

Zivana menunduk untuk mengumpulkan barang-barangnya yang berserakan di lantai toilet sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya.

“Anjir yah, berani lo sama gue?!” maki Caramel tak terima. Dia menjambak rambut Zivana sampai gadis itu memekik tertahan.

“Kalo lo nggak mau digebukin orang-orang suruhan gue dan seantero kampus tahu masa lalu bejat lo yang menjijikkan itu, mending dari sekarang lo jahuin William! Sayang banget, kan hidup lo yang sekarang mulai tentram harus berantakkan lagi kalo gue spill aib lo!” ancam Caramel dengan wajah culasnya.

Dia melepas jambakan pada rambut Zivana dengan kasar, lalu menupuk kedua tangannya seolah tengah mengenyahkan kotoran.

Zivana merotasikan bola matanya jengah. Fakta yang tidak akan dia lupakan adalah William—center of attention—dipuja seantero kampus karena wajahnya memang tampan bukan main. Jangankan kaum Hawa, kaum Adam saja banyak yang confess perasaannya pada William. Jelas membuat banyak orang iri pada Zivana yang tanpa melakukan banyak usaha sudah mendapat perhatian dari William.

“Ngomong itu jangan ke gue, ke orangnya langsung aja. Percuma lo ngomong ke gue. Ah ya satu lagi, William nggak suka cewek muka dua.”

Setelah mengucapkannya, Zivana pergi sambil menarik lengan blouse-nya—menutupi luka-luka yang baru dia dapatkan. Ini bukan kali pertama, dia sering mendapatkan hal serupa dari orang suruhan Caramel.

Tentang Kita; Yuanfen (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang