~Papa pulang~

793 617 465
                                    


Sepanjang perjalanan, Arsy hanya cemberut. Bagaimana bisa ia dipermalukan oleh doi sendiri? Ya Tuhan, begitu bego nya Arsy ini. Kir-kira Raka marah tidak ya?

Setelah beberpa menit kemudian, mereka sampai dihalaman tumah Arsy. Entah kesambet apa Raka pagi ini? Hingga ia bersedia mengantarkan gadis menyebalkan ini pulang.

Sudahlah tadi Raka yang membayarkan. Memang Arsy kebanyakan gaya. Kualat kan?

"Hm ... makasih ya Raka. Arsy minta maaf ya yang tadi," Ucap Arsy hati-hati.

"Ya."

"Raka gak mampir dulu?"

"Nggak," Jawab Raka singkat. Selalu singkat. "Gue balik." Pamitnya lalu pergi.

Arsy menatap tersenyum kearah lelaki yang kian menjauh dari penglihatannya. Hari ini Arsy benar-benar bahagia, ya walau tadi ada sedikit kesalahan teknis. Seandainya doraemon ada, Arsy akan minta Raka jadi pacarnya sekarang juga.

Duh, kebanyakan halu deh

Teett ... teett!!

Spontan Arsy menoleh kesumber suara. Dari kejauhan ada sebuah mobil hitam yang mendekat. Yap, tidak salah lagi. Mobil itu sedang menghampirinya.

"Papa?" Gumam Arsy pelan. Dan ternyata mobil itu benar-benar tidak asing dimatanya.

Papanya pulang. Oke, Arsy belum membereskan kamar. Siap-siap kena omel panjang.

"Papaaa!!" Arsy datang lalu merangkul ayahnya dengan rasa kerinduan. "Papa pulang kok gak bilang-bilang?" Tanyanya kemudian.

"Biar surprise dong,"

"Oh gitu. Ayo masuk pa!" Ajak Arsy sangat sumringah.

"Kamu dari mana?" Tanya Ardi--Papa Arsy.

"Dari taman pah, abis joging bareng temen,"

Tunggu, apakah Nadiyah sudah pulang? Wah bisa gawat. Urusannya panjang nanti.

"Papa pasti capek kan? Papa istirahat dulu aja deh. Arsy mau mandi dulu," Alibi Arsy untuk mengalihkan perhatian ayahnya.

"Hm ... kakakmu mana?" Tanya Ardi.

Arsy menggaruk kepalanya. Spertinya memang benar si Nadiyah belum pulang. Kemana saja gadis itu? Gila! Semalaman tidak pulang.

Terpaksa Arsy harus berbohong. "Itu ... a ... Kak Nad lagi keluar pa. Biasa olahraga pagi juga," Ucap Arsy sedikit gugup.

"Oh. Yaudah papa istirahat dulu ya," Pamit Ardi, lalu masuk kedalam kamarnya.

Huh! Selamat!

*******

Arsy buru-buru membereskan kamarnya yang bukan seperti kamar lagi. Mungkin, lebih cocoknya kamar kebo. Sahabatnya memang menyebalkan. Tapi, hanya mereka yang mampu mengerti perasaan.

Lagi pula, mereka dari taman kanak-kanak hingga SMA sama sekali tidak terpisahkan. Ya, walau sering marahan.

Teett ... tteett ...!!

Bunyi klakson mobil berkali-kali. Pasti itu Nadiyah. Wah gawat. Buru-buru Arsy menghampirinya.

"Woi! Lo darimana aja sih? Gila lo. Semaleman gak pulang, kali sampe papa tau. Habis lo!" Cerocos Arsy.

"Gue? Semalem nonton konser, pulangnya malem dan jauh. Jadi, gue nginep tempat temen. Napa sih?" Kata Nadiyah dengan santainya.

"Lo tau? Papa pulang bego!" Ucap Arsy kesal.

"Hah?! Papa pulang? Ya ... mulut lo jangan ember. Awas aja lo!" Ancamnya.

"Tau ah, bodo." Arsy tudak peduli. Lagian kalau kena omel Papa juga, Arsy tidak ikut-ikutan.

Mata Nadiyah bergidik ngeri melihat kehadiran mobil hitam itu. Bukan mobilnya tapi pemiliknya.

Begitu menyeramkan.

"Au ah bodo. Ya ampuuunn semalem sehun ganteng bangeeett. Cocok deh jadi suami gua. Ahh makin sayaaang!"

Biasa, terkena virus Kpop. Jadi mohon dimaklumi. Entah sejak kapan Nadiyah mencintai Kpop, hingga membuat dirinya gila sendiri. Dan rela menghabiskan kocek yang tidak sedikit, serta menyita waktu tidur malamnya.

Nadiyah segera masuk. Namun, ada sosok penampakan lumayan menyeramkan. "Papa?"

******

NEXT?? 200+ KOMEN!!

Komen yang banyak yaa!! Banyak banget pokoknya!! Maap aku maksa. Biar aku ada semangat buat nge-next lagi

See you
Maap typo bertebaran:)

Salam manis dari author paling manis🍩😘

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang