Pagi ini, Raka telah siap untuk melakukan aktivitas rutinnya di hari minggu. Ya, walau sedikit terpaksa karena disuruh oleh ibunya yang bawel. Sudah takdirnya, emak-emak tukang ngomel-ngomel. Alasannya apa? 'Masa hari libur tidur?' atau 'Jadi anak tuh jangan malas' Ah capek dengarnya.
"Tumben udah rapi aja jam segini?" Tuh kan, emang ya kita selalu salah dimata emak. Bangun telat diomelin, bangun pagi dikomen.
"Nah kan biasanya mama nyuruh Raka olahraga," Jawab Raka malas.
"Gitu dong. Masa hari libur tidur terus,"
Tuh kan sudah ketebak. Lah selama enam hari sekolah ngapain saja? tidur? Duh emang serba salah.
"Bang Raka mau kemana?" Tanya Bella--adik Raka dengan selisih usia tiga tahun.
"Berenang."
"Hah?! nggak dingin apa?"
Nih bocah pake percaya pula
"Tau ah!" Raka melengos pergi.
"Ih bang, ikut!!" Teriak Bella mengejar Raka. "Bella ikut ya?"
"Hm."
Lalu mereka berdua pergi dengan motor yang sama. Mereka pergi ke suatu taman terdekat, yang pastinya sudah ramai dengan orang-orang. Inilah hal yang paling malas bagi Raka. Bertemu dengan orang banyak.
******
Astagaaa!!
Astaghfirullah!!
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB, namun ketiga gadis ini masih tertidur pulas. Bahkan yang labih parahnya lagi, mereka tidur dalan kondisi kamar bagai kapal pecah diterjang tsunami.
Makanan semalam masih banyak tersisa. Sampah pun berserakan dimana-mana. Piring kotor belum dicuci.
Cantik-cantik kok jorok?
Kriingg ... kriinggg ...
Jam weker pun lelah untuk membangunkan mereka. Sudah tak terhitung lagi, ia berdering. Akhirnya ada yabg sadar juga.
Hoaamm! Anggun terbangun dan merenggangkan tubuhnya. Lalu menggeruk telinganya yang panas mendengar ocehan jam weker, yang tak ada hentinya.
08.00!!!
Mata Anggun langsung mendelik seperti hendak keluar. "WOI BANGUUUN!!" Teriaknya histeris.
Berhasil dong.
Arsy dan Mina langsung terlinjak kaget bukan main. Eh dasar, dikira ada kebakaran. "Ada apa sih nggun?" Tanya Arsy dengan nada serak khas orang bangun tidur.
"SUDAH JAM DELAPAN WOI!" Ulang Anggun.
"HAH?! KOK BISA?!" Mina ikut berteriak. "Sy, kan gue suruh pasang jam setengah tujuh. Kita mau joging, sudah kesiangan dong" Gerutu Mina.
"Mana gue tau," Jawab Arsy dengan santainya dan kembali menjatuhkan tubuhnya.
"Sy, ayo buruan! Eh iya, Raka biasanya kalo hari minggu joging juga loh," Pancing Anggun. Padahal ia berbohong.
"Ah masa? lo tau darimana?"
"Udahlah, ayo buruan! kan lo bisa joging bareng dia,"
Tanpa pikir panjang, Arsy langsung melompat dan meinggalkan tempat rebahan paling nikmat sedunia. Ia memakai celana training dan kaos lengan pendek berwarna biru.
Lalu, kedua sahabatnya?
"Sy, kita pinjem baju lo dulu ya?"
Eh kampret! Dasar teman-teman tak tahu diuntung. Tidak modal. Untung sayang.
"Serah lo berdua. Cuci! dan balikin dalam keadaan wangi, sewangi-wanginya!!" Kata Arsy.
"Iya, iya!" Seru mereka serempak.
"Ayo buruan! Kalian lama amat sih," Gerutu Arsy begitu semangat.
"Sekali Raka, semangat lo." ucap Mina.
*****
Padahal sebenarnya tadi Anggun hanya berbohong. Mana pernah ia melihat Raka. Tapi, kok bisa? Raka benar-benar ada disini. Dan ...Arsy langsung melupakan Mina juga Anggun.
Raka bersama seorang gadis. Siapa dia?
Mata binar-binar Arsy pun memudar, menjadi tatapan cemburu. Langsung saja, Arsy datangi. Ingat, Arsy tidak boleh emosi.
"Hai Raka. Raka disini juga ya? Maaf Arsy datangnya telat. Jadi gak bisa bareng deh," Ujar Arsy pede.
Lah, yang nyuruh kesini juga gak ada
Raka tidak menanggapinya.
"Raka! Ih Raka jangan diem aja dong"
"Bacot."
Sumpah. Raka baru tahu ada spesies manusia seperti ini. Spesies macam apa coba? Dan mengapa harus dirinya yang terus terusan diganggu?
"Siapa bang?" Bisik Bella. Namun Raka tak menanggapinya. "Kakak siapanya Bang Raka ya?" Bella beralih ke Arsy.
"Lo siapa? kok bisa bareng Raka?" Tanya Arsy.
"Kenalin kak, aku Bella. Adeknya bang Raka," Ucap Bella dengan mengulurkan tangannya.
"Arsy," Gadis itu membalasnya dengan senyuman. Oh, jadi dia adiknya Raka.
Jujur saja, Raka sangat, sangat, sangat malas untuk melihat gadis ini. Dan lagi-lagi ia bertemu kembali. Bagai malapetaka saja. Selama ini, memang banyak gadis-gadis yang naksir padanya. Akan tetapi tidak ada yang segila dia. Benar-benar menyebalkan.
"Eh dek, lo mau kemana?" Enak saja. Adik tidak tahu diri, meninggalkan nya pada gadis aneh ini?
"Bella duluan deh bang. Lanjutin aja ngobrol sama pacarnya. Daahh!" Pamit Bella lalu pergi.
Hei, anggap teman saja tidak mau. Apalagi pacar. Awas saja, kalau sampai Bella jadi biang gosip. Huh, sudah habislah.
Dari pada buang-buang waktu dengan gadis tak jelas ini, lebih baik Raka pulang.
"Raka mau kemana?"
"Pulang,"
"Arsy laper, makan bareng yuk?!" Rengek Arsy.
"Males." Raka tidak peduli, ia mempercepat langkahnya menuju motor disebrang jalan.
"RAKA!!"
******
Iya Arsy memang menyebalkan. Ayo dong tinggalkan jejak dengan vote dan komen yang banyak yaa:')
Terimakasih banyak
Salam manis dari author yang paling manis🍩😘
Iyain aja😝
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Teen FictionTELAH TERBIT! 👉 www.guepedia.com Dengan judul CONQUEROR HEART bukan BINTANG ya : ) Tersedia di BUKALAPAK, TOKOPEDIA, dan GUEPEDIA STORE✨ Entah bagaimana bisa, Arsy menyetujui challenge konyol dari kakaknya. Bayangkan saja. Seorang Arsy yang biasany...