Number 41

653 104 22
                                    

Hargai penulis dengan cara,
Tinggalkan vote sebelum membaca👍


Happy reading🤗

Berhubungan besok Author nya ulang tahun, jadi aku kasih keringanan dari konflik ini dulu, hehe... Besok sebagai kado nya Author akan bikin chapter yang membuat kalian semua senyum senyum pastinya 🌼

Andra berjalan sambil membawa bunga menghampiri Yuna yang sedang berkeliling. Kemudian ia menyodorkan seikat bunga untuk Yuna sebagai tanda terima kasih karena Yuna sudah mau menerima nya selama ini . Yuna jelas saja merasa sedikit risih, terlebih Dr Andra melakukan hal konyol ini di halaman RS Wanghiston , dimana banyak sekali mata memandang mereka. Dr Andra bersungguh-sungguh meminta Yuna agar mau menerima nya.

"Dr Yuna terimalah bunga ini sebagai ucapan terima kasih ku karena selama ini lo selalu ada buat gue" ucap Andra tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dr Yuna terimalah bunga ini sebagai ucapan terima kasih ku karena selama ini lo selalu ada buat gue" ucap Andra tersenyum. Andra akan tetap memanfaatkan keadaan saat ini untuk meluluhkan hati Yuna.


"silahkan berdiri ndra, malu diliatin dokter lain" ujar Yuna sedikit risih.

"aku tidak akan berdiri sebelum kamu menerima bunga ini" pinta Andra memaksa.

"baiklah, terimakasih atas bunga nya" ucap Yuna. Yuna pun menerima bunga dari Andra.

Yuna berlalu pergi, sementara Dr Andra langsung mengejar Yuna , dan membuat semua mata memandang aneh. Tiba-tiba Dr Andra dihadang oleh Junior sekaligus asisten Yuna, yaitu Dr. Falen. Dr falen berkata kalau Dr Andra sepertinya sudah berlebihan. Apa Dr Andra ga sadar kalau Dr. Yuna adalah kekasih dari pemilik rumah sakit ini.

Dr Andra kesal, dia menjawab memangnya kenapa? Apa ga boleh? "apa ia tidak boleh membahagiakan Sabahat nya sendiri ?Sudah..urusi saja urusanmu sendiri. Andra berusaha mengejar Yuna.

Di bagian administrasi, ibu yang baru saja melahirkan bayi kembar tampak meminta maaf karena dia belum bisa membayar biaya RS. Staf admin yaitu bayu menjelaskan kalau kelonggaran sudah diberikan, dan pihak RS tak bisa memberi tenggat waktu lagi. Yuna dan Dr vanessa melihat kejadian tersebut.
Melihat si ibu terus meminta maaf, membuat Yuna berkata kalau ini bukan salah ibu itu jadi berhenti meminta maaf.

Yuna mengajak si ibu kembali ke kamar perawatannya, dan mulai mengganti perban di luka si ibu. Yuna bertanya kalau dia dengar si kembar sakit? Ibu membenarkan, tapi dia bingung bagaimana cara melunasi biaya RS yang pasti akan terus membengkak. Yuna menenangkan si ibu, untuk tak memikirkan hal itu dulu, nanti setelah ini dia akan memeriksa si kembar.

Dr vanessa mengingatkan Yuna kalau bagaimana pun RS sudah memberikan keringanan kepada ibu itu. Sekarang ini mereka harus tetap melunaskan tagihan RS. Yuna berkata “Apa ada yang lebih penting bagi dokter selain kesehatan pasien mereka?”

Hospital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang