part 2

188 28 60
                                    

Asssalamualaikum warrohmatullahi wabarrokatuh..

****
Sedikit nervous juga sih bikin novel berbau
Pesantren cuman ini tantangan banget buat aku
Secara aku tu gak punya bakat ceramah
Apa lagi ilmu ku masih dangkal banget
Tapi buat teman-teman yang udah senior mintak saran nya ya...

Bismillahirrahmanirrahim

==========================================

Bedug magrib berkumandang menggema di setiap sudut ruangan ku,, aku terperanjak ternyata aku ketiduran setelah selesai kelas sore bersama santriwati yang lain, ku intip mesjid yang tak jauh dari asrama ku suara merdu dari seseorang teman seangkatan ku membuat ku terdiam sejenak..

Asrama ku berada di lantai dua mimbar mesjid mengarah jelas ke jendela dari sini aku bisa lihat siapa yang mengkumandang kan adzan

" subhanallah afnan" bisik ku mendengar suara merdu afnan,

" astagfirullah" desis ku lagi selalu saja begitu afnan sering membuat ku zina fikiran mendengar suara nya yang merdu tentu juga aku membayang kan paras nya yang tampan.

" astagfirullah ampuni hamba ya allah" bisik ku menggerutu.

"Izah ayok" terdengar seorang teman memanggil tentu saja mengajak ku untuk berwudhu reflek aku membuntuti nya dengan menyambar jilbab dan mukena ku..

Sholat magrib berjalan khidmat walau aku gagal khusyuk karna afnan yang jadi imam, suara merdu nya sukses membuat ku kagum, aku tak pernah mendengar suara seindah itu ibadah ku berjalan cukup baik..
Di perjalanan menuju ke asrama oki membicara kan sesuatu pada ku..

" eh zah kamu tau gak kelas kita kedatangan murid baru kamu dah tau??"

" belum tu? Di kelas santriwati??" tanya ku lagi

" ya iya lah zah! Kalo di kelas santriwan mana aku tau info nya! Lucu pertanya'an nya"

" he he maap" aku garuk-garuk dahi

" kamu sih pikiran nya buat anak santriwan mulu??" oki melibas sindiran hebat.

" aPa sih kamu oki gak ada itu" tegas ku..

"O, gitu ya"

Dear allah..
Maaf akan kelancangan ku mencintai makhluk
Cipta'an mu yang bernama afnan
Aku tersentuh dari anugrah yang kau beri kan pada nya lewat lantunan firman mu
Suara merdu nya menggetar kan hati ku
Aku terbuai akan indah nya paras ciptaan mu
Maaf aku tlah lancang ya allah
Aku mengingin kan afnan untuk jodoh ku
Perkenan kan lah ya allah

Aku terbolongo mendengar oki mengulang curahan hati ku di buku diary, dengan nada puitis seakan dia mengejek doa ku yang tulus dari hati dengan sesekali dia tertawa..

"OKI!!!" geram ku..

" ha ha ha" dia berlalu menertawa kan ku sontak pipi ku memerah aku melihat kiri kanan ada banyak santriwati yang berlalu lalang
" semoga mereka tak dengar bisik ku"

" okiiii......" sorak ku mengejar sahabat ku itu yang sudah berlalu jauh ke asrama.

==================================

Pagi nya di kelas santriwati sembari menunggu murid yang lain aku membuka buku harian ku lagi kali ini. Aku akan jaga erat-erat aku gak mau oki baca lagi.. Selintas pandangan ku terhenti saat melihat di luar jendela di kelas santri aku melihat afnan sedang khusyuk membaca sesuatu di kelas nya..

Wajah pria itu teduuh, jelas kali dia sangat serius tenggelam ke dalam baca'an nya siapa seolah mata ku tak pernah ingin berhenti memandang nya segala yang ia lakukan briliant bagi ku.. Cara bicara nya akhlak dan adap nya sungguh mungkin tak ada lagi yang seperti dia fikir ku..

Aku terus saja memperhati kan nya aku ingin tau buku apa yang dia baca..
Hingga aku tak sadar dia menoleh pada ku mungkin ia merasa di perhati kan dari tadi

" aku terperanjak dengan salah tingkah aku coba membalik walau ada meja di depan ku. Aku tak peduli tetap ku tabrak dan hasil

" BRUuUuKK" aku tersungkur karna tersandung kursi

"Aduuuuh" bisik ku memegang kepala ku yang terbentur..

" afnan tau gak ya aku jatuh" bisik ku lagi karna ada dinding aku sangat berterima kasih pada dinding karena nya afnan tak melihat aku tersungkur
Perlahan aku merangkak menepi ke dinding

" ya allah semoga dia gak liat" gerutu ku sambil memantau situasi di atas jendela

" sepi berarti gak ada orang" bisik ku dengan percaya diri nya aku berdiri..

" heeeh untung afnan gak tau aku jatuuh" ujar ku sembari mengibas kotoran di baju ku selang 2 detik aku kembali terperanjak aku terkejut afnan sudah berdiri di kaca menunggu ku.

" ghuup" aku menelan ludah dia menatap ku dengan raut wajah cemas

"Kamu gak apa kan??" tanya nya

" enggak pa-pa" ketus ku sembari mengibas kan gorden..

"Ya allah bodoh nya aku!!" gerutu ku sembari tepuk-tepuk jidat

========================

Lonceng masuk pun berbunyi semua santri wati masuk ke kelas aku coba bersikap biasa di depan oki

" eh zah itu anak baru nya" ujar oki menunjuk ke pintu masuk saat semua sudah di dalam" anak baru itu membuntuti ibuk guru sembari berjalan dengan congkak dan melempar jilbab syari nya ke bahu.. Aku dan oki masih tetap memperhati kan cara jalan dan berpakaian nya..

" assalamualaikum warrohmatuullahi wabbarrk katuh" salam buk guru..

Walaikumsallaam warrohmatullahi wabarro matuh" salam serentak dari santriwati ponpes darrussalam..

" hari ini alhamdulilah kita kedatangan murid baru pindahan dari SMA unggul di kota" ujar ustadzah fitri aku dan oki masih tetap memperhatikan anak baru itu ia tengah santai mengunyah sesuatu mungkin itu permen karet.

" ayok silah kan nak perkenal kan dirimu" dia tampak santai memperhati kan seisi ruangan dengan seksama semua murid heran melihat glegat nya...

"Silah kan nak" ucap ustadzah fitri

"Hallo gays" sontak aku dan oki mengerut kan kening ku kami bertatapan sambil senyum kecut..

" KEnapah cuuk??" gadis itu memplototin kami berdua karna kami di depan jadi dia tersinggung oleh raut wajah kami

" gua bukan nya gak bisa baca salam , cuman ini sudah lifestile gua gaees jadi paham aja yaah," aku kembali menaikkan alis ku keatas..

" O," ketus kami serentak, ustadzah fitri terlihat geleng-geleng dan murid yang lain berbisik-bisik istigfar..

" astagfirullah
Astagfirullah" jelas kali bisik-bisik ukhty yang lain..

" ya sudah kalo kamu tidak mau kenalan silahkan duduk saja kita akan mulai pelajaran" ujar ustadzah..

" ada yang aneh?? Kenapa ustadzah fitri tidak tegas pada murid baru itu padahal semua tahu? Dia guru yang tegas" terbesit tanya sembari tetap memperhati kan anak baru itu

Bersambung

santri wati kok??? bar-bar!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang