~Arsy Gilaaa!!~

1K 853 736
                                    


Sudah setengah jam berlalu, guru pun sedang menerangkan materi matematika didepan. Akan tetapi entah apa yang dipikirkan Arsy sedari tadi. Ia sama sekali tidak fokus pada materi dipapan tulis.

Senyum-senyum sendiri pula.

Apa dia sudah gila?

"Min, Minaa!" Panggil Anggun dengan berbisik. Lalu Mina menoleh ke samping kanan "Arsy kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanyanya.

Mina pun beralih ke Arsy. Terlihat gadis itu sedang menatap kosong dan senyum-senyum sendiri. "Woi Sy, lo napa? sakit?"

Arsy terlonjak kaget "Apa Raka?" Ucap Arsy yang membuat Bu Lia melotot. Seluruh siswa pun menatap heran.

Anggun dan Mina pun bertatap bingung.

"Arsy! kamu lagi ngapain? Perhatikan materi didepan!" Suruh Bu Lia.

"Raka emang ganteng ya bu?" Tanpa sadar Arsy mengucapkan kalimat yang sontak membuat seisi kelas,

menertawakannya.

Wah sepertinya dia sudah gila cinta.

"Arsy keluar!" Bentak Bu Lia.

Barulah Arsy tersadar sepenuhnya, eh belum sih. Ralat. "Kok saya keluar bu? udah selesai ya?"

Lah malah nanya balik ni bocah

Seisi kelas kembali tertawa. Hei, ini bukanlah lelucon.

"Keluar!" Ulang Bu Lia dengan nada lebih tegas lagi.

Oke, kali ini Arsy tercyduk parah oleh guru dan teman sekelasnya. Ah menyebalkan. Ralat. Senang dong, jadi bisa bebas dari MATEMATIKA.

Akan tetapi yang tadi itu sungguh,

MEMALUKAN.

Keberuntungan yang hakiki. Arsy tersenyum lebar mendapati Raka dan teman-temannya sedang mengikuti perlajaran olahraga di lapangan. Baguslah, Bu Lia memang paling the best. Tahu sekali dia dengan
perasaan Arsy.

Jadi terharu.

Terharu pala lo peang, inget Arsy! Lo itu lagi dihukum.

Tanpa permisi, memang sepertinya urat malunya sudah putus deh. Arsy berlari ikut bergabung bersama mereka. Waktu yang sangat tepat, dimana sekarang adalah waktu pengambilan nilai setiap siswa.

Dan disaat tim Raka sedang bertanding basket.

"SEMANGAT RAKA!!" teriak Arsy heboh. Semua mata pun tersorot kearahnya. Menatap heran.

Tidak peduli.

"Arsy? Lo ngapain disini?" Tanya Jeje. Oh ya lupa, bahwa Raka kan sekelas dengan Jeje.

"Semangati Raka, kenapa? gak boleh?"

Hah?! Sejak kapan Arsy seheboh ini dengan Raka? Apa dia suka?

Kerasukan apa dia semalam? Bisa-bisanya Arsy segila ini dengan Raka.

"AYO RAKA SEMANGAAATT!! RAKA PASTI MENANG!"

Raka memang jago basket ya?

"Sy, bukannya lo lagi belajar ya?" Tanya Ghina heran.

"Iya." Jawab Arsy tak acuh.

"Terus lo ngapain disini bego?! Kan belum waktunya istirahat," Seru Caca kesal.

"Bu Lia suruh gue keluar, dan gue mau liat Raka. Kenapa?" Jawab Arsy dengan santainya.

"Lo dihukum?" Tanya Jeje lagi.

Arsy mengangguk pelan, tatapannya tidak terlepas pada lelaki yang bertubuh tinggi, hidung mancung, bulu mata lentik. Ah sudahlah, Raka itu perfect bagi Arsy.

Oke, virus cinta sudah merebah ditubuh Arsy.

*****

"Eh Mina, Arsy mana ya?" Tanya Anggun basa-basi, padahal tak peduli.

"Tau ah bodo, tuh bocah kayaknya lagi kasmaran," Jawab Mina lalu kembali menyeruput minumannya.

Kali ini mungkin untuk pertama kalinya Anggun dan Mina makan berdua dikantin. Biasanya tiga sejoli selalu nempel.

"Btw, bebeb lo kemana? gak keliatan?"

"Gak sekolah, sakit dia." Mina cemberut.

"Nggak lo jengukin?"

"Nah gua baru mau ngomong, temenin gue yuk kerumah Derick?!"

"Dih ogah. Nyamuk gue!"

Tiba-tiba Arsy datang dan duduk diantara mereka berdua "Dari mana aja lu?"

"Eh kira-kira kalo cowok abis olahraga dia butuh apa ya?" Tanya Arsy. Kedua gadis itu dibuatnya melongo.

"Minum?" Tebak Anggun dan Mina.

"Oke!" Ucap Arsy langsung bangkit.

"Mau kemana lagi lo?" Teriak Mina.

"Mau kasih minum buat Raka. Bye, doain berhasil ya!" Jawabnya lalu pergi menghilang.

"Heran gua sama tu bocah. Kerasukan apa coba? kan gak biasanya dia segila ini dengan cowok," Oceh Anggun heran.

Bukannya, Arsy benci ya dengan Raka?

"Kita ikutin aja yuk!" Ajak Anggun. Lalu mereka berdua pergi menyusul membuntuti Arsy. Eh, ternyata benar. Arsy berjalan menuju lapangan, menghampiri Raka yang sedang duduk istirahat.

"Hai Raka. Raka capek ya? ini Arsy bawain minum buat Raka," Ujar Arsy sembari menyodorkan sebotol air mineral.

Tidak ada jawaban. Bahkan Raka tidak menerima pemberian Arsy. Sial dan menyebalkan sekali. Mengapa disekolah seperti ini, Raka masih saja menemukan gadis gila seperti dia?

"Raka. Ini buat Raka!" Gadis itu langsung menautkan jari Raka pada botol tersebut.

"Oh ya Raka, Arsy boleh minta nomor hp nggak? Raka harus tau, mulai detik ini Arsy suka sama Raka dan ... Arsy sudah move on dari Devan yang kemaren itu loh," Oceh Arsy.

Apa urusannya dengan Raka?

Telinga Raka memanas mendengar ocehan dari gadis yang tak jelas ini. Oke, lebih baik Raka pergi saja.

Menyebalkan. Sudah gila apa gadis ini? Raka tidak membutuhkan body guard. Dia terus mengikuti dirinya.

"Mau lo apasih?" Tegas Raka kesal.

"Karna Arsy suka sama Raka. Arsy mau terus deket Raka, atau nggak kita pacaran aja?"

Seenak jidat saja, ngajak pacaran?

"Nggak!" Ketus Raka lalu pergi.

Cih, menyebalkan sekali. Baru kali ini Arsy merasakan nyeseknya ditolak. Lihat saja, Arsy tidak akan nyerah.

"RAKA! ARSY SUKA SAMA RAKA!"

"LIAT AJA, SUATU SAAT RAKA PASTI JADI PACAR ARSY! ARSY GAK AKAN NYERAH!!"

Anggun dan Mina geleng-geleng kepala, tidak mengerti untuk berkata apa lagi. Kali ini,

ARSY GILAAA!

Hahaha, akhirnya Arsy suka juga sama Raka. Hm...gimana dengan Raka nya ya?
Vote dan komen yang banyak ya gais:')

Salam manis dari author yang paling manis🍩😘

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang