1. SMA Liberty
Kita absen dulu. Mana yang on? Sebut nama/ nama akunmu yaa❤
Siap untuk mengisi semua paragraf dengan komentar?
Stand Your Ground and Fight — Gerald Tangkas Negara, WBA86
Gerald melempar tasnya dengan kasar ke arah punggung Aaron menunjukkan betapa kesalnya ia. Tidak peduli bahwa Aaron adalah kakak kelasnya di sekolah ini.
Aaron terkekeh remeh di depan lokernya. "Sekolah lo di sini? Anak orang miskin gak usah sok-sokan sekolah gitu. Mending sini bersihin sepatu gue," katanya dengan sengaja mengangkat setengah kakinya di depan Gerald.
"Cocoknya lo itu jadi pembantu bukan sekolah di sini," ujar Aaron lagi.
"Kalau lo ada masalah sama gue cari gue langsung! Bukannya ngeroyok Ghandi temen gue!" ujar Gerald penuh penekanan.
"Lo ngomong barusan?" tanya Aaron tampak tidak peduli.
"Gue gak peduli lo kakak kelas di sini atau lebih kaya daripada gue. Gue mau lo minta maaf sama temen-temen gue," ujar Gerald. Matanya berkilat marah.
"Orang biasa kaya lo mending gak usah banyak tingkahnya. Ntar lo bisa keluar dari sekolah ini gara-gara gue. Emangnya lo mau keluar dari sekolah?" tanya Aaron.
"Lo pikir gue takut?" tantang Gerald berdiri tepat di depan Aaron.
"Nyali lo gede juga," ujar Aaron. "Lo gak lupa kan kalau nih sekolah kerjasama bareng keluarga gue?" tanyanya lagi. "Gampang buat ngeluarin lo dari sini."
Gerald memukul loker di sampingnya dengan satu kepalan tangan yang membuat Aaron terkejut karena cowok di depannya ini terlihat sangat marah, liar dan juga berani. Gerald mencengkram kerah seragam sekolah cowok yang ada di depannya ini kuat-kuat sambil menunjuk-nunjukkan jarinya di samping kepala Aaron. Membuat wajah Aaron merah sampai telinganya karena kekurangan oksigen.
"Sebelum lo ngeluarin gue dari sekolah ini. Lo duluan yang gue buat babak belur," ujar Gerald. Aaron tampak takut. Aaron memang tak lebih dari seorang anak mami yang berlindung terus dikekuasaan orangtuanya.
"Lo gak lupa juga kan angkatan lo babak belur karena siapa? Gue orangnya. Gue yang hajar mereka semua. Sendirian. Gue peringatin sama lo. Minta maaf sama temen-temen. Berani lo ngancem gue lagi. Lo tau akibatnya," Gerald balik mengancam.
"Jangan kira lo orang kaya dan berkuasa gue takut sama lo," ujar Gerald.
"Dasar anak Mami," ujar Gerald sebelum pergi.
Gerald melepas kerah kemeja Aaron dari tangannya lalu bergerak mundur namun kedua matanya terus mengawasi Aaron yang tampak terkejut sekaligus takut. Cowok dengan kemeja sekolah terbuka semua dan kaus hitam sebagai dalamannya itu keluar dari ruangan tempat loker anak-anak Basket lalu matanya menangkap sosok Marsya. Cewek itu sedang berdiri ketakutan di samping kanan. Marsya pasti dengar. Tubuhnya bergetar dengan lutut lemas. Wajahnya pucat membuat Gerald membenarkan letak tasnya di punggung kanan lalu melewatinya.
Tapi sebelum Gerald pergi. Ia sempat berkata sesuatu pada Marsya.
"Tutup mulut lo kalau enggak mau kenapa-napa," ancaman Gerald berhasil membuat Marsya tambah pias.
****
"Kenapa sih Molly nolak gue terus? Emang gue kurang cakep apa?" ujar Abang. Jerry namanya tapi punya nama akrab Abang oleh teman-temannya karena dia paling tua juga memiliki perawakan yang sangat tinggi dan besar.
"Dia sukanya sama Reja bukan sama lo," ujar Baron dengan kurang ajar
"Cewek emang gitu Bang. Suka sama yang lebih ganteng daripada sama lu," ujar Ghandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionGERALDMARSYA by PoppiPertiwi | Gerald Tangkas Negara. Semua orang mengenalnya dengan perawakan murid laki-laki bertubuh besar dengan gelar Ketua Geng sekaligus preman sekolah di SMA Liberty. Dia juga anak Ketua Mafia dari New York city yang sangat k...