Chapter 6

1.5K 166 69
                                    

"Maafkan kami, Abeoji. Kami akan lebih sering mengunjungi Abeoji dan Eommoni setelah ini." Ucap Gyuri sementara Insung hanya acuh nampak tidak peduli.

Kini, keluarga Park sedang makan malam bersama.

"Sudahlah, Gyuri-ya. Tidak apa-apa, bahkan suamimu saja nampak tidak peduli."

"Abeoji, tidak sep--"

"Bibi, dimana Sehun?" Insung yang sudah muak, menyela apa yang akan dikatakan Gyuri dan bertanya kepada bibi Choi kemana Sehun. Karena sejak pulang bahkan sampai makan malam bersama, anak itu tidak menampakkan batang hidungnya.

"Ah, tuan muda Sehun menginap di rumah temannya, tuan."

Chanyeol yang awalnya nampak tidak peduli, merasa tertarik mendengar apa yang dikatakan bibi Choi meskipun tetap dengan menampakkan wajah datarnya.

"Dirumah siapa?"

"Itu, maafkan saya tidak tahu tuan."

"Baiklah, kau boleh kembali." Bibi Choi kemudian membungkukkan badannya sebelum kembali.

"Chanie, apa kau tahu dimana rumah teman Sehun?" Insung kemudian beralih kepada Chanyeol

"Tidak."

"Aku sudah selesai, terima kasih untuk makanannya." Chanyeol kemudian melenggang pergi.

Semua yang tersisa di meja makan hanya bisa menghela napas.

"Harusnya kau tidak menanyakan tentang anak itu, Insung-ah."

"Kenapa? Dia anak--"

"Anak haram."

"Abeoji!"

"Jika kalian kesini hanya untuk membuat keributan, lebih baik Abeoji dan Eommoni pulang saja."

Insung marah, ia lalu meninggalkan meja makan menuju ruang kerjanya.

Gyuri hanya menunduk diam. Ia takut, sangat takut hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sementara itu, di kamar Chanyeol memikirkan perkataan bibi Choi.

Ternyata, Sehun tidak ada di rumah sejak tadi. Lalu kemana anak itu? Di rumah teman, teman yang mana? Bahkan anak itu hanya berteman dengan perempuan aneh di sekolahnya.

"Aish, kenapa juga aku harus memikirkan anak itu."

Chanyeol memutuskan untuk menutup matanya.

Drttttttt

Namun, ia urungkan saat merasakan ponselnya bergetar

"Ada apa?"

"...."

"Hmm, datanglah ke rumahku besok."

"...."

"Terserah."

Tuutt

Chanyeol kemudian melempar asal ponselnya setelah memutuskan panggilan secara sepihak dan mulai memejamkan matanya kembali.

Chanyeol hanya ingin tidur dan tidak memikirkan seseorang yang sebenarnya sangat ia khawatirkan.

***

"Terima kasih makanannya bibi, ini sangat lezat."

"Benarkah? Kalau begitu makanlah yang banyak. Astaga, porsi makanmu sedikit sekali." Ucap ibu Jungyeon sambil memindahkan beberapa lauk ke mangkuk Sehun.

"Bibi, ini sudah cukup."

"Ah, baiklah." Ibu Jungyeon menaruh kembali lauk yang tadinya untuk Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[3] La FauteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang