Bab Terakhir

18 1 0
                                    

(Karya: Riezky Amalia Gue)

Dalam belai benih pelipur rindu.

Tercipta denting rasa yang beradu.

Sudut detak terdalam yang bertalu-talu.

Terenyuh akan rinai-rinai sendu.

Adalah katastrofe kala cinta usai tanpa pamit lebih dulu.

Menjungkirbalikkan kehidupan dengan sebuah perpisahan.

Perjalanan cinta yang tertinggal pahitnya kenangan.

Menjadi bab terakhir yang menutup kisah romansa itu.

Lalu berlanjut menciptakan epilog.

Dimana otak harus mengambil alih, menjauhkan rasa.

Menerima kesudahan kisah cinta yang dulu bahagia.

Saatnya melepas, melupakan indahnya cerita pada bagian prolog.

Ini adalah bab terakhir,

Saat tatkala kalbu retak di atas pedih.

Harap-harap yang tak kunjung usai diterpa letih.

Ini adalah bab terakhir,

Saat kenyataan mesti tertelan sekalipun sulit.

Rindu yang tak berujung membuat logika merumit.

Ini adalah bab terakhir,

Saat kebahagiaan pergi dengan melambaikan tangan.

Menggoreskan luka berdarah-darah hingga bernanah kemudian.

Ini adalah bab terakhir,

Mungkin melepas adalah sebuah sandi.

Sebab, kebebasan hati adalah yang paling berarti.

Puisi Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang