Awal Dari Perpisahan

17 1 0
                                    

Beberapa puluh tahun yg lalu
.
.
.
.

'ck... kesel kesel kesel....' aku bergumam di dalam hati ku, saat si Perompak sialan nan ngeselin itu terus menyuruh ku untuk melakukan banyak pekerjaan, maksudku... pelayan disini kan gak cuma aku, masih banyak orang yg bisa disuruh nya. mentang" jenis ku yg "bukan" manusia dan cenderung punya tenaga lebih besar, tapi kan ku juga mahluk hidup yg punya batas.

"adooh..." teriak ku sedikit karna terpeleset saat mengepel koridor, ku usap pinggang ku sambil mengerang kesakitan "aduuuih... pantat ku sakit.. eh- emang aku punya pantat? nyeeh.. budu lah" ku kembali berdiri dan merapihkan pakaian ku "buruan di kelarin dah ni tugas, biar cepet balik ke kamar trus tepar" ku putus kan diriku untuk menyelesaikan tugas ku menyepel, tapi ku berhenti di depan sebuah foto besar yg terpajang di dinding, ku tatap foto itu secara seksama dan perlahan ekspresi ku mulai berubah menjadi agak sedih ".... memang sangat berbeda ya..." ku hela nafas dan ku palingkan wajah ku dari foto itu

Dari dulu, aku memang yg paling beda dari yg lain, yg lain berpenampilan alami dan ada sedikit persamaan dengan manusia... sedangkan aku? aku hanya se ekor kucing mantan anggota pencuri dan perompak, entah kenapa aku merasa "agak" beruntung saat ayah,... atau lebih bisa di sebut dengan majikan ku memberiku tawaran di saat dia mempergoki ku mencuri di tempat nya, aku bersyukur sih dia menawarkan ku untuk tinggal dan bekerja di sini, tapi..... entah kenapa.. sekarang ku berpikir sebalik nya, karna fisik ku yg berbeda, aku merasa agak terkucil kan, dan jarang terpandang, aku bisa mempunyai wujud setengah manusia itu karna menggunakan sedikit sihir, tapi sihir itu harus di perbarui sehabis bulan baru. pernah ku berfikir untuk kabur, tapi ku urungkan niat ku karna saat itu suasananya sedang tidak baik dan sangat berbahaya jika ku kabur dari tempat ini, tapi sekarang.... keputusan ku sudah bulat

.
.
.Aku.. akan pergi malam ini
.
.

Setelah semua pekerjaan ku selesai, kuke ganti seragam ku menjadi kaos keseharian ku,  rebahkan badan ku ke kasur yg.. hmm... cukup nyaman tapi tidak senyaman yg lain, setelah setengah jam, ku kembali duduk dan mengabil tas kecil ku, ku ambil baju dan beberapa barangku seperlu nya, lalu ku ambil kertas dan ku tulis surat untuk atasanku

'Maaf tapi aku tidak ingin berada disini lg ku hargai semua pemberian mu dan semua perlakuan baik mu, aku bersyukur bisa belajar banyak dari mu, dan mungkin sekarang aku sudah bisa menjalani hidup ku sendiri diluar kendali mu'

-Cheo

Setelah itu ku lompat dari jendela kamarku, perlahan ku mengendap-endap melewati para penjaga yg sepertinya sudah mengantuk dan tidak fokus dalam berjaga, ku ubah fisik ku menjadi diriku yg sebenarnya dan mencuri sebuah kapal kecil di pinggir pantai, dengan bekal dari hasil mencuri di dapur (yak... namanya juga meong) yg terbatas, ku dayung perahu itu, mengikuti arus laut yg membawaku jauh dari pesisir.

Ku tatap pantai dimana ku berpijak sampai lambat laun mulai menghilang dari pandangan ku, pikiran ku sudah tertuju ke depan, membayang kan tempat seperti apa yg akan ku tinggali nantinya, 1 buah roti di tangan ku cukup untuk makan ku 1 malam itu. ombak yg terkadang kencang dan terkadang juga lambat, menerjang perahu kecil ku, dan disaat itu juga, mataku tidak bisa lg menahan rasa kantuk ku, ku rebahkan kaki ku ke ujung dan menaruh tas ku di bawah kepalaku sebagai bantal. ku pejamkan mata ku, berharap disaat bangun nanti.... diriku masih berada di dunia ini dan bisa memulai hidup baru

.
.
.
.
.
.
.
To be continue

History of NeokalandKde žijí příběhy. Začni objevovat