Pelabuhan Terakhir

43 3 0
                                    

(Karya: Fitri Rahmadhani)

Ku telusuri jalanan kota pagi itu.

Bertemankan sinar mentari yang menyapaku dengan hangat.

Langkah ringan ku terhenti di sebuah halte bus.

Kulihat ada seorang pemuda berdiri disana.

Menyadari adanya keberadaan ku, ia menoleh kepadaku sambil tersenyum.

Sinar matahari yang awal nya hangat tiba-tiba cahaya nya redup.

Digantikan oleh hangatnya senyum pemuda itu.

Senyuman itu terlalu indah untuk dilewatkan.

Bak di hipnotis, tanpa sadar ku balas senyuman itu.

Entah apa yang terjadi pada diriku.

Entah apa sebenarnya yang aku rasakan.

Mungkin aku langsung jatuh hati.

Atau mungkin aku terlalu lemah terbius oleh keindahan?

Semenjak hari itu, aku selalu berdoa pada Yang Kuasa.

Bahwa aku ingin dipertemukan dengannya dalam sebuah ikatan.

Sebuah ikatan yang di ridhoi oleh-Nya.

Aku ingin menjadikannya sebagai pelabuhan pertama dan terakhirku.

Puisi Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang