part 2 sweet.

144 30 3
                                    

"Kamu kenapa?" Nayeon bertanya pada Jihyo saat Jihyo melipat wajahnya saat memasuki kamar mereka.

"Unnie, ada seorang adik kelas yang mencari masalah denganku."

"Memangnya kamu di apakan? Kamu baik-baik saja, 'kan?" Nayeon memutar tubuh Jihyo untuk mencari luka di tubuhnya.

"Apa Unnie tidak lihat bibirku?" Jihyo memajukan mulutnya lucu membuat Nayeon berteriak gemas dihadapan Jihyo.

"Hya, kamu mengagetkan saja!! Aku kira kamu dipukul sekalinya dicium! Siapa?" Nayeon duduk semakin merapat pada Jihyo di atas ranjang.

"Entah nama depannya, aku rasa nama belakangnya Hyunjin."

"Hyunjin, pemain sepakbola kita itu?"

"Mungkin, aku jarang kenal dengan anak klub sepakbola."

"Hya, kenapa tidak bilang kalau kalian pacaran!"

"Aku tidak pacaran dengannya!"

"Lalu apa namanya kalau bukan pacaran, dia saja mencium bibirmu sampai seperti itu. Aku rasa dia sangat menyukaimu! Aku jarang sekali melihatnya bersama gadis lain di tempat kuliah kita."

"Iya, tapi masalahnya aku tidak menyukainya."

"Kenapa?"

"Dia terlalu memaksa dan aku tidak suka."

"Jadi kalau dia melakukannya dengan lembut, kamu mau?"

"Tidak juga. Cinta itu perlu proses, mana ada orang jatuh cinta setelah satu kali bertemu? Jangan bercanda denganku!"

"Serius deh Hyo, banyak yang mendekati dia loh!"

"Aku tidak peduli! Ah, aku mengantuk mau tidur"

"Hya, kamu tidak mandi!"

"Kalau Unnie bisa memindahkan kamar mandi ke dalam kamar, aku akan segera mandi."

"Hish, anak ini!!" Nayeon memukul pantat Jihyo berulangkali tapi gadis itu sudah terlanjur menyebrang ke alam mimpi.

.
.
.

Jihyo terlambat, dia buru-buru keluar tapi ....

"Naiklah!" Hyunjin menyodorkan sebuah helm berwarna pink padanya.

"Tahu dari mana kalau aku masih belum berangkat?"

"Aku menunggu Noona dari tadi pagi, jadi aku tahu kalau Noona belum berangkat. Naiklah, jangan lupa pegangan yang erat!"

Jihyo hampir terjatuh saat Hyunjin tiba-tiba menarik gas, Hyunjin segera mematikan mesin motornya. Dia mencari ke dua tangan Jihyo dan menariknya melingkar di atas perutnya.

"Kita berangkat."

Sepanjang perjalanan Jihyo hanya diam, aroma parfum Hyunjin membuatnya merasa sesak tapi Hyunjin menahan tangan Jihyo saat dia akan menjaga jarak darinya.

"Pegang yang erat, jangan sampai terjatuh!!"

"Hya, parfum mu membuatku merasa sesak!!"

"Bertahanlah, nanti sore temani aku membeli parfum baru!!"

Jihyo masih menatap Hyunjin, dia masih merasakan kejanggalan tapi dia juga tidak bisa terus curiga pada pemuda yang tidak dikenalnya. Siang itu Jihyo dan Hyunjin memasuki kelas yang sama, Hyunjin bahkan terus mengenggam erat tangan Jihyo saat mereka bejalan menuju kelas. Hyunjin melepaskan tangannya dan langsung mencari tempat duduk, dia melambaikan tangannya pada Jihyo agar Jihyo duduk disampingnya.

"Berhenti memandangku!"

Jihyo berusaha memblokir pandangan Hyunjin yang terarah padanya, pemuda itu terus tersenyum sambil menatap Jihyo dengan pandangan manisnya. Hari itu sepulang kuliah Hyunjin mengajak Jihyo berbelanja, dia menyuruh Jihyo memilihkan parfum untuknya.

Ol (Obsessive Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang