part 3 semua berbeda

Start from the beginning
                                        

dengan hati hati revata berkata
"jo...ibuku tidak dirumah..."

belum selesai revata berbicara, jonathan sudah tertawa,tapi tidak dengan temannya itu.

"heyyy...aku datang bukan untuk ibumu tapi untuk kamu."

revata memandang wajah jonathan dengan kesal.

"aku belum selesai bicara, kamu langsung memotong ucapan ku,aku mau bilang,ibuku tidak dirumah,jadi aku tidak bisa mengajak kamu dan temanmu itu untuk masuk kedalam rumah,apa kata tetangga nanti."

revata berbicara terlalu cepat sehingga ia terengah, seperti dia bicara hanya dalam satu tarikan nafas.

"ha ha ha ...."jonathan kembali tertawa.

"ini dia yang kutunggu,teman ku yang cerewet dan banyak bicara,bukan yang tadi pagi,hanya bisa diam dan menunduk,seperti tidak pernah melihat manusia"

revata hanya tersenyum tipis,benar dulu revata memang orang yang ceria,banyak bicara,dan heboh,tapi itu dulu ketika ibunya belum menunjukkan karakter yang sebenarnya.

sekarang revata yang ceria,revata yang banyak bicara,revata yang heboh itu sudah hilang,pergi bersama kenangan ayahnya, digantikan dengan revata yang pendiam,penakut,dan cengeng.
ah,sudahlah.

"jadi?" tanya revata

"kenapa bertanya padaku,kau jahat sekali tidak mau mengajak tamu masuk,malah di biarkan di luar saja" ujar jonathan pura pura merajuk.

"jo...tadikan sudah ku jelaskan! bagaimana jika dilihat oleh tetangga,kamu tidak akan tahu apa yang akan mereka katakan" jawab revata frustasi.

"emang apa yang akan di katakan tetangga? kamu tau? padahal belum ada tetangga yang melihat kita,tapi kamu sudah bisa menebak isi pikiran mereka"
ujar jonathan sambil melihat kekiri dan kekanan tapi matanya tidak menemukan tetangga seperti yang di ucapkan revata.

"jo...tolongg" revata sudah hampir menangis,jonathan dan temannya itu tidak bisa berlama lama disini,bagaimana jika ibunya kembali,hanya itu yang di pikirkan olehnya.

melihat revata sudah seperti itu, jonathan tidak mau berlama lama menggoda gadis itu,bisa bisa nanti revata menangis sungguhan,dan bisa bisa ia di salahkan oleh ibu gadis itu,ibunya cerewet jika itu masalah anaknya,jonathan tersenyum kecil,mengingat dia pernah di amuk oleh flora ketika dengan tidak sengaja dia membuat revata jatuh ketika mereka bermain.

jonathan tidak tahu sama sekali jika ibu yang di katakannya itu, telah berubah menjadi wanita yang jahat,wanita yang tidak punya hati.

jonathan dan revata memang sudah tidak pernah bertemu lagi semenjak mereka naik kelas dua SMP.

bukan jonathan yang hilang tanpa kabar,melainkan revatalah yang saat itu tidak masuk sekolah,padahal jonathan saat itu ingin berpamitan pada revata,bahwa dia akan pindah sekolah ke kota kelahirannya,dan tinggal bersama kedua orang tuanya.

jonathan juga sudah mendatangi rumah revata tapi rumahnya kosong,tidak ada yang membukakan pintu ketika dia mengetok berulang kali,bahkan memanggil nama revata berulang kali ,tapi hingga berapa lama tetap tidak ada hasil apa apa.

"jadi untuk apa aku kesini jika tidak bisa berbicara banyak sama kamu,baru juga datang ,masa iya langsung di usir" jonathan mengerucutkan bibirnya,revata saja sampai bingung melihat sahabatnya yang satu ini,seingatnya dulu jonathan tidak pernah begini,kenapa sekarang jadi aneh.

"baiklah...tapi jangan disini,di tempat lain saja" akhirnya revata memilih mengiyakan keingin jonathan,lagi pula revata juga ingin mendengar cerita sahabatnya ini.

________________🌺🌺🌺________________

"bagaimana kabarmu selama aku pergi?"

Disinilah mereka menikmati pemandanga sore, duduk di bawah pohon yang rindang dan menghadap tepat ke persawahan dengan angin semilir yang berhembus pelan,disana juga terdapat beberapa pohon kelapa,sehingga menambah keindahan tempat itu.

"aku baik,bagaimana dengan sekolahmu?"

"harusnya kau bertanya tentang aku bukan sekolahku,kan sahabatmu aku bukan sekolahku" ujar jonathan dengan wajah kesal.

"ah sudahlah,jawaban mu selalu tidak sesuai dengan harapanku" ujar revata.

"hey,pertanyaan ku yang tidak sesuai dengan jawabanmu,aku menanyakan kabarmu,harusnya kau juga melakukan hal yang sama,bukan malah menanyakan kabar sekolahku" ujar jhonatan.

revata mengabaikan jhonatan,revata melihat kearah pria yang bersama jhonatan tadi.

siapa pria itu kenapa dari tadi hanya diam saja,bahkan dari awal jonathan datang bersamanya,pria itu sama sekali tidak bicara,apa dia bisu tidak bisa berbicara? hmm,mungkin saja.

jonathan melihat arah pandang revata,pasti revata bingung siapa pria di sampingnya ini.

"oh...reva,perkenalkan ini kakak sepupu aku,namanya kevin,umurnya 26 tahun,panggil aja kak kevin"

revata heran kenapa pria ini terlihat muda walaupun umurnya sudah dewasa.

"hai,kak kevin,aku revata"
revata memperkenalkan dirinya sambil terseyum manis,walaupun revata yakin pria ini sudah mengetahui namanya,karena sejak tadi jonathan menyebutkan namanya.

pria yang bernama kevin itu hanya mengangguk sekilas.

revata mengernyitkan keningnya.
jonathan tersenyum geli melihat ekspresi gadis itu.

"dia memang begitu rev...aneh"

sedangkan kevin itu hanya berdecak kesal.

Di sore hari itu mereka, tepatnya hanya jonathan dan revata, menghabiskan waktu bercerita mengenai apa saja yang sudah mereka alami selama mereka berpisah.
tidak dengan pria bernama kevin itu, dia hanya diam sambil terus memandang ke depan,entah apa yang ia lihat,mungkin dia terlalu menikmati indahnya pemandangan di tempat itu.

Done💙

terimakasih sudah membaca🌺mohon dukungannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

terimakasih sudah membaca🌺
mohon dukungannya.

saran dan kritikan saya terima😄

Can IWhere stories live. Discover now