C & B ⚛ Lari ⚛

180 54 21
                                    

Integral merupakan pasangan dari turunan. Tambah, memiliki pasangan yakni kurang. Bagi pun tak kalah dengan yang lain, yaitu kali.
Jika kamu, tentu adalah pasangan dari hidup dan matiku.

---Neon Nandazia---

⚛⚛⚛

Bab 22

Jantung Aurum terus berdebar, mikirannya melayang ke kejadian beberapa menit yang lalu, dimana ia mengajak Neon untuk berlomba lari. Terasa konyol memang, akan tetapi ia terasa hormon adrenalin berpicu dan kian menguar dalam diri. Aurum tak tahu ia akan menang atau tidak, yang jelas, ia ingin memenangkannya.

Bukan rasa gengsi atau tidak, hanya ingin menunjukkan jika dia adalah pembalap yang handal dalam berlari. Tak terasa kaki kuda Aurum telah sampai di lantai tujuh, tiga tahap lagi ia akan mencapai finish, dan ia tak melihat keberadaan Neon, mungkinkah Neon mengalah karenanya?

"Aku sudah menduga jika dia akan membiarkanku menang, aku tahu, dia tak sejahat si bajingan itu!" sarkas Aurum di kata-kata terakhir dengan wajah yang sangat serius, menandakan dia tak main-main dengan ucapannya.

Dengan melakukan pernapasan ala Spanyol, Aurum terus berlari dan berlari. Dia memanglah pandai berlari, sebab sejak kecil ia telah dilatih fisiknya oleh sang ayah, belum lagi ia memang menyukai olahraga, tak seperti teman sekelasnya yang dominan lebih memilih opsi untuk belajar.

Meski, kecepatan berlari Aurum seiring dengan berjalannya waktu berkurang, Aurum tetap melakukan pergerakan, ia sesekali melihat ke kanan, memastikan Neon menyusul dari dari arah yang berlawanan, namun lagi dan lagi Aurum tetap berlari sendiri.

Tungkai Aurum akhirnya terhenti di lantai sembilan dengan cucuran keringat yang tak terelakan, serta mulut yang terbuka, memberi ventilasi untuk udara yang dikeluarkannya. Aurum benar-benar menghabiskan kalori untuk menjadi pemenang. Ia mengelap keringat yang akan memasuki matanya.

Letih dan capek, Aurum rasakan saat ini, jangan lupakan detak jantung sangatlah terdengar keras, menandakan ia telah memasuki dalam fase lelah. Sekarang Aurum menyisakan beberapa tangga untuk menjadi pemenang, akibat diri yang sudah tak kuat untuk berjalan, apalagj berlari. Ia menyentuh lutut sembari mulut yang terbuka lebar.

"Neon ... dimana kamu? Hah ... hah ... hah ..."

Aurum mengucapkan dengan tersengal-sengal, ditambah dengan napas yang memburu. Ia melupakan startegi jitu dalam berlari, karena semangat yang berlebih, hingga ia merasakan tubuhnya sudah tak kuat untuk berlari.

Ia pun memilih untuk duduk dengan kaki berselonjor selama beberapa menit. Untung saja, tak ada orang yang memilih untuk berjalan di tangga, ia pikir jika orang-orang pasti akan memilih lift, Aurum yakin itu, alhasil ia memanfaatkan situasi yang sepi dengan berisitirahat sejenak, seperti saat ini. Kepalanya ditengadahkan dan mulut yang terbuka lebar.

Aurum butuh oksigen yang banyak, sebelum menjadi kandidat pemenang. Kegiatan pemasokan oksigen yang cukup lama, rupanya harus terganggu, ketika rungu Aurum mendengar getaran dari ponselnya.
Maka, Aurum mengambil ponsel di sakunya dan setelah berada di tangan ia melihat siapa yang membuat benda pipih miliknya bergetar, mata Aurum pun terbelalak.

'Neon Tampan.'

Mengenai nama kontak, Neon sendiri yang menuliskan dan Aurum tak keberatan karena memang begitu adanya.

"Apa? Dimana dia?" Aurum tak ingin semakin penasaran, dia pun mengangkat panggilan, keluarlah suara berat dari sound ponselnya.

"Hallo, Sayang."

Cat and Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang