🎬Part 2🎬

317 30 2
                                        

semua siswa dikelas dibuat tertawa. Hana yang merasa dipermalukan mulai mengipas wajahnya.

“Kya,, aku hanya menerima uang kes“

“Sudah kukatakan aku tidak punya uang, jika kau mau kau saja yang bayar. Kembalikan Earphoneku sekarang” Jaehyun berusaha mengambil Earphone miliknya.

“Tidak, Earphonemu ku sita, sebagai jaminan sebelum kau bayar utangmu”

Hana meninggalkan meja Jaehyun.
Yeoja itu memilih melipat bukunya setelah dipermalukan oleh Pewaris Jung Coorp itu.

Sementara teman-teman sekelasnya masih mengulum senyum, mengingat ekspresi Hana saat Jaehyun memberinya Black card.

“Orang LA memang berbeda”

Yiyang membantu Hana mengipas wajahnya

“siapa? Dia dari LA? Oo PANTAS SAJA, KURASA DI LA TIDAK ADA UANG KERTAS” Hana sedikit berteriak, berharap Jaehyun mendengarnya.

“apa dia benar-benar dari LA?” tanya yeoja itu lagi berbisik pada Yiyang, takut jika Hana salah dan dibuat malu lagi.

“Ne, dia baru pindah kekorea saat masuk ke sekolah ini”

Hana menganggukan kepalanya mendengar perkataan Yiyang.

“Tinggal di LA. sekarang menjadi orang terkaya nomor empat di korea, memang apa bisnis keluarganya?” lagi Hana bertanya pada Yiyang.

“Kyaa, kau orang kaya kelima, bagaimana mungkin kau tidak tau keluarga Jaehyun memiliki bisnis Real Estate dan Resident? Bahkan bisnisnya sampai keluar negri, keluarga kalian juga berkerja sama, keluarganya menanamkan saham di perusahaanmu dan sebaliknya”

Celoteh Yiyang panjang lebar, yang membuat Hana seperti orang bodoh karna tidak tau apa-apa tentang perusahaannya sendiri.

“Kyaa pabo. Siapa yang akan melanjutkan bisnis ayahmu jika kau bodoh seperti ini?”

“Ada Minho oppa, biarlah dia mengurus semuanya” jawab Hana tidak peduli.

“Aiiissshhh, lalu apa yang akan kau lakukan dimasa depan?”-Yiyang.

“Aku akan menjadi sorang dokter dan membuat rumah sakit, aku juga akan menciptakan brandku sendiri, aku juga akan....”

“Choi Hana, 5 menit saja, biarkan aku tidur dengan tenang”

Potong BamBam yang terusik dengan Hana.

Yeoja itu menendang kursi BamBam dan mulai mengecilkan suaranya. Hana masih ingin berceloteh panjang dengan Yiyang.

“Menurutmu apa semua ini adil?”

Yiyang menoleh, karna Hana sudah berbicara tentang sebuah keadilan.

“Kurasa dunia memang sudah tua, bagaimana mungkin Marga Choi dikalahkan oleh Marga jung? Bahkan semua orang tau jika marga Choi adalah kemewahan, dia berada di urutan ke-4 sementara aku di urutan ke-5, sangat tidak adil”

Yiyang menyesal, sungguh. Mengapa sahabatnya yang satu ini sangat bodoh?

Entahlah, Yiyang tidak bisa mendeskripsikan bagaimana sahabatnya yang satu ini, padahal Hana berada di peringkat 10 besar, namun bodoh untuk hal-hal seperti ini.

🎬

Reguler High School, tempat dimana orang-orang dari keluarga terpandang bersekolah, gedung-gedung yang melingkari lapangan bola membuat sekolah ini terlihat unik. Pepohonan disetiap jalan dan taman yang luas melengkapi keindahan sekolah itu.

Unpredictable [End]Where stories live. Discover now