Part 4

538 16 0
                                    

Ayna beserta peserta lainnya memulai perjalanan mendaki mereka. banyak tawa riang yang dirasakannya bersama sahabat sahabatnya, terkecuali reno yang
banyak menahan api cemburu akibat kedekatan ayna dan arza. Enzy mulai merancang niat buruknya kepada Ayna.

Uci mulai curiga dengan gelagat enzy yang sangat mencurigakan. Tiba tiba Enzy sengaja menyandungkan kakinya dengan ranting pohon yang membuat dirinya menabrak ayna membuat keduanya terjatuh. tetapi ayna tidak tinggal diam, ayna langsung berdiri dan menghampiri enzy.

belum ayna membuka suara enzy lebih dulu membuka suara. " Arza kaki gue sakit ni! tadi ayna sengaja nyandung kaki gue sampe gue jatuh gini " ucap enzy mengarang cerita membuat arza menatap tajam ke arah ayna. uci dan teman teman yang lain merasakan kekesalan karna mereka tau bahwa enzy sengaja menyandungkan kakinya.

" heh cewek lemper gila ya lo! lo sendiri juga yang nyandungin kaki lo! kok malah nuduh ayna" marah uci kepada ayna. Arza tetap menatap tajam ayna pertanda tidak percaya dengan prilaku ayna.

" lah jelas jelas ayna yang nyandung kaki gue! kalo gak gue ga akan jatuh kali! " karang enzy membuat mereka semua geram.

" gue gak percaya lo selicik itu na " Tiba tiba arza mendorong ayna membuat ayna tersungkur, Elo, reno, dev,adil ,yori segera menghampiri Ayna. sedangkan bimo dan arnof menahan uci agar tidak terbablas memukul enzy secara spontan.

Ayna tidak menyangka bahwa arza akan percaya begitu saja dengan gadis licik itu. ayna sudah tau bahwa enzy sangat iri dengan kehidupannya dan selalu berusaha mencari celah agar menghancurkannya.

kaki ayna terluka parah karna terkena serpihan kayu akibat tersungkur tadi. seluruh anggota beristirahat dan mengembangkan tenda masing masing bahwa mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan kepuncak. Ayna segera di bawa ke posko kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.

" gue ga nyangka si arza anak baru itu bakalan sejahat itu na! " celetuk yori dan ayna hanya terdiam tak menyangka bahwa arza akan sekejam itu kepadanya. ketika ayna sudah merasa bahwa arza adalah pilihannya , mengapa ia merasa ragu akan hatinya setelah kejadian tadi.

" na! kaki lo parah banget na! lo bisa kehabisan darah kalau di diemin aja! " ucap elo panik.

" anif anak SMA bakti itu temen gue biar gue cari dia deh sebentar " dev melangkah pergi mencari keadaan anif tersebut. anif tau bahwa tadi ada kecelakaan saat perjalanan menuju puncak tetapi ia mengira urusan itu sudah selesai dan tidak ada yang terluka.

" woi nif! " panggil dev membuat anif berbalik menatap dev .

" tolongin ayna dong! kaki dia luka parah dan kalau di biarin lama lama dia bisa kehabisan darah " ucap dev membuat anif bergegas menuju posko kesehatan. anif datang bersama dev ke posko kesehatan. ketika mereka tiba yori dan elo memberi kesempatan anif untuk memeriksa kondisi kaki ayna.

" permisi! lo yang namanya ayna ?" tanya anif sopan dan ayna mengangguk.

" gue boleh priksa kaki lo ?" dan ayna kembali mengangguk ramah. Anif segera memeriksa kaki ayna, luka dikaki ayna sudah banyak bakteri dan harus segera di bersihkan. Anif mengambil alkohol untuk membersihkan luka ayna.

" tahan ya " ucap anif. ayna meringis pedih saat anif menyentuh lukanya.

" kaki lo lukanya parah banget, lo mau balik aja atau tetep lanjutin perjalanan?" tanya anif kepada ayna membuat ayna menatap keempat sahabatnya.

" kalau gue lanjut, gue masi bisa kan ? " tanya ayna hati hati.

" kalau lo mau lanjutin perjalanan gue bisa tutup luka lo dulu, palingan saat lo jalan ada terasa sedikit perih dan perban lo juga harus sering di ganti " ucap anif tanpa terbata bata.

" yaudah gapapa tutup aja " celetuk ayna tanpa memikir panjang.

" gue bakalan gantiin perban lo di setiap perjalanan nanti. lo tenang aja! " ucap arnif membuatnya spontan tanpa berpikir panjang bahwa dia akan mengobati seorang gadis yang ia belum pernah kenal sebelumnya. ayna mengembangkan senyumnya, betapa baiknya lelaki ini padahal ia tidak mengenalnya. apa mungkin karna dia adalah komando kesehatan dari pembina? ah sudahlah.

****

" makasih nif lo udah mau bantu ayna " ucap terimakasih dev kepada anif membuat anif hanya bisa tersenyum.

" kalau boleh tau ayna siapa lo dev ?" tanya anif hati hati membuat dev heran.

" tumben lo nanya? ga biasanya" ucap dev jail.

" ayna itu sahabat gue di trijaya " dan anif mengangguk dengan perkataan yang di ucapkan dev.

" cantik dev " ucap anif spontan sambil menatap ke arah ayna.

" ayna emang cantik, dia juga primadona sekolah. banyak yang berusaha masuk ke hati ayna tapi ayna pilih pilih. kenapa? lo mau kenal lebih sama ayna ? " tanya dev kepada anif dan anif hanya tersenyum simpul.

" gue liat dia beda dari gadis lainnya. iya?" tanya anif lagi membuat dev tertawa dan anif merasa heran.

" dah bro, lo kalau mau kenal sama dia lebih dalem ntar gue kenalin " ucap dev sambil memukul bahu anif.

" semoga lo bisa ngebuka hati untuk orang baru lagi nif! biar lo gak terus terusan keinget sama masalalu lo yang bajingan itu " ejek dev dan mereka menatap ayna yang sedang tertawa bersama elo,adil,dan yori tanpa menunjukkan betapa sakit yang dirasakannya saat ini.

****

" ayna lo baik baik aja kan?" tanya uci panik yang datang bersama bimo dan arnof.

dimana arza? arza sedang mengurus gadis yang satu itu di posko kesehatan sebelah. Bimo dan arnof pun tidak habis pikir dengan pikiran arza, kenapa lelaki itu begitu gegabah.  mereka ingin menegur arza tetapi mereka mengurungkan niatnya karna mereka tau bahwa arza begitu egois.

" gapapa kok ci lo liat sendiri kan ?" jawab ayna untuk memecahkan rasa khawatir uci.

" syukurla na, lo kenapa gak lawan aja si nenek lampir itu ?" tanya uci kembali. Ayna ingin sekali melawan gadis itu tetapi dengan berat hati dia tak ingin melihatkan sifat buruknya di hadapan orang lain.

" males aja gue masa mak lampir di lawan " uci kembli berfikir. benar yang dikatakan ayna bahwa untuk apa dia capek capek melawan mak lampir yang hanya membuang buang waktunya.

saat ayna bersama beberapa sahabat sahabatnya tertawa tiba tiba ada yang datang menghampiri nya.

" ayna, lo gapapa kan ? " tanya reno. ayna terdiam membisu dan menundukkan wajahnya seraya menarik nafas.

" gapapa no " dengan mengembangkan senyumnya.

" gue bawain ini buat lo dimakan ya! " ucap reno sambil menyodorkan plastik yang berisi beberapa makanan ringan. reno sudah hafal apa yang membuat mood ayna kembali membaik.

" ga lo kasi racun kan ni ?" ucap uci spontan membuat semuanya tertawa kecil.

" suuzon aja lo ci! " jawab reno.

"makasi ya no, lain kali ga usah repot repot " ucap ayna dengan ramahnya. Reno hanya membalasnya dengan senyum, jujur reno merindukan senyum itu. senyum yang menjadi patok tenda untuk nya selalu bangkit. senyum gadisnya di setiap nada rindunya. sekarang semua hanya hampa jika senyum itu hanya untuknya.

" kalau gitu gue balik ke tenda dulu ya na! get will soon" ayna membalas ucapan reno dengan senyum terpaksanya. entah mengapa setiap melihat reno, luka itu seperti tertusuk jarum tajam.

sambil berjalan menuju tenda hati kecil reno bergeming " gue rindu senyum lo na, senyum yang hanya untuk gue seorang "

****

A Y N A ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang