Cinta Berawal Di Sekolah

152 26 6
                                    

Kisah ini berawal ketika Salma mulai bersekolah di SMA 6 RAJAWALI .Ia pun mulai mengukir kisahnya di sini.Hari ini hari pertama sekolahnya di sini ,perlahan Salma melangkahkan kakinya dengan gontai di sertai perasaan ogah ogahan ,Ia mulai menyusuri jalan yang sangat berdebu karena musim kemarau yang semakin berkepanjangan dan tak dapat di pungkiri sekarang sepatunya pun berubah menjadi kain kusam yang sudah tak berwarna seperti aslinya lagi tertutupi oleh debu yang amat tebal.Salma berjalan kaki ke sekolah karena tak diantar oleh siapapun .ayahnya, dia seorang pegawai kantoran yang super sibuk dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang juga di sibukkan oleh urusan rumahnya.lagian menurut mereka Salma tak perlu di antar antar lagi karena sekarang Ia mulai beranjak dewasa sungguh menyebalkan bukan?tak tahu apa sebabnya hari ini Ia merasa sangat malas menuju sekolah padahal biasanya Dia yang paling semangat kalau urusan sekolah ,mungkin karena Ia akan bertemu dengan orang baru yang tak dikenalnya sama sekali yaa.tak ayal lagi pikirannya pun mulai bekerja tidak karuan ,mungkin hari ini akan menjadi hari yang paling membosankan ujarnya dalam hati.entah kemana semua teman Se SMP nya pergi sekarang ,kebanyakan dari mereka sudah menyiarkan kalau mereka semua akan melanjutkan sekolahnya di luar kota demi mendapatkan ilmu di sekolah unggulan namun Salma pun tak terpengaruh dengan ilusi mereka karena dari awal Ia memang sudah bertekad tak akan meninggalkan kota Sinjai ini,kota kelahirannya ,kota kecil yang penuh dengan kenangan masa kecilnya bersama keluarganya.sebenarnya untuk sekolah di luar kota ia pun sanggup apalagi ia punya saudara di luar kota .
"Kalau jalan lihat lihat dong sepatuku kan jadi kotor gini" ujar seorang siswa lelaki yang sekeika itu membuyarkan lamunannya.mungkin ia juga sekolah di SMA 6 RAJAWALI ."Maaf kak saya tidak sengaja" Salma segera meminta maaf melihat ekspresi wajah orang itu yang tampaknya sangat kesal."Makanya kalau jalan lihat lihat jangan bengong gitu"nada itu mulai merendah.selesai meminta maaf Salma segera melanjutkan perjalanannya menuju sekolah ia semakin mempercepat langkahnya khawatir kalau ia terlambat.sekarang ia udah sampai dan benar saja ia sudah terlambat dan pelajaran sudah di mulai."Assalamualaikum"Ia mengucapkan salam sebelum kakinya melangkah memasuki ruangan kelas yang baru itu.semua mata menatap tajam ke arahnya bukan tanpa sebab karena memang dia lah siswa yang paling terakhir memasuki kelas setelah Jaya yang juga terlambat hari ini."Astagfirullahaladzim,cobaan apa yang akan kau berikan Yaa Allah,selamatkan Aku dari hukuman ." Ujarnya dalam hati sejenak sebelum Pak Arif ,guru Pkn menegurnya."kenapa kamu terlambat salma?AYO JELASKAN ALASANMU" suara pak Arif yang tinggi itu hampir saja membuat jantungnya copot dari tempatnya."Sa...sa.saya...Eh anu pak ...itu..sayaa...mm." Salma pun gelagapan menjawabnya ia tak tahu harus menjawab apa."Nah apa ayo jelaskan".suara Pak Arif kini sudah tak sekeras tadi namun masih membuat jantung salma berdegup kencang."Sa..sa..saya minta maaf pak".akhirnya hanyakata itu yang keluar dari mulutnya."baiklah kali ini saya maafkan tapi lain kali kalau kamu terlambat lagi saya tak segan segan memberimu hukuman.sekarang duduk di kursi yang paling belakang itu."tegas pak Arif.Salma pun segera menuju kursi yang paling belakang dengan kepala yang masih tertunduk."Yaa Allah terima kasih kau sudah menyelamatkanku hari ini."tangisnya dalam hati dengan penuh syukur. Di pojok kelas paling ujung belakang Fikar malah sibuk memperhatikan Salma yang tingkahnya semakin aneh kadang ia nampak tersenyum kadang nampak seperti sedang sedih Fikar tak mengerti apa yang sedang ia pikirkan."Eh Agus lihat tuh sana siswa yang terlambat tadi aneh deh liat aja tuh sikapnya" ujarnya pada teman duduknya,Agus."iya ya tapi apa urusanku mending kita perhatikan saja pelajaran si atas" Agus tak tertarik sama sekali untuk memperhatikan sikap Salma beda halnya dengan Fikar . "Salma,kamu kenapa bengong sudah datang terlambat malah cuma melamun di belakang.sekarang kamu jelaskan apa yang saya jelaskan barusan" tiba tiba Pak Arif yang melihat Salma yang tengah melamun langsung menegurnya hingga wajah Salma berubah jadi pucat.
"Salma pak Arif tadi itu menjelaskan tentang pengertian wawasan kebangsaan" bisik Lala padanya untunglah tak di perhatikan oleh pak Arif."Tadi bapak menjelaskan tentang wawasan kebangsaan pak" akhirnya Salma pun menjawab dengan agak ragu." Anak anak karena jam pelajaran sudah habis,kita lanjutlan pelajarannya nanti." Dengan usaha keras Salma berusaha menjelaskan pada Pak arif tentang materi tadi eh malahan tak di gubris sedikit pun.tapi untunglah jam pelajaran segera habis.
Jam istirahat hampir habis ketika Salma mulai melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah yang tak jauh dari kelasnya,meski hanya sendirian ia melangkah dengan pasti karena ia sudah tak dapat menahan rasa laparnya ia memang tidak sarapan tadi pagi.di kantin sedang sepi hanya ada seorang siswa laki laki yang tengah asyik membaca novel "Surat kecil untuk tuhan" karya Asma Nadia dan ternyata dia adalah Fikar orang yang sejak tadi memperhatikan Salma di kelas .tak ayal lagi Salma segera membalikkan badan untuk kembali ke kelas namun setelah menimbang nimbang sejenak akhirnya ia pun memasuki kantin . Sebenarnya ia sangat malu jika harus lewat di hadapan siswa itu ,namun apa hendak dikata ia terlanjur menahan rasa laparnya sejak tadi.Fikar yang melihat Salma memasuki kantin pun kembali melanjutkan bacaannya yang sempat ia jeda ketika melihat teman sekelasnya itu memasuki kantin. Ia pura pura cuek saja meskipun dalam hatinya ia juga merasa malu jika melihat perempuan lewat di dekatnya ia memang seorang yang pemalu terutama pada lawan jenis.
Sepulang sekolah Salma langsung masuk ke kamarnya dan bersemedi di sana hingga tanpa terasa ia mulai pergi jauh berkelana ke alam mimpi.entah berapa lama ia berada di alam yang tak kasat mata itu hingaa akhirnyaterdengar sebuah suara memanggil namanya berulang ulang.perlahan ia membuka matanya menatap ke sekeliling ,nampak banyak orang di sana dan mereka semua terlihatengeluarkan air mata tanda berkabung.Salma tak tahu apa yang sedang terjadi sekarang." Bu ada apa ini kok banyak orng gini?" Ia pun mulai bertanya pada ibunya memperlihatkan kebingunannya."kakekmu nak ia sudah pergi meninggalkan kita semua" kini tangis ibunya pun semakin deras dan air matanya sungguh tak terbendung lagi.Salma berusaha mengumpulkan ingatannya dan mulai mengingat ingat kalau dia sekarang bikan di rumahnya tapi di rumah sepupunya.kok bisa yaa Aku ada di sini? Tanyanya penuh rasa bingung dalam hati.belum sepenuhnya ia mengumpulkan segala ingatannya tiba tiba terdengar suara dari sebuah kamar "kakek kenapa pergi secepat ini,kenapa meninggalkan kami semua.hiks hiks hiks" terdengar suara tangisan dan suara yang begitu memilukan hati bagi yang mendengarnya.Salma segera bangkit dan menuju kamar itu Air matanya pun mulai mengalir dan mulai hanyut dalam kesedihan melihat tubuh seseorang yang kini telah berbalut dengan kain putih ,ia pun bersimpuh di dekat jasad itu dan mulai hilang keseimbangan dan ia tak ingat apa pun lagi.sontak Salma pun terbangun dari tidurnya "astagfirullahaladzim ternyata hanya mimpi" ternyata ia tertidur dan bermimpi sangat aneh , hari mulai beranjak sore ia pun bangkit dari ranjangnya .setelah mencuci wajahnya ia pun segera ke meja makan,ia belum makan sejak pulang sekolah tadi siang.pantaslah perutnya mulai bernyanyi nyanyi ,minta di isi rupanya."Bu malam ini Salma mau ke rumah kakek yaa,soalnya tadi Aku dapat mimpi aneh tentang kakek" ia pun meminta izin kepada ibunya."hah mimpi aneh? Kamu mimpi apa?" Ibunya pun meminta Salma untuk menceritakan mimpinya tadi sore.ingin Salma menceritakan semuanya tapi kemudian ia teringat dengan ucapan guru mengajinya bahwa kita tak boleh menceritakan mimpi kepada orang lain akhirnya ia punengurungkan niatnya untuk menceritakan mimpinya itu.
***
Malam ini Salma memberanikan diri meluncur ke rumah kakeknya bersama motor scoopy nya yang sudah jarang ia pakai.udara malam terasa sangat dingin,ia pun mulai mengencangkan jaketnya agar dapat menghalau sedikit angin yang menerpa tubuhnya.malam ini suasana cukup sepi tak seperti malam biasanya yang kadang banyak orang yang nongkrong di halaman rumah mereka selepas shalat isya tapi sekarang entah kemana mereka semua.Salma mulai merasa takut dengan suasana jalan yang semakin sepi saja dan entah dari mana asalnya tiba tiba saja datang tiga orang preman dari arah barat dan mencegat laju motor Salma.untunglah ia dapat mengerem dengan tepat hingga tak sampai menabrak mereka." Ayo turun cantik ,mau kemana malam malam begini?" ujar salah satu di antara mereka yang sudah cukup membuat Salma meras ketakutan seperti melihat pocong di siang hari.kini mereka berjalan mengelilingi Salma seolah mereka akan menjadikannya tumbal untuk dukun pelet." Haha kita mendapat mangsa malam ini kawan .ayo gasak." Ujar yang lainnya lagi yang berkepala botak licin itu.Salma sudah tak tahu harus bagaimana lagi ,di sekitar jalan benar benar sepi tak ada seorang pun yang lewat di jalan itu dan keringat dingin pun mulai mengucur di sekujur tubuhnya dan tak lama badannya pun mulai bergetar tanda ketakutan .namun belum semoat tangan para preman itu menyentuh Salma ,terdengar siara dari arah belakang."Kalian jangan beraninya hanya sama perempuan,kalau berani ayo sini lawan Aku."spontan teriakan iu membuat mereka semua berubah menjadi sangat murka ." Oh jadi kamu mau jadi pahlawannya ,jangan coba coba menghalangi kami" sontak perkelahian seru pun terjadi dan kini dengan berusaha mengumpulkan serpihan serpihan jiwa nya yang sudah beterbangan karena gertakan preman preman tadi.akhirnya dengan segala upaya ia berhasil membalikkan badannya dan alangkah terkejutnya ia ,ternyata orang yang berteriak tadi itu Fikar ,orang yang ia sering memperhatikannya di kelas. Sementara itu Fikar berusaha keras untuk memenangkan pergulatan itu,namun karena jumlah preman itu lebih banyak akhirnya tenaga Fikar pun mulai berkurang dan Salma pun tak tahu kemana ia harus meminta pertolongan .karena tak mendapat bantuan, Salma hanya mampu menatap Fikar bergulat dengan preman itu dari kejauhan dan akhirnya para preman itu pun menyerah,mereka babak belur karena pukulan Fikar yang berkali kali mendarat meski jumlah preman itu lebih banyak namun ternyata Fikar dapat memebangkan perkelahian itu dengan telak."Awas kalian,kali ini kami kalah tapi tunggu pembalasan kami" ujar salah seorang dari mereka memberi ancaman sebelum mereka benar benar menghilang di telan kegelapan malam.dengan langkah yang agak pincang, Fikar menghampiri Salma dan menanyakan keadaannya" kamu tidak apa apa?" ." Tidak apa apa ,kalau kamu bagaimana, lukanya banyak gitu?".
"Oh ini tidak apa apa kok ,sudah biasa ...hehe " Fikar berusaha menutupi rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya."Oh iya kamu mau kemana sih malam malam gini,sendirian juga" selidik Fikar."Aku mau ke rumah kakekku".
" maaf yaa saya tidak bisa antar soalnya takut ada fitnah" ia meminta maaf seolah olah ia bersalah pada Salma." Tidak apa apa kok ,rumah kakekku sudah tidak jauh dari sini.Harusnya Aku yang terima kasih sama kamu soalnya kamu sudah nolong saya" Ucap Salma seraya tersenyum padanya." Iya Afwan.kamu hati hati yaa.."balasnya.Salma pun segera meluncur kembali ke rumah kakeknya bersama motor scoopy nya namun kini ia semakin mempercepat lajunya,ia takut terjadi lagi kejadian yang seperti tadi,akhirnya ia pun sampai dengan selamat di rumah kakeknya dan kini ia sudah dapat bernafas lega.

untunglah sang penyelamat segera datang untuk menolongnya,hal inilah yang membuatnya semakin yakin kalau Fikar memang tercipta untuk melindunginya.
***
Pagi ini Salma kembali berjalan sendirian menuju sekolah tapi kali ini ia tak lagi melamun dan menghayal tapi ia memilih untuk mendengarkan murottal al qur'an dari handphone nya melalui sambungan headset. Sambil menikmati udara pagi yang segar,ia kembali mensyukuri nikmat Allah yang telah ia turunkan ke muka bumi ini.Jalan belum terlalu ramai hanya ada beberapa kendaraan yang lewat dan seorang ibu yang berjalan dari arah berlawanan dengan arah Salma.sebuah mobil nampak melaju dengan kecepatan tinggi tapi ibu yang tengah berjalan itu tak memperhatikannya ,ia masih sibuk dengan barang belanjaannya yang cukup banyak.Sontak Salma pun terkejut dan segera mematikan bunyi handphone nya."Ibu awas ada mobil" teriak Salma memperingatkan akan adanya bahaya yang mengintai ibu itu.namun tetap saja tak di lihat oleh ibu itu.akhirnya Salma memberanikan diri untuk menyebrang menuju ibu itu dan sebelum mobil itu menyambar ibu itu,Salma berhasil menarik ibu itu ke tepi jalan."syukurlah ibu selamat"Ujar Salma sambil ngos ngosan dan berusaha menenagkan detak jantungnya yang sudah di ajak berlari mengiringi langkahnya."Iya untunglah tak sampai ketabrak,kalau awak tak tolong saya entahlah saya nak jadi apalah tak mampu saya kira.awak ni siapa?"ternyata ia berlogat malaysia dengan masih sangat kental."saya Salma tante" ujarnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan kearah tante tante itu."cantik pun nama tu.saya Makcik Mida"Ucapnya sambil menyambut hangat tangan Salma.karena matahari sdah mulai meninggi Salma pun berpamitan melanjutkan perjalanannya yang sudah tak jauh lagi dari sekolah.sesampainya di sekolah,perkiraan Salma bear,Ia terlambat lagi.ini bukan keterlambatannya yang pertama kali tapi sudah dua kali.hal inilah yang membuat gurunya geram dengan tingkahnya ini yang sering terlambat.Akhirnya ia pun di hukum oleh Ibu Baqiyyah,guru bahasa indonesianya.ia di hukum berdiri di depan kelas selama proses belajar berlangsung .Salma sungguh tak dapat menanggung rasa malunya ,namun apa hendak di kata,nasi sudah jadi bubur.ia tak dapat memutar kembali waktunya agar tak terlambat lagi ke sekolah. Semua ini karena ia tak mau di antar kesekolah,ia hanya mau berjalan kaki ke sekolah.ia pun bertekad untuk berangkat ke sekolah menggunakan motornya agar tak terlambat lagi.

Jalan Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang