23

9.1K 537 27
                                    

Lisa sudah bangun dari pengaruh obat penenangnya. Dia mengerjap-ngerjapkan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Dia bingung, ini bukan kamarnya. Kamar ini begitu luas dan sangat indah. Di mencoba mengingat-ingat bagaimana bisa ia ada di kamar besar ini

Lisa tersentak, dia ingat semuanya dari Luhan yang di pukuli habis²an, bibi nya yang menangis histeris, dan dirinya yang di seret paksa oleh Kris untuk di bawa di rumahnya.

"Aku sedang di rumah pembunuh itu!!!" Ucap Lisa dengan kaget. Bahkan bajunya pun sudah di ganti.

 Bahkan bajunya pun sudah di ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bajunya Lisa)

"Aku harus kabur dari sini.. sebelum pembunuh itu pulang" kata Lisa. Lisa mencoba membuka pintu kamar tersebut

Ceklek'

"Sial! Terkunci!!" Umpat Lisa. Lisa mencoba membuka semua jendela namun nihil, semua tetap terkunci. Lisa akhirnya putus asa semua akses keluar dari kamar tersebut sudah di tutup rapat oleh Kris.

Lisa duduk di lantai menyandarkan punggungnya di kasur dan menangis sambil memeluk lututnya. Kemudian terdengar suara pintu terbuka.

Ceklek'

Lisa mendongakkan kepalanya. Ternyata yang masuk adalah perempuan dengan senyuman hangatnya. Lisa tetap saja takut. Bisa saja senyum itu palsu dan hanya topeng. Bisa saja dia memberikan suntikan lagi pada Lisa agar tidak sadarkan diri lagi. Begitulah fikir Lisa.

"Jangan takut nyonya. Namaku Na He" ucap Na He sambil meletakan nampan makanan dan mendekatinya Lisa

"Kumohon jangan mendekat" kata Lisa dengan takut.

"Tenang nyonya, saya tidak akan menyakiti anda. Saya di suruh Tuan Kris untuk menjaga anda" kata Na He untuk menenangkan Lisa. Na He mulai mendekat dan menuntun Lisa ke atas kasur.

"Saya membawakan makanan untuk Nyonya" kata Na He. Dia mengangkat nampan makanan itu.

"Aku tidak berselera makan. Dan jangan panggil aku Nyonya, aku tidak pantas untuk itu. Aku hanyalah tahanan di sini" ucap Lisa dengan lemas

"Tapi anda saat ini anda sedang lemas Nyonya. Anda harus makan sedikit saja" bujuk Na He

"Aku tidak mau" Lisa

"Sedikit saja Nyonya" Na He

"Katakan pada Tuanmu itu aku tidak akan memakan makanan ini"  tolak Lisa

"Anda harus makan Nyonya jika anda tidak makan maka salah satu nyawa juru masak disini akan melayang oleh Tuan Kris" ucap Na He dengan sendu dan memohon

"Apa?! Apakah dia sudah gila. Dia membunuh orang yang tidak bersalah"

"Baiklah aku akan memakanya" Lisa mulai mengambil alih nampan itu. Dia memakan makanan itu hingga habis. Tentunya dengan di temani Na He

"Aku sudah selesai. Sampaikan pada Tuan mu itu" Lisa

"Akan saya sampaikan Nyonya, saya permisi dulu" pamit Na He

"Tunggu" cegat Lisa. Nahe pun menoleh

"Ada yang bisa saya bantu Nyonya" Na He

"Bolehkah aku keluar dari kamar ini? Aku mau berjalan-jalan di rumah ini" tanya Lisa

"Maaf Nyonya, tapi tanpa persetujuan dari Tuan Kris anda tidak boleh keluar. Saya permisi dulu" ucap Na He dan menghilang di balik pintu itu. Dia mengunci pintu itu lagi.

"Hah... Aku harus memikirkan cara keluar dari sini" ucap Lisa sambil duduk di lantai di depan jendela kamarnya.






Sedangkan di lain sisi....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued 🤗

Jangan lupa bintang dan comentnya ❤️


Salam manis dari author

#kalo kurang manis bacanya sambil makan gula

#kalo kurang manis bacanya sambil makan gula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•MAFIA• ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang