Papa dan mama Saviqa pun hanya bisa menggeleng-geleng kepala melihat tingkah Saviqa.

Tanpa menghiraukan ucapan Saviqa, Rava langsung berpamitan pada Papa dan Mama nya.

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan, bukan karena mereka sedang musuhan. Tapi kebiasaan mereka seperti itu, tidak berbicara ketika sedang di perjalanan. Kecuali itu penting

****

"Makasih ya abang kuh yang ganteng tapi masih lebih gantengan Shawn Mendes" cerocos Saviqa sambil tertawa

"Eh lo ga sopan ya, masih lebih ganteng gue kali di banding si Shawn Shawn Shawn system" sinis Rava

"Heh nama nya Shawn Mendes bukan Shawn system. Lo maen ganti-ganti nama orang aja. Kasian mamanya udah bikin nasi uduk buat sukuran, eh malah lo ganti nama nya" cerocos Saviqa

Rava hanya bisa tertawa mendengar cerocosan adik nya itu.

"Udah sana lo masuk, belajar yang rajin." titah Rava pada Saviqa

"Iya iya abang ku yang tamvan" ucap Saviqa sambil mengangkat kedua jempol nya

"byee"

Rava hanya bisa menghela nafas pelan melihat tingkah adik nya yang menurutnya sangat menggemaskan namun menyebalkan.

****

Saviqa sedang berjalan menuju kelas nya. Ia berjalan sambil mendengarkan lagu di earphone nya. Itu sudah menjadi kebiasaan Saviqa setiap pagi nya.

Ketika Saviqa sedang melewati koridor kelas IPA ia melihat sosok berbadan tegap, tinggi, dannn... tampan 'mungkin' hehehe

Saviqa langsung mempercepat jalan nya. Ia tidak mau melihat apalagi berpapasan dengan cowok tersebut, siapa lagi kalau bukan Azkar Valenino.

Sayang, semesta tidak mendukung nya kali ini. Azkar yang melihat Saviqa, membuat nya langsung menghampiri Saviqa. Badan tegap dan tinggi nya itu menghalangi jalan Saviqa, sehingga Saviqa yang tengah berjalan sambil tertunduk itu menabrak dada bidang Azkar.

"Aduhh..." pekik Saviqa sambil memegangi jidat nya

1 detik

2 detik

3 detik

"Lo?!!" pekik Saviqa

"Aduhhh bisa ga sih lo jangan ngalangin jalan. Gara-gara lo jidat gue sakit nih" Cerca Saviqa sambil menunjuk jidat nya

"Gue ngomong sama manusia atau sama es sih???" ucap Saviqa menyindir

Namun Azkar tidak mempedulikan ucapan Saviqa

"Heh lo, minta maaf ga lo sama gue."
Omel Saviqa sedikit berteriak

"Woooyyyyyyy!!! Udah dua kali lo ngalangin jalan gue, minta maaf sekarang!" cerocos Saviqa

"maaf"

Satu kata berhasil lolos dari mulut Azkar. Walaupun hanya 1 kata, tapi itu membuat Saviqa terkejut dan membuat jantung nya berdegup kencang.

Ga ga, masa lo suka sama dia Viq.

"Gitu doang?ihhh gue sebel banget sama lo. Siapa nama lo?" ucap Saviqa

Saviqa memperhatikan badge name yang ada di seragam Azkar. Sebenarnya Saviqa sudah tau nama nya, tapi dia hanya berpura-pura tidak tau saja.

"Oh, Azkar Valenino" ucap Saviqa meremehkan

"Pulang sekolah gue tunggu lo di taman belakang" ucap Azkar dingin sambil meninggal kan Saviqa

"Heh, heh Azkaaaarrr" teriak Saviqa

Azkar pun membalikan badan nya dan menaikan satu alis nya seolah berkata 'apa?ada apa lagi?'

"Kalo gue ga mau gimana?" ucap Saviqa

"Lo liat aja nanti" balas Azkar dingin

"ihh lo nyebelin" teriak Saviqa

Tanpa menggubris teriakan Saviqa, Azkar melenggang begitu saja meninggalkan Saviqa

Lo nyebelin tapi lo ganteng.

••••

Hai guys... Udah lama kayanya ga update heheh, maaf deh.

Waktu itu sebenernya mau update, tapi separuh cerita nya ke hapus gitu aja. Jadi yaaa bad mood dan ga punya mood buat nulis lagi hehehe...

Tapi tenang kali ini ceritanya agak lumayan panjang kan? Jadi selamat membaca hahaha

Jangan lupa Vote dan komen yaaaaa<3

SaviqaWhere stories live. Discover now