4. BOLOS BARENG

1.3K 84 8
                                    

Kamu percaya dengan orang yang datang di saat kita sedih, bisa membuat kita nyaman dan lebih parahnya sampai jatuh cinta.

-Selamat membaca-

Tips move on 1 dari Adara :
- kalo Lo sulit melupakan seseorang sendirian, Lo boleh cari orang lain yang bisa temenin Lo. Tapi ingat jangan jadikan dia jembatan untuk lo move on, ngerti gak? Maksudnya jangan jadikan dia pelampiasan.

Tapi kalo Lo bisa melakukannya sendiri silahkan, itu lebih baik. Semangat.

"Temenin gue hari ini, ya." Gue cuma bisa diam saat mendengar permintaan dia yang terdengar melirih.

Akhirnya gue nurut aja, gue ngerasa dia lagi ada masalah kayaknya. Dari pada gue dengar desas-desus yang nggak enak di telinga, mending gue bolos aja, sekali nggak apa-apa kali ya.

"Ya udah, ayo." Gue naik motor dia, nggak sengaja gue lihat dia terkekeh pelan.

Selama perjalanan gue cuma diam sambil lihat pemandangan jalan, gue emang nggak pernah main lagi selama satu tahun ini, bokap larang gue keluar rumah kecuali sama keluarga atau temen dekat, nggak boleh sendiri. Setakut itu bokap gue karena kejadian beberapa tahun lalu gue pernah tabrakan saat belajar motor, padahal nggak terlalu parah lukanya cuma kaki gue aja yang sedikit bengkak.

"Eh, lo nggak keberatan 'kan, naik Vespa?" Gue mengerutkan kening.

"Elah, justru dari dulu gue pengen banget naik Vespa. Dan Lo tau, ini baru kesampaian sekarang," kata gue apa adanya.

Juan mengangguk sambil tersenyum. "Berarti, gue orang pertama yang ngajak Lo naik Vespa, dong."

Gue coba nahan senyum, memang kenapa. "Iya, terus?"

Gue lihat dia cuma tersenyum dan menggeleng pelan, apa sih nggak jelas banget itu anak.

Kurang lebih dua puluh menit diperjalanan, kita sampai di tempat yang dituju sama Juan. Gue lihat ini taman bermain.

"Mau ngapain ke sini?" tanya gue bingung.

"Mau numpang pipis," ucapnya santai, "ya main lah." Dia mendengus kesal. Gue cuma ber oh ria.

Kita masuk setelah membeli tiket dan yang pertama gue dengar adalah jeritan orang-orang yang lagi naik rollercoaster. Asli, ngelihatnya aja udah ngeri banget apalagi kalo gue naik, mungkin udah pingsan duluan.

"Gue yakin Lo takut naik itu," ucap Juan meremehkan. Nggak tau aja dia.

Gue noleh. "Siapa takut. Gue berani kok," ucap gue dengan nada so'.

"Yaudah ayo," kata dia narik tangan gue.

"Eh eh eh, tapi gue mau naik dulu yang itu." Gue nunjuk bianglala yang lumayan tinggi.

"Lo mau romantis-romantisan sama gue?" Gue refleks noleh, natap wajah dia yang lagi senyum aneh.

"Enak aja." Gue mengalihkan pandangan, tapi gue dengar dia malah terkekeh.

"Ya udah ayo," katanya nyondorin tangan, maksudnya apa mas mau gue timpuk apa gimana.

"Nggak peka lo, pantes aja diselingkuhin." Dia genggam tangan gue, maksudnya apa hah baru aja kenal sama gue udah berani gitu.

Adara, Ayo Move On (END)Where stories live. Discover now