1. BEHIND

262K 2.9K 136
                                    

Main Cast: Elena. Anthony.

==================================

Elena P.O.V

Dia tersenyum. Menghabiskan semua masakan yang kumasak dengan bahagia. Ekspresi wajahnya mengisyaratkan dia menikmati semua hasil kerja kerasku. Dia senang menunjukkan kebanggaannya padaku. Dia selalu memuji-muji segala sesuatu yang kubuat walau aku sendiri tahu hasilnya tidak semua sempurna.

Aku menuangkan air putih dalam gelasnya.

"Terima kasih sayang."

Aku tersenyum dan mengelap sudut bibirnya dengan jemariku. Dia langsung meraih dan mengusap punggung tanganku dengan lembut.

"Hangat," ucapnya mencium punggung tanganku.

Aku menarik tanganku dari genggamannya dan mencubit pipinya.

"Habiskan makananmu jika tidak ingin terlambat."

"Mereka bisa menungguku. Aku masih ingin menghabiskan waktu dengan istriku."

"Ck. Jangan menyalahgunakan posisimu sayang."

Aku mengingatkannya dengan memasang tampang serius dan dia hanya terkekeh menanggapiku. Dia memasukkan beberapa sendok terakhir ke dalam mulutnya, menegak air dan menyeka sisa-sisa air di bibirnya.

Dia bergerak. Berdiri dan mendekati kursiku.

Tangannya meraih daguku, membuatku mendongak kemudian mendaratkan bibirnya di keningku.

Tangannya menangkup wajahku. Jemarinya mengusap-ngusap lembut kedua sisi pipiku. Bibirnya selalu melengkung, tersenyum padaku dengan mata yang selalu memancarkan kekaguman.

"Aku mencintaimu," bisiknya lembut.

Mengangguk dan menyembunyikan wajahku dengan menunduk, hanya itu yang bisa kulakukan.

Dia tidak menuntutku agar membalas perkataannya, yang dia lakukan hanya memelukku.

Sesak dalam dadaku.

Rasa sakit yang selalu membuatku ingin menangis.

Aku menahan airmataku membalas pelukannya.

"Aku akan pulang secepatnya. Maaf, kemarin harus meninggalkanmu hingga larut malam."

Dia membelai punggungku.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti jika dirimu sibuk."

Dia mendorong tubuhku. Tangannya berada di kedua bahuku. "Aku memang beruntung memiliki istri sepertimu."

Apa dia akan mengatakan hal itu jika tahu apa yang telah kulakukan dibelakangnya?

Apa tangan lembutnya yang selalu membelai pipiku akan berbalik menamparku jika tahu seberapa kejam hal yang telah kuperbuat dibelakangnya?

Apa akan ada kata maaf untukku darinya jika dia tahu?

"Aku tidak seistimewa itu, kau terlalu berlebihan."

Aku mengelak tatapannya.

Matanya selalu melukiskan perasaannya yang sebenarnya. Hanya melihat matanya, siapa saja yang mengenalnya akan tahu jika dia berbohong atau bersungguh-sungguh.

Aku tidak sanggup.

Aku tidak bisa masuk dalam sorot matanya yang menenggelamkanku dengan kejujuran. Bagai noktah hitam dalam lingkaran hidupnya yang putih. Aku merasa kotor dan tidak layak.

"Ehem."

Teguran kecil terdengar, membuyarkan lamunanku sejenak.

Anthony menegakkan tubuhnya. Membalas senyum seseorang di balik tubuhku.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang