Jangan merasa bahwa kamulah sang pemilik hati. Tapi merasalah bawa kamu orang yang hatiku pilih untuk menetap
.
.
.
Elang berada di rumahnya, duduk di ayunan sembari membaca buku. Tak heran jika dia pintar,karna Elang memang pintar.
"Lang!" Suara itu membuat Elang mendongak. Fasya dengan senyum cantiknya sedang melambai pada Elang.
Gadis cantik yang bisa menggantikan posisi Senja dihatinya,gadis yang saat ini menggunakan dress putih selutut dibalut cardigand navy,rambut ikal dibawah dengan sepatu heels. Membuat gadis ini begitu sempurna dimata Elang.
"Kamu udah makan?" Tanya Fasya kepada Elang.
Elang menutup bukunya, lalu ia menggeleng.
"Nih aku bawain makanan,yuk makan ? Ntar kamu sakit lagi," ucap Fasya tersenyum.
Elang menurut, mengikuti kata kata Fasya. Mereka duduk di samping kolam renang,menikmati makanan yang Fasya bawakan buat Elang.
"Kamu masak sendiri?" Tanya Elang.
Fasya menggeleng,"tadi tuh aku beli,"
Elang hanya mangut mangut pendapati ucapan Fasya. Fasya menyandarkan kepalanya dipundak Elang dengan nafas normal ia berkata
"Lang,malem ini aku ke klub ya?"
Elang langsung menoleh cepat. Lalu ia menghela nafasnya berat,"kan kamu udah lama gak ke klub,kenapa malah pengen kesana. Ngapain lagi?" Tanya Elang heran sembari menatap Fasya.
"Aku lama loh lang,gak ke Klub. Sekali doang,yah?" Ucap Fasya dengan nada manisnya.
Elang mengalah. Elang tak marah,siapa yang tau bahwa Fasya adalah anak malam yang gila klub.
"just tonight," ucap Elang penuh penekanan,"promise?"
Fasya mengangguk lalu ia tersenyum kemenangan,"of course,makasih ya udah mau ngertiin aku,"
Elang hanya diam. Lalu ia memberi makanan itu kepada Fasya,ia berdiri berjalan masuk.
Fasya tak mengejarnya,tak juga merasa bahwa Elang tak suka jika Fasya pergi ke klub.
"Itu Fasya?" Tanya seseorang dari balik tembok.
"Mama," desis Elang pelan.
"Kamu yakin mau jadiin dia istri kamu? Coba kamu perhatikan lagi dia gimana. Mama gak mau kamu salah milih pendamping,nak" ucap Iren berusaha mencari kalimat agar Elang tak tersinggung.
Elang tersenyum,di genggamnya kedua tangan Iren erat,"walaupun Elang salah milih pendamping,
Setidaknya Elang masih diberikan anugerah,bisa milikin mama yang jauh lebih perhatian," ucap Elang.
Tapi mama bukan mama kandung kamu,nak. Maafin mama,batin Iren terdalam.
"Gak usah difikirin ya? Aku tau kok,Fasya cewe baik baik" ucap Elang kemudian mencium kening Iren,ia berjalan pergi.
Ia menuju kamarnya,lalu ia membuka ponselnya ada berberapa pesan yang timbul di ponselnya.
Rafael hams
Woi
Besok kita diundang ke universitas kemaren
Sibuk gak?
Lo pengen tugas di indo kan?
Jadi dosen disana
Lo mau gak?
Jadi papa lo juga enak
YOU ARE READING
ElangSenja2
Teen Fiction-ElangSenja2- 3 tahun bukanlah sebentar. itu waktu yang sangat lama sekali bagi Senja melepaskan Elang pergi. dengan merelakan Elang meninggalkan Indonesia,demi kesehatannya. Senja kira dia bakal dapat informasi, dia bakalan dapat kabar yang ia tung...
