"Makasih ya." ucap venny kemudian dia berjalan menghampiri segerombolan itu dia masuk ketengah pertengkaran itu.

"Kok gak di lerai sih." ucap venny mulai jengkel jika seperti ini terus akan ada yang terluka diantara salah satunya.

Venny menarik Brilian keluar dari situ namun Brilian memberontak tapi tidak menghentikan aktivitas venny.

"Lo masih punya urusan sama gue bocah." teriak Angkasa sebelum mereka menjauh.

"Awas kalau kakak Sampek nyakiti Brilian, urusan kakak sama aku, aku gak segan segan melapor kakak tentang masalah ini." ucap venny kemudian melangkah pergi menuntun cowok tersebut menuju UKS.

-----

Venny menuntun brilian untuk duduk di pinggiran brankar UKS dia mengambil kotak p3k  kemudian mencari obat merah serta kapas dan mulai mengobati tangan cowok tersebut yang luka akibat saling tonjok menonjok.

"Shh, pelan pelan." ucap Brilian melihat gadis tersebut seakan membunuhnya.

Venny memfokuskan pada tangan cowok tersebut hingga tak sadar bahwa Brilian sedari tadi memperhatikan dirinya dia sangat takut untuk melihat wajah itu jantungnya akan berdetak berkali kali lipat.

Brilian memandangi gadis itu dia berpikir kenapa gadis ini masih baik pada dirinya? Bukankah dia sudah keterlaluan padanya bahkan pernah melukai secara fisik, makhluk yang unik pikirnya.

Venny mengangkat kepalanya matanya tak sengaja bertemu dengan manik mata elang milik Brilian namun venny segera sadar dan mengobati luka yang berada diwajah cowok tersebut dia meringis melihat luka itu.

"Gak sakit?" tanya venny melihat luka memar itu.

"Biasa." jawabnya singkat padat dan jelas membuat venny mendengus kesal, cowok tersebut terkekeh kecil melihat tingkah laku lucu gadis dihadapannya itu.

Brilian terus mengamati wajah cantik venny dihadapannya itu wajah yang hampir sempurna dengan bulu mata yang lentik alis yang unik dengan hidung yang sedikit tidak terlalu mancung membuatnya tak mau beranjak dari pemandangan indah ini, dia baru sadar bahwa gadis itu sangat cantik.

Setelah selesai venny melihat ke arah Brilian dan dia terkejut saat tatapan intens Brilian bertemu dengannya dia langsung jadi salah tingkah.

Venny beranjak untuk mengembalikan kotakp3k itu ke tempat semula, kemudian dia berniat keluar ingin kembali ke kelas namun sebelum dia melewati Brilian cowok itu menarik dirinya hingga membentur dada bidang cowok tersebut bahkan wajah mereka sangat dekat saat ini, Brilian menatap dalam mata itu, sangat tenang saat menatapnya.

"Makasih." ucap cowok tersebut namun saat cowok itu ingin beranjak tak sengaja hampir terjatuh hingga hidung mereka bersentuhan.

"Ih brilian!!" decak venny kesal dia dibikin jantungan oleh cowok tersebut.

Kemudian venny berlari meninggalkan Brilian dengan senyuman kepuasan serta detak jantungnya yang menggila.

-----


Tringgg

Seluruh siswa berhamburan keluar kelas ada yang asik bercanda gurau ada yang lari larian seperti anak kecil saja, tapi inilah masa SMA dimana kita menemukan kisah cinta yang sangat unik, persahabatan dan semua itu nantinya akan menjadi kenangan sungguh itu nanti akan menjadi kenangan paling luar biasa dalam kehidupan.

"Woy bri." panggil Arsen.

Brilian menoleh ke arah suara berasal tanpa berniat menjawabnya.

"Ye Lo datar terus, awas gak ada yang mau Lo." ucap Arsen seraya tersenyum tipis.

"Diem Lo."

"Wo selow ae." ucap Arsen sambil terkikik geli.

Venny berjalan beriringan bersama Cika dan Rika namun saat melihat kehadiran Brilian dia segera mundur mempersilahkan teman temannya yang didepan.

"Kenapa lo? Aneh deh." tanya Cika melihat keanehan venny.

Rika menyapu seluruh pekarangan sekolah dan melihat Brilian disana, jadi ini penyebab sahabatnya menghindar.

"Gak biasanya kalo ada brilian menghindar, kan biasanya ngejar Sampek ditolak mentah mentah gitu." sindir Rika sambil melihat wajah venny.

"Iya gue tahu kalik, biasa aja." ucap venny kemudian menoyor kening Rika.

Pletakk.

"Kebiasaan Lo." cerocos cewek itu sambil mencebikkan bibirnya.

"Kenapa Lo menghindar?" tanya Cika.

"Dia nyuruh gue gak perlihatkan wajah gue lagi dihadapannya, bahkan dia nyuruh gue mati aja sekali." ucap venny.

Cowok tersebut melihat sekelilingnya dia tak sengaja menangkap objek seorang gadis yang telah menolong dirinya tadi dia ingin menghampiri venny namun saat melihat ekspresi wajah sedih gadis itu dia jadi mengurungkan niatnya.

"Kalo Lo suka bilang aja bri, tatapan Lo ke dia itu beda." ucap Randy sambil menepuk pundak Brilian.

"Enggak apan sih Lo." ucap Brilian menyangkal perkataan Randy.

"Yasudah kuy, kita berangkat." ajak Arsen kemudian motor mereka melaju membelah jalanan ibu kota.

Vote and komen!!!
Publish lagi guys:)
Gimana?
Kayaknya Brilian mulai suka nih sama venny😊

Hayo siapa yang bayangin
Doi kayak itu😂

Sampai ketemu di chapter selanjutnya 👋

Terimakasih ❤️😚

SALAM HANGAT
@farizamuzhaffara.
^_^

02 Maret 2020

BrilianWhere stories live. Discover now