↪1 : Misi✔↩

Mulai dari awal
                                    

"Tau tuh Rani main teriak-teriak aja" Timpal Nara

"Hehe sorry-sorry gue terlalu semangat karena bisa pecahin maksud pesan lo itu" ucap Rani menggebu-gebu, karena ia sangat yakin apa arti dari pesan Pelangi Malamnya Vika.

"Serius Ran?? Terus maksudnya apa??" Tanya Vika tak sabar

"Gini Re, biasanya kan gunung es itu di lambangkan buat orang yang kelakuannya cool, nggak pernah senyum, muka datar, susah di deketin, irit ngomong, sekalinya ngomong ketus banget, nggak suka tempat ramai dan biasanya nggak suka sama orang banyak terutama cewek. Makanya gue pikir maksud dari cairkan gunung es itu adalah lo harus bisa luluhin hati orang yang selama ini sifatnya dingin ke lo. Artinya lo harus bisa buat dia jadi hangat dan nyaman ke lo, dengan senyuman bukan dengan tatapan tajam dan muka datar. Dan menurut gue orang yang dimaksud dari pesan itu ad--"

Tringgg~

Belum sempat Rani menyebutkan orang yang dimaksudnya bel tanda masuk telah berbunyi.

"Di harapkan bagi seluruh siswa yang masih berkeliaran di luar untuk segera masuk ke kelas masing-masing!!" suara salah seorang guru mulai terdengar melalui speaker sekolah yang menggema di seluruh area sekolah.

"Kalian berdua balik aja dulu, nanti jam istirahat kita ketemu di kantin bahas hal ini" Usul Rani kepada kedua sahabatnya

"Yaudah deh. Kami pergi dulu Bye"

"Iya"

°°°

Bel tanda jam istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu.
Karena sudah tidak sabar ingin mendengarkan penjelasan dari Rani, mereka berdua (Vika dan Nara) dengan cepat mengemasi alat-alat tulis mereka lalu menuju kelas Rani. Mereka berdua terus berlari sampai tiba-tiba....

Bruk..

"Aww"

"Re, lo nggak apa-apa, kan? He, lo kalau jalan pake mata dong" merasa tak terima sahabatnya di tabrak begitu saja akhirnya Nara dengan nada sinis dan datarnya menegur laki-laki tak berperasaan itu. Tak berperasaan? ya, karena sedari tadi cowok itu hanya berdiri dengan muka datarnya sambil melirik Vika yang jatuh. Maka dari itu, Nara menjadi sangat kesal kepada cowok yang baru pertama kali dilihatnya itu.

"Udahlah Na, gue nggak apa-apa kok" Terang Vika menenangkan Nara yang sangat kesal karena sikap dari cowok didepannya ini.

"Minta maaf sama sahabat gue cepat !" Tegas Nara

Mendengar perkataan Nara,salah  satu alis pria itu terangkat dan balas menatap Nara dengan tatapan sengit. Lalu, menatap Vika yang sedang meringis karena kakinya yang sepertinya sedikit terkilir.

Entah bagaimana, melihat keadaan Vika yang seperti itu  Alfian merasa sangat bersalah. Dan tanpa ia sadari sebuah kata yang tidak pernah ingin ia ucapkan keluar begitu saja dari mulutnya dengan lantang.

"Maaf" Ucap Alfian dengan suara pelan dan datar.

Para siswa-siswi yang mendengar kata 'Maaf' dari Alfian seketika melongo. Bagaimana tidak? Alfian dikenal sebagai Ice Prince di sekolahnya. Dan sekarang, tiba-tiba saja ia meminta maaf kepada gadis asing dihadapannya.

"I-iya nggak apa-apa kok"
Balas Vika dengan senyuman lembut miliknya.

Deg

"Gue kenapa sih ? Kenapa tiba-tiba perasaan gue jadi hangat gini liat dia senyum kaya gitu" batin Alfian.

Jadi, nama cowok yang tabrak Vika tadi itu Alfian, lebih tepatnya sih Alfian Putra Mahendra. Ia merupakan salah satu Most Wanted di sekolah yang terkenal dingin ke semua orang termasuk sahabat-sahabatnya sendiri.

"Yaudah Na karena dia udah minta maaf kita pergi yuk. Kami duluan ya" tanpa berlama-lama Vika langsung menarik tangan Nara untuk pergi. Jangan tanya bagaimana keadaan Nara sekarang, karena dari tadi dia terus protes karena keiritan kata yang dikeluarkan Alfian.

"Iya" balas Alfian dengan nada datar andalannya

Tanpa mereka berdua sadari, Alfian terus menatap kepergian mereka, dengan tatapan yang sulit diartikan

"Senyum yang indah" batin Alfian

"Memandang kamu dari jauh udah cukup buat aku peri kecil" batin seseorang

_📨📨📨_

Ternyata 'Pelangi Malam' yang selama ini Vika cari satu sekolah dengannya. Tapi siapa?

Kalau penasaran ikutin terus ya..
Jangan lupa Vote (tekan tombol bintang) & Koment

Salam Hangat,
Rere❤

PELANGI MALAM [D_R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang