7

986 89 5
                                    

Hari pun sudah gelap, kini Rista sedang berada di balkon apartemennya.Ia merasa bosen di apartemenya.

Rista terlonjak kaget karna ada sesuatu yang memeluk pinggang posesif seperti tak mau kehilangan.

Dagu orang itu ia taruh di pundak Rista napas orang itu bisa Rista rasakan.

Dari aroma meskulin ia tau bahwa itu Arga tapi tidak mungkin suaminya itu bersikap manis.

Ia menoleh memastikan apakah benar itu Arga atau orang lain?.

Ia melihat wajah tenang Arga dan Rista mencoba untuk melepaskan pelukannya namun tertahan oleh Arga.

"Biarkan seperti ini gua mohon" pinta Arga, terlihat jelas bahwa ia sedang ada masalah, Rista pun membiarkan saja hal itu.

"Lo kenapa kaya banyak masalah?"

Arga bergeming ia menatap lurus. Rista kesal karna pertanyaanya tak dijawab.

Arga pun melepas tangannya memutar tubuh Rista agar berhadapan dengannya.

Wajah Arga dan Rista hanya berjarak 2 inci saja, hal itu membuat Rista menahan napasnya gugup.

Arga menatap mata hanzel milik Rista. Rista pun sama ia menatap mata hijau milik sang suami.

"Napas bego ntar Lo mati" ujar arga, Rista pun gugup.

"I-iya"

Rista pun berlari dari situasi mencekamkan seperti tadi.

Ia mengatur napasnya yang tersengal sengal.

Dia kenapa sih ko tiba tiba kaya gitu batin Rista.

Tak lama Arga pun masuk kekamarnya tak lupa menutup pintu balkon setelah tertutup ia pun membaringkan tubuhnya dikasur.

Rista pun sama,posisi mereka saling membelakangi, Rista pun berbalik menatap Arga, Arga pun sama sontak keduanya terkejut namun Arga menormalkan wajahnya menjadi dingin dan datar seperti biasa.

"Iya gua tau gua ganteng" celetuk Arga yang membuyarkan Rista.

"Eng...engga,PD gilak!!!" Ujar Rista gagap lalu membalikan tubuhnya pipinya memanas ia malu.

Rista tersentak karna sebuah lengan kekar memeluk tubuhnya.ia sudah memastikan itu Arga.

Tanpa mereka sadari jantung mereka berpacu 1000000× lebih cepat. Ehk ga deng canda.

"Lepas" Rista mencoba menyingkirkan lengan Arga namun nihil kekuatannya tak sekuat Arga meskipun ia seorang badgirl namun ia juga cewek.

"Tidur besok sekolah" ujar Arga dingin.

"Gaada penolakan my sweet ther (kalo ga salah tulisannya, author lupa😂)

Rista pun membiarkanya, tak lama Arga mendengar deru napas yang teratur pertanda gadisnya sudah tidur ralat belum jadi gadisnya karna mereka hanya terikat suami istri bukan terikat hati.

Skipp✓

"Eughhh"

"Jam berapa sh"

Gadis itu pun melihat jam dindingnya sontak matanya pun membelak ia terbangun namun ada lengan kekar yang menahanya.

"Lepas ini udah telat bego udah jam 7 lebih!" Geram rista.

Rista menyingkirkan lengannya tapi

"Gausah berngakat aja tidur gua masih ngantuk." Ujar Arga

"Mamam noh tidur!" Ketus Rista.

____________________
Jangan lupa vote

ARGATA (COMPLETED)Where stories live. Discover now