18

2.7K 308 44
                                    

Ya ampun.. kelean pilih Saras Ilham semuanya ya? Kasian banget si Paijo ishh.. gak dapet pendukung 🤣🤣🤣

Lets see yak.. enjoy dulu aja.

Apapun, semoga kelean tetep syuka sama kisah ini 😘

.

❣❣❣

Aku tersenyum malu malu ketika mengiyakan rencana Ayah dan laki laki didepanku itu untuk mengadakan lamaran seusai acara gathering.

Wajah si Paijo tampak sumringah dan memamerkan senyum terus menerus ke arahku.

"Acara lamaran resminya dimana Oom?" Tanya Altaf.

"Ya disini saja. Tokh cuma keluarga kecil kamu aja kan?"

"Wahh boleh tuh. InsyaAllah sehabis saya muncak pulangnya hari Jumat sore, saya langsung jemput bapak sama Ibu di Bandung dan sabtu pagi ke sini ya Oom. Gak perlu sewa resto gitu?"

"Gak boleh muncak muncak lagi.." cetusku sambil menatapnya tajam.

Altaf tertawa kecil lalu meledekku dengan mata kedip kedipnya.

"Ciyee.. Mama takut Papa kenapa napa yaa..."

Duh, depan Ayah dia malah begitu. Kan jadi malu sama Ayah nih.

"Dengerin apa kata calon istri dong Al. Kamu harus siap dijudesin nanti yaa.. hehee.." Ayah malah mengompori Altaf sambil mengacak puncak kepalaku gemas.

"Tiap hari dia judesnya Oom.. tapi anehnya kenapa juga saya suka? Apa dia masang susuk pesona gitu Oom? Hahahaha.."

"Hushhh.. musyrik itu!" Ayah langsung menyemprot calon mantu kurang ajarnya itu seketika.

Aku kontan menjulurkan lidahku merasa menang. Altaf hanya tertawa kecil saja menanggapi leletanku.

"Sudah malam Al, kamu baiknya pulang ya.."

"Yah Oom.. kan mau pacaran dulu nih.."

"Boleh, biar Oom panggil Leha dulu nemenin kalian. Kalau berdua aja, yang ketiga biasanya syetan tuh.."

"Brarti mbak Leha syetan dong Oom.. hahahahaha.."

Ayah menepuk bahu Altaf lalu menepuk bahuku.

"Aku pamit juga koq Oom. Biar kangen terus sama calon istri. Kalau kelamaan disini takutnya gak kuku Oom. Hehehe..."

Aku tertawa kecil mendengar percakapan Ayah dan Altaf. Entah bagaimana tampangku saat ini. Blushing blushing mode on sepertinya.

"Assalaamu'alaikum calon istri dan calon Mama anak anakku.." bisiknya ketika aku antar hingga garasi teras.

Ish, entah bagaimana tampangku saat ini. Bisa banget deh tuh Paijo bikin aku merona malu. Bibirku hanya menjawab pelan seraya menutup mukaku dengan kedua tanganku.

"Ya Allah.. kalau malu malu gitu Papa pengen cepet halalin deh. Gak sabar lhoo ini.."

"Paijoo.. udah loe pulang sana.."

Laki laki itu hanya tertawa keras mendengar kata kataku.

"Iya. Papa pulang ya Ma.. mimpiin Papa lho yaa.. jangan yang laen.. daahh.."

"Brisiikk.." jawabku sambil menahan senyum.

Aku melihat Altaf pergi dengan motor kawasaki ninjanya yang melesat pergi dari teras rumahku. Senyumku menguar bahagia dengan sejuta harap yang semakin menyala.

Alhamdulillah.. terima kasih ya Rabb. Lancarkanlah hingga hari H nanti.. aamiin ..

Oh iya, ini lho penampakan calon suamiku. Altafio Oemarasyah. Awas ya.. jangan ada yang naksir!.

Comblang Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang