i'm belle (END)

PART 23

Jepang
Brave pov
Hari ini terakhir aku di sini setelah dad dengan teganya menambah massa hukumanku selama tiga bulan.
Sekarang aku bersender di kepala ranjang masih enggan bergerak barang sejengkalpun, sambil memainkan ponselku karena tidak punya akun sosial media jadi aku hanya melihat video dari youtube untuk mengusir rasa bosan .

Lalu aku melihat acara live salah satu stasiun tv swasta dari youtube yang banyak di tonton orang dengan judul WETTRUMPI yang akan membahas tentang belle kembali setelah cuti melahirkan selama tiga bulan ,acara yang menggelikan, tapi anehnya aku tertarik baiklah tidak ada salanya melihat bagaimana wajah princces kegemaran dua curut itu.

"Oke selamat pagi semua. Pagi ini kita kedatangan bintang tamu yang sangat di tunggu-tunggu selama ini setelah cuti pasca melahirkan, beri tepuk tangan yang meriah untuk PRINCCES BELLE NATHALIE" ucap pembawa acara

"Selamat pagi semua"

Deggghhh...
wajah ini.
tidak mataku tidak salah lihat ini si mungil vanillaku . Tidak ada yang berubah dari wajahnya hanya saja pancaran wajahnya terlihat lebih keibuan dan tubuhnya lebih berisi ter'utama bagian payudaranya mungkin karena menyusui.batinku

"Wow wow juniorku langsung berdiri memikirkan dia sedang menyusui."

"Aku akan datang menemuimu sayang kau harus tanggung jawab apa yang kau perbuat terhadap pejantan tangguh ini"

Kembali youtube
"Hallo sayang bagaimna kabar pasca melahirkan"

"Haha bisa di lihat sendiri tubuh sudah berisi di mana-mana tidak seimut dulu"ucap belle

"Iya sekarang lebih berisi ya . Mungkin karena asi, princces belle asi??"

"Full asi dong  kalau buat pangeranku"

"Oh ternyata memang benar seorang belle sudah melahirkan pangeran. Tapi maaf sebelumnya yang menjadi pertanyaan masyarakat kenapa kelahirannya terkesan di
tutup-tutupi bahkan postingan foto di sosial media saja tidak ada"

"Itu dia yang ingin saya perjelas . Buat seluruh masyarakat yang sudah penasaran saya minta maaf yang sedalam-dalamnya, saya dan keluarga bukan menutupi kabar bahagia ini hanya saja belum saatnya nanti akan saya bawa pangeran kecil saya secepatnya ke hadapan kalian semua trimakasih"

KEMBALI KE BRAVE
"Oh ternyata kau sudah mendapatkan anak laki-laki" setelah bergumam aku menutup acara tersebut dan menghubungi sekretarisku untuk menyiapkan penerbangan ke new york, aku sudah tidak sabar lagi bertemu dengannya.

New york
Belle pov
"Apa yang kau lakukan bajingan "

"Hanya berkunjung melihat anak haram"

"Apa yang kau simpan di ponselmu hapus"

"Cuma menyimpan foto anak haram itu . Sekedar buat menakut-nakuti anjing"

"Keluar kau bajingan"

"Memang mau, aku sudah engap berada di kamar jalang dan anak haram ini"

Setelah jo keluar aku langsung menggendong zio ya bocah laki-laki itu sekarang sudah berusia jalan tiga bulan yang ku beri nama KING ZIO berharap dia kelak menjadi raja dunia.
Melihat logat jo barusan aku yakin ada yang di rencanakannya karena aku melihat dengan jelas dia sedang mengambil foto zio. Aku heran kenapa mom membiarkan jo masuk .

Aku tidak menggunakan pengasuh karena mom melarang dengan alasan dia ingin lebih dekat dengan zio. Aku hanya menurut karena aku yakin mom sudah bisa menerima kehadiran zio. Tapi apa ini baru sehari ku tinggal sudah terjadi hal seperti ini.

"Kau tidak apa-apakan sayang"

"Cup cup cup "
Ku gendong dan terus ku ciumi pipi gembul anaku yang sekarang tertidur di pangkuanku. Lalu mom datang

"Kenapa kau teriak-teriak belle"

"Kenapa mom biarkan bajingan itu masuk ke kamarku dan meninggalkan zio sendiri"

"Oh jordan tadi dia berkunjung ingin melihat zio. Mom tidak meninggalkan zio sendiri mom tadi turun untuk sekedar mengambil minum untuk jo yang merasa kehausan"

"Dan mom percaya begitu saja, aku tau mom masih tidak menerima zio tapi tidak seharusnya mom membiakan zio dalam bahaya" teriakku frustasi

"Plakkk"
pipiki panas karena tamparan mom

"Apa-apaan kau ini belle mana ada nenek yang membiarkan cucunya dalam bahaya . Apa zio terluka tidakkan ketakutanmu tidak beralasan belle"

"Tuumm"

Mom membanting pintu aku menangis sampai aku melihat zio terbangun, karena merasa terganggu.

"Aku yakin ketakutanku ini beralasan aku yakin perasaanku ini benar pasti jo merencanakan sesuatu."