Oke,lupakan. Ikhlaskan. Jangan lupa bahagiakan dirimu juga
.
.
.
Senja kebingungan,bagaimana jika Minggu depan Skirpsinya belum selesai. Senja benar benar pusing.
Hari ini Senja memutuskan untuk tidak kuliah. Ia takut jika badannya akan drop. Senja hanya istirahat dirumahnya.
Tapi dirumahnya seakan suntuk. Senjs memutuskan untuk ke mini market. Ya. Membeli cemilan untuk dirinya bersantai.
Senja hanya memakai baju sederhana dibalut cardigand. Senja berjalan dari rumahnya menuju mini market itu.
Diperjalanan,Senja hanya melihat pemandangan dari kanan ke kiri. Sungguh ia merindukan saat saat kecil ia bersepeda,mengelilingi kompleks ini.
Senja kemudian sampai di mini market. Ia mengambil keranjang belanjaannya. Memasukan satu persatu snack ke dalam keranjangnya.
Lalu ia menuju kasir. Tetapi tatapannya terhenti saat lelaki berjaket abu abu itu berada di sebelahnya.
"Limapuluh Empat ribu tigaratus," ucap wanita yang ada dihadapannya.
Senja teperjap. Kemudian membuka dompetnya,sial. Uangnya hanya limapuluh, Senja kebingungan sendiri.
"Says kurangin ajadeh,mbak. Apa yang bisa dikurangin?" Tanya Senja.
"Kurangnya berapa ?" Pria itu bertanya.
"Empat ribu tigaratus," ulang wanita yang berada di hadapan mereka.
"Gabung sama punya saya aja," ucap Elang.
Senja menoleh singkat,Elang tersenyum kepadanya. Senja menunduk. Ia merasa malu.
Pelastik belanjaan Senja sudah berada ditangannya,ia juga keluar bersamaan dengan Elang.
Senja memberi uangnya kepada Elang,membuat keningElang berkerut seketika.
"Apa?" Tanya Elang.
"Aku ganti uangnya," ucap Senja.
Elang menggeleng,"gak usahlah,anggap aja saya sedekah," Elang tersenyum ramah padanya,"bukannya kamu--"
"Senja?"
Senja mengangguk, Senja juga tersenyum. Ternyata tak sia sia ia mengobati Elang kemaren,pasalnya Elang mulai mengingat bahwa dirinya adalah Senja.
"Rumah kamu dimana? Saya anterin aja mau?"
Senja melototkan matanya. Ia mencubit tangannya sendiri. Mencoba tetap tenang dan berharap ini nyata.
"Ngerepotin ntar,Pak" ucap Senja.
"Gak kok,yuk?" Elang memasuki mobilnya, Senja menurut. Perlahan namun pasti.
Senja ingin sekali bertanya semuanya. Namun bibirnya seakan kelu untuk menjawabnya. Mengapa ia bisa kaku seperti ini.
"Kamu pacar Galih,ya?" Tanya Elang.
Dengan cepat Senja menggeleng,"nggak kok,cuma temen,"
Elang hanya mangut mangut sembari menyetir.
"Ba-bapak udah lama di Indonesia?" Tanya Senja.
Elang tampak berfikir keras,tak lama ia menggeleng,"sejak ada acara di kampus kamu aja sih,kenapa?"
"Bapak ga pernah ngerasa ke Indonesia?" Tanya Senja. Duh banyak pertanyaan sekali gadis ini.
"Pertanyaan kamu sama loh,katanya sih dia kenal saya,kalo gak salah namanya Wira,"
YOU ARE READING
ElangSenja2
Teen Fiction-ElangSenja2- 3 tahun bukanlah sebentar. itu waktu yang sangat lama sekali bagi Senja melepaskan Elang pergi. dengan merelakan Elang meninggalkan Indonesia,demi kesehatannya. Senja kira dia bakal dapat informasi, dia bakalan dapat kabar yang ia tung...
