the devil's tramping ground (Remake)✔️

8

Dia memporak-porandakan surga, membuat surga sangat kacau, hingga Yang Maha Kuasa membuat keputusan untuk membuang Lucifer ke dunia bawah.

Menurut sebagian orang, Lucifer adalah pemimpin iblis. Entah karena dendamnya pada Adam, atau ada alasan lain, dia memohon kepada Yang Maha Kuasa supaya diijinkan untuk menggoda manusia atas hukuman diturunkannya dia ke bumi. Yang Maha Kuasa mengijinkannya,  memberinya tempat khusus di dunia bawah. Dan itulah kita saat ini.”

“Apa Lucifer itu benar-benar ada?” tanya pria itu,

“Di dunia iblis, Lucifer itu hanya legenda. Ada atau tidaknya dia, tidak ada yang tahu kecuali Yang  Maha  Kuasa.”

“Kisahnya begitu mengerikan sekaligus menyedihkan, cinta ya? Apa iblis mempunyai perasaan itu?”

“Ah, tuan muda . Saya jadi bingung harus menjawab apa. Secara logika, iblis tidak mungkin memiliki perasaan seagung cinta. Bahkan tak sedikit yang menilai bahwa cinta hanya perasaan yang dimiliki oleh makhluk rendahan, seperti manusia. Tapi, jika kita melihat dari sudut pandang yang lain iblis juga pasti memilikinya, buktinya terlahir seorang pria cantik sepertimu dari satu pasangan iblis. bukankah pada awalnya cinta itu adalah rasa empati?”

“Tapi kenapa banyak yang tidak mau mengakuinya, bahkan ayah—“

“Karena sebenarnya makhluk yang paling rendah, dan paling terkutuk adalah kaum kita—iblis.  kesombonganlah yang membuat kita menampiknya.”

“Kenapa kau menceritakannya padaku?”

“Karena tuan muda layak untuk mengetahuinya, bahwa meski kita adalah makhluk terkutuk, Yang Maha Kuasa tidak pernah melupakan kita.”

“Kau tidak mau memberi komentar pada benang merah ini? Entah sejak kapan, benda ini melilit kelingkingku.”

“Tidak, benang itu akan putus jika memang harus terputus. Tapi benang itu juga bisa memanjang sampai ratusan kilo meter jika memang sudah seharusnya ada. Manusia tidak dianugerahi keabadian seperti kita, apa terlalu kejam jika saya menyebut benang merah itu sebuah kutukan?”

“Kau membuatku semakin bingung. Pergilah, ceritamu membosankan.” Si pelayan tersenyum dan undur diri, jungkook kembali merengut, jika boleh, dia merindukan Taehyung.

-
-
-

Sudah lebih dari dua jam dia menunggu, namun sosok itu tak kunjung menunjukan tanda-tanda kedatangannya. Ini sudah dua malam mereka tidak bertemu, dan ini membuat Taehyung sedikit sedih. Dia kehilangan bulannya lagi, malam ini.

“jungkook jika kau mendengarku, bisakah kau datang? Aku merindukanmu—“ Taehyung berteriak.

Ya, bahkan diantara semua makhluk tak ada satupun yang tidak menerima cinta. Cinta adalah anugerah yang bahkan bisa datang saat perang sedang berlangsung. Dan ketika cinta itu memasuki hati mereka--dua  makhluk yang berbeda, apa jawaban yang akan dunia berikan atas perasaan mereka?

Dan kepakan sayap itu kembali terdengar, sosok yang menghilang selama dua malam itu, kini muncul dihadapannya. “Kau berteriak keras sekali, Taehyung.” Tepat setelah sayapnya terserap masuk, Taehyung menarik tubuh itu kedalam pelukannya. Dia mengabaikan hawa panas yang menguar dari tubuh jungkook, dia hanya terlalu merindukan sosok itu.

“Mengapa kau menghilang?”

“Ayah mengetahui tentang pertemuan kita, dan aku dikurung—tidak boleh keluar. Tapi karena teriakanmu begitu keras, aku memaksa keluar dan datang menemuimu.”

“Besok, aku akan kembali ke Korea. Apa kau bisa datang ke sana untuk menemuiku?” pinta Taehyung, ya, sudah genap dua minggu dia tinggal di sini dan masa kunjungannya habis. Artikelnya juga sudah hampir selesai, itu tandanya sudah tidak ada lagi yang bisa menahannya—kecuali pria ini.

“Ah, masa kunjunganmu sudah habis ya? Jika begitu, pergilah..”

“Kau tidak mau menahanku?”

“Untuk apa? Itu hanya perbuatan yang sia-sia. Aku tidak mau.”

“jungkook , aku—“

“Tidak, jangan katakan.” jungkook bisa lebih dulu mendengar apa yang ingin Taehyung katakan, maka dari itu dia menahannya. Kata sakral itu, berbahaya jika terucap.

“Jangan katakan cinta pada makhluk sepertiku, kami tidak layak mendapatkannya.”

“Kenapa?”

“Aku mencintaimu Taehyung. Cukup, cukup itu yang kau tahu. Jangan pernah membalas kata kutukan itu, untukku. Bahkan mengiyakannya pun, jangan. Aku tidak mau terikat kontrak denganmu.

Tebece....

Ufffh lap eler eh keringat maksudnya cape ngetik saya (: