"Sudah-sudah, segeralah berangkat Taehyung.
Sebelum Jimin dan Bogem menahan mu lebih lama, pesawat mu akan segera lepas landas.” Ucap Namjoon yang kini mengambil alih Taehyung dari tangan Jimin.“Jaga kesehatanmu selama disana, jangan melakukan hal-hal yang bodoh dan patuhi apa yang penduduk setempat katakan. Kau adalah manusia asing bagi tempat itu, kau pasti mengerti ‘kan?”
“ya, Hyung. aku berangkat..”
“Cah.. hati-hati, dan kabari kami begitu kau sampai disana.”
Taehyung hanya mengangguk dan memasuki taksi yang akan mengantarnya ke bandara. Sesekali dia kembali menoleh ke belakang, melihat para hyungnya masih terus melambaikan tangan padanya. Senyum manis tak luntur dari wajahnya, sesuatu apakah yang sekiranya akan menyambut kedatangannya nanti, rasanya dia begitu bahagia.
.
.Siapapun tahu bahwa, setiap makhluk akan memiliki satu kejadian yang dia anggap sebagai moment terindah dalam hidupnya. Entah kejadian apa, yang jelas itu akan menjadi sesuatu yang tak terlupakan.
.
.
Setelah beberapa jam penerbangan, Taehyung tiba di tempat tujuannya. Apartement sudah dipesan oleh perusahaan, dan itu membuat Taehyung tidak perlu repot untuk mencari. Taehyung memutuskan untuk memakai jasa taksi ketika ingin menuju apartement, pria itu memberikan secarik kertas pada sang sopir, kertas itu berisikan alamat apartement-nya berada.Sepanjang jalan Taehyung tak henti dibuat takjub pada kota ini. Gedung-gedung pencakar langit yang saling adu tinggi antara yang satu dan yang lain membuatnya tersenyum. Dia menyempatkan diri untuk mengabari timnya bahwa dia sudah sampai dengan selamat.
Dia sampai di sebuah apartement yang lumayan besar, pria itu kembali menarik kopernya dan memasuki loby untuk bertanya. Dia mendapat kamar nomor 45 di lantai 3, dan pria itu melanjutkan langkahnya. Begitu memasuki kamar tak ada hal spesial yang dia lakukan. Hanya membereskan baju-bajunya, memesan makanan dan mandi.
Taehyung menyempatkan diri melihat ke luar jendela, dari kamarnya dia bisa melihat hutan yang menjadi target pencariannya. Jaraknya memang sedikit jauh. Di sanakah tempat itu berada? Tempat iblis membuat lingkaran dan menari?.
Taehyung naik ke ranjangnya, dia mulai membuka laptopnya, dan kembali mencari informasi tentang Devil’s Tramping Ground. Lokasinya berada di perbukitan dekat kota Siler City, Chattham County, negara bagian North Calirona.
‘Ada satu peraturan penting yang tidak boleh dilanggar, jangan pernah datang ke hutan itu di malam hari.’
Taehyung memfokuskan matanya pada kalimat itu, ‘Jangan datang di malam hari’ ah, tentu saja. Logikanya membenarkan hal itu, karena pada baris awal dikatakan bahwa pada malam hari lah, para iblis akan datang dengan membawa jiwa-jiwa yang sesat untuk menjadi bagian dari mereka.
“Malam hari ya? Boleh juga, aku akan mendatangi tempat itu malam ini.”
Ini masih pukul 16.00 waktu setempat, setelah makan dan mandi, Taehyung membuka tas handycam miliknya, dan mulai mengisi daya pada baterai benda itu untuk keperluannya nanti malam. Dan pria itu juga akan tidur beberapa jam sebelum berangkat, perjalanan Korea-Amerika lumayan melelahkan. Jika handycam saja dayanya harus diisi, apalagi tubuhnya.
…
Malam ini, purnama bersinar dengan sangat terang. Bulan dengan bentuk sempurnanya itu menyelimuti bumi dengan cahaya penuh. Satu kupu-kupu kecil berwarna hitam mulai mengepakkan sayapnya, dia menyebrangi perbatasan menuju dunia tengah—dunia manusia. Inilah kebiasaannya, dia akan mengunjungi lahan kosong yang terletak di salah satu hutan di Amerika. Mitos yang kuat tentang iblis menari dan larangan mengunjungi tempat itu saat malam menjadi keuntungan untuknya.
Misteri tentang Devil’s Tramping Ground ya? Ah, bolehkan pria itu tertawa. Sebenarnya, apa yang dipikirkan manusia tentang iblis? Apa dalam fantasy mereka membenarkan tentang iblis yang berkumpul dan menari disana? Ah, baiklah.
Pria itu akan menguatkan kepercayaan penduduk. Manusia terlalu mudah dikelabui, bukan?
Dia sampai di tempat tujuannya, dan pria itu kembali pada wujud sempurnanya. Lengkap dengan sayap hitam megah—kebanggaannya. Pria itu menatap lahan kosong di depannya dengan seksama. Sebenarnya saat pertama kali mendengar tentang tempat ini, pria itu begitu penasaran. Namun kenyataannya, tempat ini hanya sebuah lahan kosong dengan tanah hitam yang membentuk lingkaran.
Devil’s Tramping Ground sudah sangat terkenal sejak abad ke-18. Namun peduli apa tentang itu, iblis seperti jungkook terlalu sibuk jika harus mencari tahu asal muasal dari tempat ini. Yang jelas, tempat ini menjadi tempat kunjungannya kala sedang penat. Dia akan bermandikan cahaya bulan—di tempat ini.
Tebece....
Sebenarnya part ini panjuaaaaang buaaaaanget tapi ku rambak hehehe

KAMU SEDANG MEMBACA
the devil's tramping ground (Remake)✔️
FantasyMisteri the devil's tramping ground { END }