Forever and Always | Part 32 ~ I Will Do Anything

Start from the beginning
                                        

"Apa terlihat jelas?"

Paulna mengangguk sedetik setelah Jordan menyelesaikan ucapannya.

"Ya!" Paulna menatap Jordan lekat, "Kau lebih terlihat bersemangat, tidak seperti biasanya."

Jordan tersenyum miring, "Itu karena aku sedang merasa baik dan memiliki harapan besar."

Paulna terdiam, mencoba mencermati apa maksud dari perkataan Jordan.

Dan sampai akhirnya Paulna menemukan sebuah jawaban.

"Wanita itu..., Apa dia akhirnya memberimu kesempatan?"

Jordan menjentikkan jari disertai senyum yang membuat Paulna resah alih-alih berbahagia.

"Kau benar," Jordan menyahut. " Perkataanmu juga ada benarnya bila segala sesuatu harus diiringi dengan kuatnya perasaan dan keyakinan diri agar kita dapat mencapai hasil yang diinginkan." Jordan mendongak dengan bibir melengkung membentuk senyuman yang Paulna yakini bahwa sekarang ini Jordan sedang mengingat kembali pencapaian pria itu yang berhasil mendapatkan kesempatannya.

"Jadi...," Paulna menaikkan alisnya.

Jordan melirik Paulna, "Dia memberiku kesempatan itu," gumamnya.

Paulna mengangguk mengerti. Hal yang sudah di duga olehnya.

Memang siapa lagi alasan Jordan sebahagia ini jika bukan wanita itu.

Zee Hancher.

Seorang wanita beruntung karena di perjuangkan mati-matian. Demi nya, Jordan tidak memperdulikan rintangan dan risiko yang ada.

"Apa yang kau lakukan padanya?" Paulna menyipitkan mata curiga.

"Hei!" seru Jordan ketika mengetahui arti tatapan Paulna yang seakan-akan mengatakan 'kau pasti melakukan sesuatu yang licik.'

"Jangan menatapku seperti itu," sarkas Jordan, "Tidak ada sesuatu yang serius, kami hanya berbicara dan sedikit bernostalgia." tambahnya jelaskan.

Paulna menaikan alisnya masih merasa ragu, "Benarkah?" gumamnya. "Bukankah dia sangat membencimu? Lantas mengapa ia bisa dengan mudahnya memberimu kesempatan hanya bermodalkan kalian bernostalgia?"

"Kau meragukan aku, Paulna?" tanya Jordan dengan suara rendah.

Paulna menggeleng lemah, "Bukan----"

"Lalu mengapa kau tidak percaya dengan apa yang aku dapatkan? Kau pikir aku melakukan cara yang membahayakan pada wanitaku, huh? Katakan apa yang kau pikirkan tentang kami?" ujar Jordan.

"Aku tidak bermaksud meragukan mu," gumam Paulna mencoba tenang ketika Jordan menatapnya tajam.

"Aku tahu kau pasti bisa membuatnya memberimu kesempatan. Hanya saja aku tidak menyangka akan secepat ini." Paulna menarik nafas lalu kembali berkata, "Dari cerita yang kau beritahukan padaku bukankah dia sangat membencimu? Itulah mengapa aku sedikit tidak percaya saat dirinya memberimu kesempatan."

"Tidak ada yang tidak mungkin," ucap Jordan, "Kau sendiri yang mengatakan jika aku ingin mendapatkan kesempatan itu maka aku harus bersabar dan hati-hati ketika menjalankan rencana."

"Dan setelah aku berhasil, kau terlihat tidak senang."

"Jangan katakan itu," sergah Paulna cepat tatkala Jordan menunjukkan raut tersinggung. "Aku senang tentu saja," katanya.

"Baguslah, jangan kau rusak suasana hatiku."

Paulna memutar matanya, "Baiklah," katanya.

"Yang sedang jatuh cinta memang selalu berbeda." Cibir Paulna.

Forever And Always Where stories live. Discover now