'Spesial' Cerita Sabo di Dressrosa

Beginne am Anfang
                                    

'sudah waktunya aku bertemu kalian' pikirku.

. . .


"uwaahhh lihat lah sabo, hack... tempat ini sangatlah unik" ujar koala.

"benar sekali, tapi meski begitu mataku melihat ini tanpa mengerikan melihat mainan berjalan dan berbicara dimana2" ujar hack dengan tatapan aneh itu.

"khehehe hack, biasakan dirimu ditempat baru.." ujarku sambil berjalan menuruni kapal penumpang ini "baiklah, kita jalan2 disekitar pulau dressrosa ini, dan bertemu di restoran itu... kalian mengerti" ujarku, koala dan hack pun kemudian mengangguk dan pergi ke bagian-bagian yang berbeda.

. . .

Aku berjalan disekitar Dressrosa sampai ke distrik Colosseum dan saat itu aku tidak sengaja melihat pertarungan dilayar besar menampilkan sosok tua dengan helm emas viking dikepalanya bisa aku tebak dia pasti luffy, ini mungkin sebuah permulaan bagiku untuk menunjukan diriku padanya aku penasaran bagaimana mimik wajahnya saat aku bertemu dengan dia, dengan senyuman diriku membuat kaki ku melanggkah masuk ke tempat turnamen tersebut.

Saat aku berada didalam banyak sekali petarung2 tangguh membuatku sedikit merinding melihat mereka berada disini, "daripada termana mendingan aku mencari luffy, siapa tahu dia berada disini" ujarku dan berjalan kearah lorong ini sampai aku melihat orang tua yg sebelumnya kulihat.

"sepertinya kalian sedang bersenang-senang" ujarku, membuat luffy berpaling arah melihatku.

"dare.... omae...?" ujar luffy dengan mata tajamnya itu.

Aku mulai tersenyum setelah melihat tatapan ekspresi wajahnya itu, "apa kau lupa tentangku, luffy" dan saat aku menunjukan wajahku membuat kedua matanya melotot, "kau... kau... SA-SABO!!! SABO... ka-kau masih hi-hidup" kagetnya mulai memeluk ku secara tiba2 dengan segudang air matanya mulai mengalir deras dibajuku membuatku hanya bisa tersenyum sambil memeluk dia dengan hangat "ah! Aku masih hidup luffy, maaf membuatmu menunggu lama..." ujarku.

"sa-sabo... apa kamu tahu berita tentag ace... a-aku hampir saja kehilangan dia ta-tapi karena bantuan livia... aku bisa menyelamatkan ace dari para angkatan laut itu dan..." tidak lama kemudian luffy berhenti menangis sambil melirik kesekitar dan setelah merasa cukup aman luffy mulai berbisik kepadaku "sabo... apa kamu juga tahu kalau livia adalah adik kita?".

Aku mengangguk sebagai jawaban 'iya' , "be-berarti kamu harus berjanji untuk merahasiakan soal ini soalnya aku sudah berjanji kepada livia kalau aku akan merahasiakan hubungan kita" ujar luffy.

"hubungan saudara maksudmu, luffy" ujarku memperbaiki ucapan takut salah paham, luffy langsung mengangguk setelahnya.

"terus ngapain kamu ada disini, sabo?" tanya luffy dengan wajah bingungnya.

"aku ingin membantumu, untuk mendapatkan buah iblis yang mirip dengan ace, aku ingin memilikinya sebagai janjiku kepadamu dan ace untuk saling melindungi, lagian aku sudah meminta izin kepadanya dan dia pun mempersilahkan tentang itu jadi... apa aku boleh?" ujarku sabil menatap luffy.

"tentu saja boleh, asal... kau harus tepati janjimu ok!" ujar luffy dengan santai.

"ok...!" balasku dan mulai mengganti busanaku yg dipakai luffy, dan setelah kami berganti pakaian aku pun langsung berjalan menuju ke turnamen dan mulai bertarung untuk mendapatkan duplikat buah iblis milik ace.

Tanpa luffy dan sabo ketahui ternyata bartolomeo mendengar semuanya "te-ternyata luffy-senpai memeiliki kakak dan juga... livia-san adalah a-a-".

"sedang apa kau disitu bartolomeo"

Bartolomeo yg kaget pun langsung memalingkan pandangan "ehhhh bu-bukan apa2 lagian itu bukan urusanmu kok" ujarnya dan pergi dari tempat itu.

. . .

99 Promise (into ONE PIECE World)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt